Menanti Kiprah Bernardeschi sebagai Pahlawan Baru Fiorentina

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Menanti Kiprah Bernardeschi sebagai Pahlawan Baru Fiorentina

Ditulis oleh  Asta Purbagustia

Fiorentina menghadapi musim baru dengan perubahan di segala lini. Penunjukan Paulo Sousa, yang sebelumnya melatih FC Basel, sebagai pengganti Vincenzo Montella, diikuti dengan kepergian penjaga gawang, Norberto Neto ke Juventus.

Lini belakang kesebelasan asal Florence ini juga harus kehilangan Stefan Savic yang hengkang ke Atletico Madrid. Sementara di lini tengah, Fiorentina sudah pasti harus melepas David Pizarro, ditambah lagi Juan Vargaz dan Aquilani yang sekarang tak lagi terikat kontrak. Sementara di lini depan, La Viola harus melepas Mario Gomez dengan status pinjaman ke klub asal Turki, Besiktas.

Simak tulisan kami tentang strategi Paulo Sousa untuk mengubah Fiorentina

Walaupun kedatangan Davide Astori dan Mario Suarez dianggap dapat menambal lini tengah dan belakang, sektor depan Fiorentina masih terbilang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, hinga kini belum ada penyerang baru yang hijrah ke Fiorentina. Apalagi  Paulo Sousa termasuk pelatih yang gemar menggunakan skema menyerang.

Sampai hari ini, lini serang Fiorentina menyisakan nama-nama seperti Giuseppe Rossi, Khouma Babacar dan Federico Bernardeschi. Di satu sisi, Sousa dituntut untuk bisa memaksimalkan penyerang-penyerang yang ada, namun di sisi lain, lini depan kesebelasan juga bukannya tanpa kendala. Misalnya, riwayat cedera kronis Rossi yang benar-benar mengkhawatirkan. Sementara Babacar, penampilannya juga tidak terlalu impresif pada musim lalu.

Di antara nama-nama yang ada, barangkali Bernardeschi lah yang paling bisa diandalkan oleh Sousa di musim depan. Walau dapat dipastikan kalau ia masih membutuhkan waktu untuk membuktikan kapasitasnya, Bernadeschi diyakini cukup siap untuk mulai membuktikan kapasitasnya.

Kompetisi ICC 2015 yang mempertemukan Fiorentina dan Barcelona menjadi ajang pembuktian Federico Bernardeschi. Penyerang berusia 21 tahun itu berhasil menceploskan dua gol ke gawang Barcelona dalam tempo 12 menit.

Gol pertama Bernadeschi tercipta pada menit kelima. 7 menit berselang, gawang Barcelona yang dikawal oleh Andre ter Stegen kembali kebobolan. Umpan silang menyusur tanah dari Joaquin disambut oleh Bernardeschi dengan tembakan kaki kanan ke pojok gawang yang membuat Ter Stegen mati langkah.

Lucunya, Bernadeschi mengaku heran dengan aksinya pada laga tersebut. Ia tak percaya bisa membobol gawang Barcelona, tim yang selama ini hanya dilihatnya di televisi. Katanya; “Kepuasan ini hanya untuk tim dan fans. Biasanya, saya hanya melihat mereka di televisi. Saya benar-benar beruntung."

Bagi pencinta sepakbola, nama Bernardeschi mungkin kurang akrab didengar. Maklum, jebolan Asd Sporting Atletico Carrara itu memang jarang mendapat kesempatan tampil untuk La Viola. Sejak bergabung pada 2013, Bernardeschi baru tampil 10 kali. Meski demikian, dia terbilang tajam dengan mencetak tiga gol.

Fiorentina sempat meminjamkannya ke klub Serie B, Crotone. Di sana, pemain berpostur 183 cm ini bermain sebanyak 39 kali dan mencetak 12 gol. Pada musim 2015-2016, pemain timnas U-21 Italia ini diyakini bakal menjadi pilihan utama. Pelatih Paulo Sousa akan memplotnya sebagai suksesor Mario Gomez yang dipinjamkan ke Besiktas. Hal ini terindikasi dengan diberikannya seragam bernomor 10 kepada Benardeschi. Selain itu, Sousa juga tak punya banyak pilihan untuk posisi penyerang, mengingat Rossi yang selalu didera cidera dan juga penampilan yang inkonsisten dari Babacar.

Sebelum ini, Bernardeschi juga sempat mencuri perhatian sejumlah media Italia. Pada perhelatan Piala Dunia 2014, namanya dipanggil masuk ke dalam skuat bayangan Italia. Kala itu, ia berhasil mengalahkan Luca Toni yang tampil gemilang.

Banyak yang menganggap kalau Bernadeschi tak layak untuk masuk skuat Piala Dunia karena ia berasal dari kesebelasan Serie B. Namun, pelatih Italia kala itu, Prandelli, menilai bahwa Bernadeschi memiliki bakat yang luar biasa, ia adalah aset potensial yang dimiliki Italia.

"Dua tahun lalu, saya memberi Marco Verratti kesempatan yang sama seperti Bernardsechi sekarang. Waktu itu, tak ada yang tahu siapa Verratti. Kini, semua orang mengenalnya," begitu kira-kira Prandelli menjawab keraguan publik.

Pelatih MU saat itu, Sir Alex Ferguson, juga sempat tertarik untuk memboyongnya ke Old Trafford. Namun, akhirnya ia menolak tawaran tersebut atas pertimbangan keluarga yang menginginkannya untuk tetap berada di Italia. Kalau dipikir-pikir, keputusan ini bukanlah keputusan yang buruk. Buktinya, berkat kerja keras dan kegigihannya untuk tetap bersepakbola di Italia, nama Bernadsechi mulai diperhitungkan sebagai penyerang potensial Italia.

Max Allegri yang saat ini melatih Juventus juga mengagumi pemuda berkaki kidal tersebut. Baginya, Bernardsechi dapat dikategorikan sebagai pesepakbola yang penuh inovasi dan tidak membosankan.

Atas segala puja-puji yang dialamatkan padanya, rasanya tak berlebihan untuk memperhitungkan Bernardeschi sebagai salah satu calon pesepakbola bintang Italia. Kemampuannya menggiring bolanya sangat mengesankan, ditambah lagi dengan akurasi tendangan bebasnya.

Selain kemampuan mencetak gol, Bernardeschi juga mahir menyisir sisi lapangan layaknya seorang inverted winger. Kemampuan itu berguna sekali bagi Fiorentina di musim depan. Ia bisa menjadi pelapis dari Joaquin yang kini sudah mulai menua.

Wajar jika publik menaruh harapan kepadanya, Fiorentina memang sudah lama tidak memiliki penyerang yang handal. Tifosi Fiorentina pada dasarnya sangat merindukan nama-nama seperti Batistuta, Gilardino, Luca Toni, Adrian Mutu hingga Jovetic. Nama-nama yang mengantarkan Fiorentina sebagai kesebelasan yang tak sembarangan.

Saat ini, Bernardeschi diharapkan bisa berkontribusi banyak dan membawa Fiorentina melewati pencapaiannya di musim lalu. Namun, terkadang, realita memang tak bisa sesuai dengan ekspektasi. Sama seperti peluangnya untuk menjadi salah satu penyerang terbaik Italia, Bernardeschi juga tetap berpeluang menjadi salah pesepakbola yang cepat dilupakan akibat nihilnya pencapaian.

 Penulis berdomisili di Depok, seorang pemain sepakbola virtual

Komentar