[Match Report] Kolombia 2-1 Pantai Gading

Piala Dunia

by redaksi

[Match Report] Kolombia 2-1 Pantai Gading

Akhirnya, si “Cepat” Kolombia berhasil mengalahkan si “Kuat” Pantai Gading. Gol James Rodriguez (64) dan gol Juan Quintero (70), hanya mampu dibalas sekali oleh Pantai Gading, lewat gol Gervinho pada menit 70.

Sejak awal, Sabri Lamouchi, pelatih Pantai Gading, sudah menyadari bahwa lawannya kali ini adalah tim yang mengandalkan kecepatan-kecepatan pemainnya. Karenanya, Lamouchi menginstruksian anak didiknya untuk sebisa mungkin menurunkan tempo dan tidak mengikuti gaya permainan Kolombia.

Saat Pantai Gading berhasil menguasai bola,Yaya Toure selalu sabar menahan bola. Pemain Manchester City ini selalu menahan bola sesaat sebelum mengalirkan bola ke samping maupun ke depan, menunggu rekan-rekannya naik membantu serangan.

Hal ini memang tak terlepas dari keunggulan individu pemain-pemain Pantai Gading yang punya cover bola yang baik. Kondisi inilah yang menjadikan pemain-pemain Kolombia kesulitan untuk merebut bola dari kaki para pemain Pantai Gading.

Akan tetapi, meski sudah berhasil menurunkan tempo, dan secara perlahan masuk ke area sepertiga akhir lapangan lawan, Pantai Gading tetap saja kesulitan untuk masuk ke kotak penalti Kolombia. Ini disebabkan karena buruknya umpan-umpan silang pemain-pemain The Elephants.

Di sisi lain, Kolombia tak mau mengikuti tempo yang dibuat Pantai Gading. Mereka tak pernah mengendurkan tempo dan tetap mengandalkan kecepatan pemain-pemainnya. Ketika Los Cafeteros  menguasai bola, mereka selalu mengarahkan bola ke sayap. Baik kepada Juan Cuadrado maupun Victor Ibarbo.

Memang, dengan mengandalkan kecepatan Cuadrado Kolombia bisa merangsak ke sepertiga lapangan akhir lawan, namun mereka tetap saja kesulitan untuk masuk ke kotak penalti Pantai Gading. Lantaran rendahnya garis pertahanan Les Elephants.

Meredam Serangan Balik Kolombia

Sedari awal babak pertama, Pantai Gading selalu keteteran saat mendapat serangan balik. Selain kurang disiplin menjaga posnya, mereka juga kalah dalam hal kecepatan. Karenanya, Lamouchi memilih untuk menumpuk pemain di lini tengah.

Max Grandel dan juga Gervinho diinstruksikan untuk sedikit ke tengah, untuk meringankan pekerjaan Cheick Tiote dan Serey Die. Inilah yang membuat Gervinho jarang mengeluarkan kemampuannya untuk melakukan cutting inside.

Taktik Lamouchi terbukti berhasil meredam serangan balik cepat ala Kolombia. Pada babak pertama, Pantai Gading berhasil melakukan 9 kali intercepts, dan meredam kecepatan James Rodriguez dkk.

Memanfaatkan Kelengahan

Gol yang dicetak James Rodriguez pada menit 64 adalah bukti lengahnya dan lemahnya antisipasi bola-bola udara para pemain Pantai Gading. Memang, sebelum bola dilepaskan oleh Cuadrado, Didier Drogba telah menempel ketat Rodriguez, tapi eks pemain Chelsea itu tak menutup ruang yang ada. Begitu juga dengan Serey Die. Saat bola hasil tendangan sudut itu hendak mengarah ke tiang dekat, ia tak lekas memotong bola itu.

Selepas gol Rodriguez itu, Kolombia menegendurkan serangan, memang. Tapi anak asuh Jose Pekerman itu tak pernah mengendurkan pressing. Pressing inilah yang membuat anak-anak Pantai Gading menjadi tak nyaman saat sedang membangun serangan.

Hasilnya, Serey Die harus merelakan bola yang berada dalam penguasaannya dicuri pemain Kolombia. Situasi tersebutlah yang memudahkan Teofilo Gutierrez melepaskan umpan kepada Juan Quintero. Quintero yang sudah berada pada situasi one on one dengan penjaga gawang Pantai Gading, Boubacar Barry Copa, dengan mudah menceploskan bola ke gawang.

Sedangkan gol balasan Pantai Gading, juga merupakan buah dari kelengahan lini belakang Kolombia saat menjaga pergerakan Gervinho.

Saat Gervinho menerima bola, pemain-pemain Kolombia lebih memilih untuk menunggu di dalam kotak penalti. Situasi ini kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh Gervinho. Pemain AS Roma itupun kemudian mengeluarkan kemampuannya, melakukan cutting inside, lalu melepaskan tembakan ke arah gawang dengan kaki kanannya.

Sayang gol Gervinho itu tak mampu menyelamatkan Pantai Gading dari kekalahan. Karena, setelah gol Gervinho itu, tak ada lagi gol yang tercipta di Brasilia. Kolombia pun menang, 2-1.

Praktis, dengan hasil ini, tentu langkah Pantai Gading menjadi semakin berat. Yaya Toure dkk. diharuskan menang besar saat melakoni laga ketiga, melawan Yunani. Sekaligus berharap, Jepang dan Kolombia saling mengalahkan di partai pamungkas grup C.

match-report-COL---IVO

(mul)

Komentar