Polemik Jersey di Kubu Timnas Iran

Piala Dunia

by redaksi

Polemik Jersey di Kubu Timnas Iran

Dalam sebuah pertandingan sepakbola, bertukaran kaos tim selepas pertandingan sudah menjadi sebuah tradisi. Ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan atau momen di mana keduanya pernah bertanding satu sama lain.

Namun apa yang terjadi di tim nasional tak seperti itu. Federasi sepakbola Iran melarang pemain tim nasionalnya untuk bertukar jersey selama partisipasinya di Piala Dunia 2014. Hal ini terjadi karena federasi kekurangan biaya untuk membuat baju cadangan.

Alasan yang tentunya aneh bagi negara yang kaya akan minyaknya. Iran yang seharusnya memiliki kekuatan secara ekonomi (hasil dari penjualan minyaknya), tak mampu membeli banyak jersey. “Kita tak mengijinkan para pemain untuk bertukar kaus agar kita bisa menghemat,” ujar presiden FFIRI, Ali Kafaschian, pada surat kabar Fars.

Selama berbulan-bulan memang ada perdebatan sengit tentang fasilitas untuk tim nasional Iran. Perdebatan ini juga berkaitan dengan pihak federasi yang memiliki kontrak dengan produsen alat olahraga Jerman, Uhlsport, tapi para pemain dan pelatih mengeluhkan tentang kualitas barang tersebut.

Menurut kiper Ali Reza Haghighi, kaos yang ia gunakan untuk latihan menyusut sejak pertama kali dicuci. Tapi Kafaschian berkilah jika kejadian tersebut merupakan kesalahan pemain. “Para pemain tidak tahu kalau kaos tersebut tak boleh dicuci oleh air panas.”

Larangan ini semakin dipertanyakan mengingat sebenarnya Iran menganggarkan 8 juta dolar untuk keperluan tim selama berlaga di Piala Dunia. Padahal harga jersey hanya berkisar 50 dolar perbaju.

Larangan ini jelas membuat para pemain tim nasional Iran kecewa. Lantaran Iran tergabung bersama tim kaya akan pemain bintang, Argentina. Jersey Lionel Messi tentunya sudah menjadi incaran para pemain. Namun karena larangan ini, para pemain pun harus mengurungkan niat untuk melakukannya.

Komentar