Keserakahan José Enrique

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Keserakahan José Enrique

Karya: Arif Utama

Pada jendela musim transfer 2015 ini, sudah sangat banyak pemain Liverpool yang dianggap tak sesuai antara gaji dan kontribusinya akhirnya dilepas. Glen Johnson, Raheem Sterling, Rickie Lambert, Mario Balotelli, Fabio Borini, Ilori, adalah nama-nama yang tak akan berseragam Liverpool musim ini mengikuti langkah Steven Gerrard.

Liverpool terlihat berupaya menekan anggaran gaji pemain. Hal ini sendiri sudah jelas, karena Liverpool selama dibawah manajemen Fenway Sports Group (FSG) seringkali membeli pemain dengan harga dan gaji yang tinggi, namun tak berimbang akan kontribusinya.

“Kita akan tumbuh dan berkembang, kita akan membeli secara cermat dan takkan melakukan pembelian atau menggaji seorang pemain secara berlebihan lagi. Kita tak memiliki ketakutan untuk mengeluarkan dana dan bersaing dengan yang terbaik,” papar pemilik Liverpool, John W. Henry.

Tapi dari sederet pemain-pemain yang tak diinginkan sang manajer, Brendan Rodgers, saat ini tersisa satu pemain yang masih berada di skuat Liverpool. Pemain itu adalah bek kiri asal Spanyol, Jose Enrique.

Jose Enrique sendiri seperti sudah tak memiliki masa depan di Liverpool. Ia tak diikutsertakan dalam segala kompetisi yang dijalani Liverpool (ia terakhir bermain pada Januari, saat melawan Bolton di FA Cup), diasingkan dalam latihan tim utama bersama dengan Balotelli dan Borini, dan bahkan tak ikut dalam tur pramusim (beserta pertandingan persabahatan) yang dijalani Liverpool.

Melihat sudah tak memiliki masa depan di skuat The Reds, kemudian Tony Pulis, manajer West Bromwich Albion, berbaik hati dengan melakukan penawaran terhadap eks-pemain Villareal ini. Tony Pulis masih membutuhkan pemain bertahan untuk menguatkan lini pertahananan mereka, dan Jose Enrique adalah target utama mereka didalam beberapa hari terakhir jendela transfer musim panas.

Gayung pun bersambut. Menurut laporan, tawaran 7 juta poundsterling West Brom diterima pihak Liverpool, dan Enrique hanya perlu untuk melakukan tes medis untuk dapat berseragama belang West Brom pada musim 2015-2016.

Tapi ternyata, tak seperti pemain lainnya yang dilepas Liverpool akibat merasa tak dibutuhkan, Jose Enrique malah memilih bertahan. Ia menolak sodoran kontrak yang diberikan oleh West Brom di jam-jam terakhir transfer deadline day meskipun ia tahu kontraknya sendiri hanya menyisakan satu musim lagi dan sudah kehilangan tempat untuk bermain reguler di Liverpool.

Brendan Rodgers memang lebih mempercayai Joe Gomez yang notabene bukan bek sayap murni dibandingkan memercayai Jose Enrique dengan segala pengalamannya. Cedera lutut yang terus menerpanya membuat Jose Enrique pelan-pelan tak bisa lagi menjadi harapan di sisi kiri pertahanan Liverpool. Suatu hal yang terlihat bunuh diri rasanya jika memilih bertahan di klub yang tak menginginkannya untuk bermain lagi.

Akan tetapi, jika ada hal yang bisa dijadikan alasan mengapa Jose Enrique sendiri memilih untuk bertahan, itu adalah gajinya. Jose Enrique saat ini menerima gaji tertinggi dalam urusan pemain left-back.

Saat ini, Jose Enrique sendiri dikabarkan digaji 65 ribu poudsterling per pekan. Sangat jauh jika dibandingkan Moreno yang hanya digaji 25 ribu poundsterling per pekan. Bahkan, Joe Gomez yang berhasil menggusur posisinya Jose Enrique musim ini hanya digaji 10 ribu poundsterling per pekan.

Hal ini dipertegas oleh pernyataannya pada Agustus lalu saat diwawancarai Marca.

"Sebenarnya aku memiliki opsi yang sangat baik untuk kembali ke Spanyol, namun hal tersebut begitu rumit karena ekonomi disana sangat berbeda dengan disini. Lagipula, tim yang dapat membayarku seperti saat disini, hanyalah Real Madrid dan Barcelona, jadi aku ingin bertahan di  sini hingga kakiku tak sanggup bermain lagi”

Hal inilah yang menjadi alasan Jose Enrique urung pindah ke West Brom. Dikabarkan bahwa gaji yang ditawarkan WBA untuk Jose Enrique berkurang hingga hampir setengahnya dari apa yang ia raih saat ini.

Akan tetapi, harusnya Jose Enrique sendiri sadar. Dalam gaji yang tinggi tentu ada ekspektasi lebih yang diberikan klub kepada sang pemain. Seorang yang digaji tinggi tentu adalah buah hasil kerja kerasnya dalam berkontribusi terhadap klub dan menjaga konsistensi performanya.

Seorang yang digaji tinggi tentu diharapkan akan dapat memberikan kontribusi besar terhadap klub. Namun sayangnya tak semua pemain dapat menyadari hal tersebut. Tak sedikit pemain yang seperti Jose Enrique di dunia ini, yang melakukan banyak hal konyol padahal ia digaji untuk bermain bola.

Alih-alih menampilkan kepiawaiannya di lapangan sebagai seorang pemain, Jose Enrique lebih sering memamerkan kemampuannya dalam bermain FIFA. Ketika pemain lain tengah berlatih keras, ia malah menggunggah foto-foto liburannya.

Ia seolah telah kehilangan motivasi untuk bermain sepakbola selama dua musim belakangan. Ia seolah sudah puas dengan segala yang ia dapat sejauh ini. Segala kemewahan dan kemudahan yang ia terima saat ini telah membuainya dan membuatnya tak berhasrat untuk unjuk kemampuan di dunia sepakbola yang membesarkan namanya.

Pemain seperti Jose Enrique hanya memiliki dua kemungkinan: sadar diri dan berusaha untuk mengembalikan performa terbaiknya, atau menghancurkan karirnya sendiri akibat keserakahannya karena uang. Tapi tampaknya, Jose Enrique lebih memilih opsi yang kedua.

Penulis merupakan salah satu peserta #panditcamp yang senang bereksperimen di Football Manager. Beredar di dunia maya dengan akun Twitter @utamaarif

foto: koptalk.co.uk

Komentar