Saat yang Tepat untuk Arsenal Juara

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Saat yang Tepat untuk Arsenal Juara

Karya: Pradhana Adimuki

Arsenal terakhir kali menjuarai Liga Primer Inggris pada musim 2003/2004. Saat itu Arsenal unggul 11 poin (total 90 poin) atas Chelsea dari total 38 pertandingan. Gelar liga tersebut diraih tanpa kekalahan sepanjang musim, sebuah rekor yang sulit dipecahkan kesebelasan Inggris mana pun.

Keberhasilan itu dilengkapi dengan torehan pribadi Thierry Henry, penyerang legenda mereka, sebagai pencetak gol terbanyak dengan 30 gol sehingga lengkaplah kedigdayaan The Gunners musim itu di daratan Inggris. Sayangnya setelah itu belum pernah lagi kesebelasan yang sempat bermarkas di stadion Highbury ini mencicipi titel Liga Primer Inggris.

Sejak berpindah ke Emirates Stadium, Arsenal hanya menjuarai Piala FA, di musim 2004-2005 mengalahkan Manchester United, musim 2013-2014 menghempaskan Hull City dan terakhir di musim lalu membantai Aston Villa 4-0. Namun gengsi Piala FA tentu belum dapat menandingi Liga Primer Inggris

Maka sudah 11 musim runner-up Piala UEFA musim 1999/2000 ini tidak lagi menjuarai Liga Inggris. Tentu kerinduan fans Arsenal guna kembali merayakan gelar juara Liga Inggris sudah mencapai ubun-ubun. Apalagi jika melihat rival tetangga sesama kota London, Chelsea, sudah 4 kali menjuarai Liga.

Inkonsistensi permainan, kebijakan transfer yang irit, masalah kebugaran diduga menjadi penyebab finalis Liga Champions 2005 ini puasa gelar Liga. Tapi rasanya hal tersebut bukan jadi alasan untuk Arsenal gagal juara pada musim ini.

Tren Positif  dan Melempemnya Klub-Klub Rival

Setelah kemenangan meyakinkan 3-0 atas Manchester United, Arsene Wenger menyebutkan kepercayaan diri dan rasa lapar pemain anak asuhnya meningkat.  Di bursa taruhan juara Liga Primer Inggris versi 188bet, Arsenal diunggulkan di peringkat dua dalam daftar favorit juara di bawah Manchester City

Ditambah kemenangan meyakinkan 2-0 melawan Bayern Munchen di Liga Champions tengah pekan kemarin dan menghajar Everton 2-1, Arsenal memberi pesan bahwa mereka telah menjelma menjadi klub penantang serius dalam pacuan kampiun liga Inggris musim ini.

Pada pertandingan melawan Bayern, Arsene Wenger, yang selama ini terkenal dengan taktik indah umpan-umpan pendek, tampak lebih pragmatis dengan menerapkan variasi taktik. Pada laga ini terlihat The Gunners sering mengandalkan umpan langsung, termasuk umpan lambung, berlari lebih banyak dan serangan balik kilat ke pertahanan Bayern.

Mengalahkan Bayern, juara Bundesliga yang ditukangi oleh Pep Guardiola, manajer dengan koleksi treble winner, dan juga Manchester United, juara raksasa Liga Inggris, dapat dibaca sebagai pesan tegas kepada rival lain bahwa Arsenal layak diperhitungkan sebagai juara. Kekalahan melawan West Ham dan Chelsea pun seolah tak mempengaruhi mental bermain para pemain Arsenal.

Rangkaian hasil positif anak asuhan Arsene Wenger belakangan ini diiringi pula oleh tren negatif dan labilnya penampilan klub-klub kompetitor seperti Manchester United, Liverpool dan Chelsea. Inilah yang membuat persaingan juara musim ini cukup terbuka lebar.

Paul Scholes menyebut MU, yang juga sedang berada di papan atas, sebagai kesebelasan yang tidak memiliki kualitas saat melawan CSKA Moskwa di Liga Champions. Pernyataan ini bahkan dikonfirmasi oleh sesama mantan pemain MU lainnya, Michael Owen.

Sementara itu, pergantian manajer dari Bredan Rodgers ke Jurgen Klopp di tengah musim berjalan membuat Liverpool akan memasuki masa transisi pada musim ini. Banyak anggapan bahwa  taktik Klopp yang sempat menandingi kedigdayaan Bayern di Bundesliga akan membuat Liverpool menjalani proses yang lama untuk bermain dengan kekuatan terbaiknya.

Nasib juara bertahan Liga Primer Inggris Chelsea malah lebih tragis. Rangkaian hasil buruk yang diraih Chelsea, termasuk pertandingan melawan West Ham, menunjukkan ada persoalan dalam skuat Chelsea saat ini.

Praktis bisa dibilang hanya Manchester City yang berada di barisan paling terdepan dalam perburuan juara. Namun seiring bergulirnya Liga Champions membuat konsentrasi Man City terbagi dan kemudian berpengaruh besar pada hasil-hasil di liga domestik.

Crystal Palace, Leicester City, dan West Ham memang ada di papan atas klasemen. Selain dua dari tiga kesebelasan ini sudah dikalahkan Arsenal, konsistensi mereka masih belum terbukti benar karena liga baru berjalan selama 10 pertandingan.

Momentum dan Konsistensi

Ray Parlour, mantan gelandang Arsenal, menyebut kemenangan atas Manchester United merupakan titik krusial. Namun konsistensi permainan, khususnya pada Maret hingga April menjadi yang terpenting guna meningkatkan kans juara.

Ada baiknya Arsenal melepaskan Liga Champions musim ini untuk mengakhiri puasa gelar Liga Primer Inggris. Meski berhasil mengalahkan Munich, akan ada kesebelasan-kesebelasan lain yang lebih kuat dari Munich di fase gugur nanti.

Jika Arsenal bertekad memenangkan Liga Champions dengan skuat yang ada saat ini, bukan tak mungkin pemain-pemain andalan akan dipaksa lebih banyak terlibat dalam pertandingan-pertandingan penting. Hal ini bisa meningkatkan resiko cedera pemain dalam tubuh Arsenal itu sendiri.

Menjadi penting bisa juara di Liga Primer Inggris musim ini untuk meningkatkan kepercayaan diri bagi seluruh elemen dalam tubuh Arsenal, khususnya bagi sang manajer, Wenger. Trofi juara pun bisa memberikan kemudahan bagi Arsenal dalam bursa transfer untuk meningkatkan kualitas kesebelasan yang siap meraih gelar juara Liga Champions.

Terlepas dari apapun hasil dari derby Manchester, hal ini bisa menjaga posisi Arsenal tetap di papan atas klasemen sementara. Setelah itu, semua tergantung konsistensi permainan dan kebugaran fisik pemain-pemain Arsenal.

Pada akhirnya musuh Arsenal pada setiap musimnya adalah perihal Arsenal dalam menjaga konsistensi hingga akhir musim nanti. Jangan sampai pemain-pemain pilar cedera, seperti yang sudah-sudah, ketika Arsenal berada di momentum yang tepat untuk meraih gelar juara. Dan momentum juara itu tampaknya hadir pada musim ini.

Penulis adalah pembaca buku-buku sejarah, agama, politik, sastra, sepakbola dan komentator rutin sepakbola pada akun @Pradhana_Adi

foto: twitter.com

Komentar