Kemudahan dalam Debut Liga Nikola Kalini?

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Kemudahan dalam Debut Liga Nikola Kalini?

Karya: Asta Purbagustia

Tak mudah menjadi pemain debutan di sebuah liga. Para pemain debutan liga tersebut dituntut memiliki kemampuan beradaptasi yang mumpuni. Beradaptasi dengan budaya sepak bola yang baru baik dari segi taktik maupun strategi di lapangan, tentunya merupakan persoalan tersendiri.

Lihat saja bagaimana peforma Jackson Martinez di lingkungan barunya, La Liga Spanyol, bersama Atletico Madrid. Ia bahkan hanya sempat membuat sebiji gol pun untuk Atletico, performa yang berbanding terbalik ditunjukan Martinez, tidak seperti saat ia membela Porto di Liga Portugal. Selama kurang lebih 3 musim berturut-turut Martinez selalu menjadi pencetak gol terbanyak.

Tidak ada jaminan memang bagi seorang pesepak bola yang memiliki rekor yang hebat di suatu liga akan berlanjut di liga yang lainnya. Tapi hal tersebut tampaknya tak berlaku bagi bomber anyar Fiorentina, Nikola Kalinic.

Hattricknya ke gawang Inter Milan pada giornata ke-6  di  Guisseppe Meazza membuat Fiorentina berhasil mempermalukan Inter Milan di hadapan pendukungannya sendiri dengan skor 1-4. Kalinic menjadi tokoh antagonis bagi pertahanan Inter Milan yang kala itu sedang dipuji setinggi langit karena tanpa kekalahan di lima laga sebelumnya.

Kemenangan tersebur membuat La Viola, julukan Fiorentina, merangsek naik ke posisi teratas klasemen sementara Serie A. Infostrada mencatat bahwa Kalinic merupakan pemain Fiorentina kedua yang berhasil mencatat hattrick ke gawang Inter. Pemain pertama adalah Vinico Viani, yang melakukannya pada musim 1933.

Ia juga tercatat menjadi pemain asal Kroasia kedua yang sukses membukukan hattrick di Liga Italia. Sebelumnya sudah ada Alen Boksic yang mecetak hattrick ke gawang Lazio pada musim 1995.

Pria bernama lengkap Nikola Kalinic ini datang pada awal musim ini. Ia di datangkan dari Dnipro, klub yang menjadi finalis Liga Europa musim 2014/2015 lalu. Kalinic diproyeksikan untuk mengisi lubang yang ditinggalkan oleh Mario Gomez yang memilih hengkang ke Besiktas.

Tapi sebenarnya Kalinic merupakan pemain alternatif atas gagalnya Fiorentina memboyong Mario Balotelli. Namun hal tersebut gagal terealisasi karena Publik Fiorentina menolak mentah-mentah super Mario karena persoalan tabiatnya yang sungguh sulit dikendalikan dan sukar diterima.

Jika dilihat dari kedalaman skuat lini depan Fiorentina, Kalinic memang bisa mendapatkan kesempatan bermain yang cukup banyak. Saingannya hanya Giuseppe Rossi yang masih berjibaku dengan kebugaran dan Khouma Babacar yang masih inkosisten. Bagi Sousa, kedatangan Kalinic bisa jadi merupakan solusi bagi Fiorentina yang sedang membutuhkan seorang attacante berpengalaman dan berkualitas.

Kalinic merupakan pemain yang turut berkontribusi membawa Dnipro menjadi finalis di Liga Europa. Bahkan ia menjadi pencetak gol bagi Dnipro walau pada akhirnya dikandaskan oleh Sevilla.

Beruntung saat Fiorentina tertarik mendatangkannya, Kalinic pun memang ingin menjawab tantangan dengan kompetisi yang lebih kompetitif. Ia pun memaksa manajemen Dnipro agar menerima tawaran yang diajukan Fiorentina tersebut.

“Tentu saja ini adalah langkah yang besar dalam karir saya,” ungkap Kalinic. “Saat saya mendengar Fiorentina, lalu saya sangat bersemangat. Saya memaksa direktur Dnipro agar diperbolehkan sampai ke sini."

“Saya ingin bermain di Italia dan saya mewujudkan itu. Jika saya bermain dengan baik di Fiorentina, tidak menutup kemungkinan saya dipanggil untuk bermain dalam tim nasional, dan itu sangat penting bagi saya. Liga Italia sangat berbeda dengan Liga Ukraina, akan sulit bagi saya agar diinga,” tambah penyerang berusia 27 tahun tersebut.

Sampai sejauh ini, penampilan musim perdana Kalinic bersama Fiorentina tergolong mengesankan. Ia sukses mencetak lima gol dari delapan penampilan di semua ajang yang diikuti oleh Fiorentina.

Kesuksesan Kalinic tak lepas dari campur tangan Paulo Sousa. Ia mampu memaksimalkan peran dari Kalinic di sektor depan dengan pendekatan strategi menyerang yang Sousa terapkan sejauh ini. "

Dia mengikuti petunjuk dari Paulo Sousa, yang telah meminta tiga poin dari timnya, walaupun tentu saja ia selalu bermain untuk menang.”Ungkap Tomislav Erceg, agen Kalinic, kepada Calciomercato. "Sekarang dia harus berpikir tentang pertandingan berikutnya dan berharap Viola dapat terus melakukan dengan baik.”

Kegemilangan Kalinic juga tak bisa dipisahkan dari peran gelandang-gelandang serang La Viola seperti Josip Ilicic maupun Borja Valero. Keduanya mampu dengan baik menyuplai aliran-aliran bola menuju kepada Kalinic yang membuat dirinya begitu mudah untuk menjaringkan gol ke gawang lawan.

Kegemilangan debut Kalinic di Italia kiranya  juga didukung oleh kebiasaan kesebelasan-kesebelasan Italia yang masih mempertahankan pemain dengan karakteristik no.9. Kalinic yang tercatat mengoleksi 37 gol dari 86 penampilan selama berseragam Dnipro ini notabene adalah seorang pemain berkarakter no.9.

Selain itu, ia pun terbantu oleh rekan satu negaranya yang sudah terlebih dahulu memperkuat Fiorentina yaitu Milan Badelj dan Ante Rebic. Atas keberadaan kedua pemain tersebut semakin mempermudah Kalinic untuk beradaptasi dengan gaya bermain di Italia, khususnya di lingkungan skuat Fiorentina.

Keberhasilan adaptasi dengan cepat adalah kunci dari performa yang impresif dari seorang pesepakbola. Dan itu menjadi salah satu faktor Kalinic yang sampai saat ini cukup sukses sebagai seorang debutan di Serie A.

Sejauh ini, ia mampu membawa Fiorentina bertahta di puncak klasemen sementara Serie A. Hal ini menjadi cukup spesial mengingat Fiorentina sudah lama tak menempati posisi itu dan sering hanya mengakhiri musim di zona Europa League saja. Maka akan semakin menjadi catatan prestisius jika Kalinic bisa menjaga performanya agar Fiorentina tetap berada di papan atas Serie A hingga akhir musim nanti.

Penulis merupakan seorang penikmat sepakbola dan seorang penggiat sepak bola virtual/PES

Komentar