Rambut Pirang Mengembang, Pergelangan Tangan Bergerincing

Backpass

by Redaksi 16

Redaksi 16

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Rambut Pirang Mengembang, Pergelangan Tangan Bergerincing

Kolombia tidak pernah kehabisan sosok unik dan nyentrik. Selain Rene Higuita si pelaku tendangan kalajengking, mereka juga punya Carlos Valderrama.

Valderrama tidak hanya soal rambut emas mengembang. Dengan 111 pertandingan, pemain kelahiran 2 September 1961 ini pemilik caps terbanyak di Tim Nasional Kolombia. Ia dikenal memiliki kemampuan menggiring bola yang mumpuni. Kaki-kakinya yang lincah mampu memindahkan bola dengan indah.

Salah satu yang paling diingat dari semua penampilannya untuk tim nasional adalah laga melawan Inggris di Piala Dunia 1998, kompetisi terakhir yang diikutinya. Saat itu dirinya berusia 36 tahun, sudah melampaui masa keemasan. Walau demikian Valderrama masih sanggup membela La Tricolor.

Graeme Le Saux, pemain Tim Nasional Inggris, menjadi salah satu saksi kemampuan Valderrama menggiring bola. Inggris mengalahkan Kolombia kala itu, tapi salah satu yang paling dikenang Valderrama adalah gemerincing gelang yang selalu mengiringi setiap gocekan Valderrama.

“Hal lucu tentang Valderrama adalah ketika ia memakai banyak gelang. Ia [secara harfiah] selalu berbunyi. Setiap kali ia menerima bola kamu bisa mendengarnya. Hal itu seperti kereta salju karena kamu bisa mendengar gelangnya berbunyi,” tutur Le Saux, dikutip dari The Guardian.

Bahkan Le Saux menuturkan bahwa gaya rambut yang dimiliki Valderrama memiliki daya ‘magis’ tersendiri. “Rambut yang ia punya seperti memiliki medan gravitasi, jadi kamu bisa merasakan kedatangannya entah dengan mendengarkan atau merasakan rambut dirinya yang berada di sekitar Anda,” sambung Le Saux.

Seperti kebanyakan cerita tentang pemain yang memiliki kontrol bola yang baik, semua tentang kesuksesan Valderrama berawal dari kebiasaan bermain di jalan.

“Saya belajar untuk bermain seperti itu [dalam tekanan] bersama tetangga di lingkungan rumah. Hanya [fokus] bermain,” ungkap Valderrama, dikutip dari These Football Times.

Akan tetapi, meski memiliki gaya yang eksentrik dan segudang prestasi, Valderrama tetaplah Valderrama. Ia tetap menjadi pribadi yang membumi.

Hal itu dibuktikan dengan salah satu aksi kemanusiaan yang dilakukan. Valderrama rela mengecat rambut dirinya menjadi warna merah muda, sebagai bentuk dukungan terhadap kepedulian akan kanker payudara.

Meski sudah menjadi salah satu ciri khas dirinya sebagai pesepakbola, namun ia tak ragu mengubah warna rambutnya untuk yayasan Avon yang bergerak dalam bidang kepedulian sosial terhadap kanker payudara di Kolombia.

Carlos Valderrama ketika mengubah warna rambutnya menjadi merah muda sebagai bentuk kepedulian terhadap kanker payudara (via: goonersworld.co.uk

Gaya nyentrik El Pibe diimbangi dengan prestasinya sebagai pemain, baik di timnas Kolombia maupun bagi klub yang ia bela. Menjadi layak jika ia akan selalu diingat bukan hanya gaya rambutnya, juga pesepakbola dengan kualitas yang mumpuni.

Dengan segala keunikan yang melekat dalam diri Valderrama, serta segala kemampuannya ketika bermain sebagai gelandang, ia memang pantas untuk diingat.

Komentar