[Preview] Swiss vs Ekuador: Menanti Bentrokan di Sisi Sayap

Piala Dunia

by redaksi

[Preview] Swiss vs Ekuador: Menanti Bentrokan di Sisi Sayap

Malam nanti, giliran Swiss dan Ekuador yang berunjuk gigi pada laga pertama babak grup E Piala Dunia 2014. Pertandingan yang akan berlangsung di Estadio Nacional de Brasilia ini nantinya akan menjadi pertemuan pertama bagi kedua tim. Sebelumnya, Swiss dan Ekuador belum pernah sekalipun bertemu pada laga-laga lain.

Di atas kertas, Swiss tentunya lebih diunggulkan ketimbang Ekuador. Ini tak lepas dari penampilan skuat asuhan Ottmar Hitzfield ini tak terkalahkan selama babak kualifikasi Piala Dunia wilayah Eropa. Setelah itu mereka kembali tak terkalahkan pada 4 pertandingan uji coba berikutnya. Termasuk salah satunya mengalahkan Brasil 1-0.

Swiss memang tampil cukup menjanjikan di sisi pertahanan, khususnya di Piala Dunia. Dalam 7 pertandingan Piala Dunia nya (2006 dan 2010), Diego Benaglio cs hanya kemasukan 1 gol. Selain itu, pada 2010 Swiss berhasil mengalahkan Spanyol dengan skor 1-0.

Selama babak kualifikasi pun Swiss cukup memperlihatkan pertahanan yang solid. Dari 10 pertandingan mereka hanya kebobolan 9 gol. Ini tak lepas dari baiknya kordinasi antara lini tengah dan lini belakang pada formasi 4-2-3-1 yang diterapkan Hitzfield. Gokhan Inler dan Velon Behrami/Blerin Dzemaili yang berperan sebagai ball winner mampu menjadi pemutus serangan-serangan lawan.

Keduanya ditugaskan khusus untuk meng­-cover dua fullback, Ricardo Rodriguez dan Stephen Lichtsteiner, yang diinstruksikan untuk rajin membantu lini penyerangan.  Baik Rodriguez maupun Licht, keduanya sangat handal memberikan umpan-umpan silang ke dalam kotak penalti. Keduanya memang menjadi senjata rahasia dalam skema penyerangan Swiss.

Tapi meskipun begitu, baik Rodriguez maupun Lichtsteiner  cukup baik melakukan transisi dari menyerang ke bertahan. Sehingga membuat pekerjaan Behrami dan Inler menjadi lebih mudah. Namun pada pertandingan melawan Ekuador nanti, dua fullback ini wajib berhati-hati karena Ekuador sangat mengandalkan penyerangan lewat kedua sayapnya.

Ekuador nantinya akan menggunakan formasi 4-4-2 yang terkadang berubah menjadi 4-2-3-1 jika kekurangan pemain di lini tengah. Biasanya Ekuador memang memanfaatkan lebar lapangan ketika melakukan penyerangan.

Pada dua sisi sayap akan dihuni oleh Antonio Valencia dan Jefferson Montero. Valencia nantinya akan bermain layaknya di Manchester United, sebagai winger klasik. Ia menjadi pemain sayap dengan tipikal mencari bola hingga ke tengah lapangan lalu berlari lurus dan melakukan crossing ketimbang melakukan cutting inside. Ia juga bekerja keras untuk melindungi fullback.

Di sisi berlawanan, Montero tak akan melakukan hal yang sama dengan Valencia. Ia lebih memiliki banyak variasi serangan ketimbang kaptennya tersebut. Keunggulan pemain berusia 24 tahun ini adalah kemampuan menggiring bola.

Kedua pemain ini nantinya akan mendapatkan dukungan dari dua fullback mereka, Juan Carlos Paredes dan Walter Ayovi. Hanya saja sisi kiri di mana Ayovi berada cukup rentan untuk diserang karena pemain bernomor punggung 10 ini sering terlambat membantu pertahanan.

Yang menjadi masalah kubu Ekuador adalah dua penyerangnya yang minim gol. Skuat asuhan Reinaldo Rueda sepertinya sangat kehilangan sosok Christian Benitez yang meninggal tahun lalu. Setelah ditinggal Benitez, Ekuador hanya mencetak 3 gol dari 4 pertandingan. Berbeda saat hadirnya Benitez, dari 12 pertandingan, duetnya bersama Caicedo telah mencetak 17 gol.

Menarik bagaimana kedua tim ini akan bertanding. Karena sebenarnya tak hanya Ekuador yang memiliki masalah lini depan, Swiss pun memiliki problem yang sama. Hanya saja Swiss memiliki para pemain tengah yang bisa menjadi solusi mencetak gol.

Xherdan Shaqiri, Granit Xhaka, Valentin Stocker akan bergantian mencoba menusuk ke lini pertahanan Ekuador. Bandingkan dengan Ekuador yang berharap pada pemain medioker seperti Christian Noboa dan Carlos Gruezo.

Maka jika Ekuador ingin meraih hasil positif pada pertandingan malam nanti mereka perlu mengunci pergerakan lini tengah Swiss. Ekuador tak boleh membiarkan para pemain tengah Swiss bermain bebas dan memanjakan lini penyerangan khususnya kedua sisi sayap. Jika sampai Ekuador gagal, maka poin penuh dapat dipastikan akan menjadi milik Behrami dkk.

ekuswi

[ar]

Komentar