Fredrik Ljungberg, Winger Bengal Terbaik Swedia dan Selalu Dikenang Suporter Arsenal

Backpass

by Redaksi 32

Redaksi 32

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Fredrik Ljungberg, Winger Bengal Terbaik Swedia dan Selalu Dikenang Suporter Arsenal

Soal sepakbola, Swedia bukan salah satu negara yang bergelimang prestasi di Eropa. Mereka belum pernah sekalipun menjuarai EURO. Pencapaian terbaik Swedia di ajang tersebut adalah menembus semifinal pada tahun 1992. Sementara di Piala Dunia, Swedia bisa lebih banyak bicara. Mereka pernah menjadi runner-up Piala Dunia 1958 dan menjadi juara tiga pada kompetisi 1950 dan 1994.

Meski prestasi kenegaraan tidak pernah sampai juara pertama, Swedia tidak pernah berhenti menelurkan pesepakbola berbakat nomor satu. Nama Zlatan Ibrahimovic tentu menjadi salah satu penyerang terbaik dalam beberapa waktu terakhir ini. Tapi jika sedikit bergeser kepada seorang winger, Fredrik Ljunberg adalah salah satu nama terbaik yang pernah dimiliki Swedia.

Pemain kelahiran 16 April 1977 itu merupakan salah satu jajaran pemain terbaik di awal milenium. Ia pemain sayap yang mempunyai keunggulan dalam hal kecepatan dan determinasi. Ljungberg merupakan pemain bengal yang identik dengan rambut gaya mohawk berwarna merah pada waktu itu.

Ljungberg mengawali kariernya di Halmstads BK, salah satu klub di Swedia. Ia berhasil membawa klub yang bermarkas di Örjans Vall tersebut meraih double winners di tahun 1997. Saat itu Ljunberg berhasil membantu Halmstads mengawinkan trofi Liga Swedia dan Piala Swedia. Performa apik serta keberhasilannya membawa Halmstads meraih dua gelar juara tersebut menarik perhatian Arsene Wenger, Manajer Arsenal, untuk merekrutnya. Saat itu tak hanya Arsenal yang terpikat oleh permainannya, dikabarkan klub-klub besar seperti Barcelona, Chelsea dan Parma juga menginginkan jasanya. Akan tetapi ia lebih memilih berlabuh di Arsenal untuk meneruskan kariernya.

Pilihannya untuk membela kesebelasan berjuluk The Gunners itu bukanlah pilihan yang salah. Di sana ia berhasil meraih berbagai gelar bersama Thierry Henry, Robert Pires, Patrick Vieira dan lainnya. Mereka meraih dua gelar Liga Primer Inggris, tiga titel FA Cup dan tiga trofi Community Shield. Namun sejak 2005, ia mengalami cedera pinggul dan pergelangan kaki. Parahnya, cedera itu sering kambuh sehingga menjadi salah satu penghambat dalam karirnya. Maka dari itulah ia perlahan tersingkir dari skuat utama dan hengkang dari Arsenal pada 2007 lalu.

Kemudian ia hengkang menuju kesebelasan yang sama-sama berasal dari London, West Ham United. Tapi ia masih belum bisa lepas dari hantu cedera ketika sudah memperkuat West Ham. Maka dari itu ia cuma bertahan satu musim bersama kesebelasan berjuluk The Hammers itu. Kemudian ia memutuskan untuk hijrah ke Liga Amerika Serikat, Major League Soccer (MLS), memperkuat Seattle Sounders FC dan Chicago Fire. Ljunberg pun sempat bermain untuk Glasgow Celtic pada 2011, sebelum mencoba peruntungan bermain di Liga Jepang bersama Shimizu S-Pulse. Akhirnya, ia mengakhiri kariernya di Mumbay City yang merupakan peserta Indian Super League (ISL). Sebetulnya, Ljunberg sempat diisukan akan memperkuat Mitra Kukar pada 2012 lalu, tapi nyatanya tidak pernah terealisasi.

Kiprah Fredrik Ljuberg Bersama Swedia

Ljunberg yang memiliki cuma memiliki tinggi badan sekitar 175 cm, diiragukan Lars Lagerbäck yang melatihnya waktu masih berada di skuat Swedia U-21 pada tahun 1990-an. Akan tetapi Lagerbäck berubah pikiran setelah Ljungberg berhasil mencetak dua gol ke gawang Skotlandia U-21 pada 20 tahun silam. Dua tahun kemudian penampilan Ljunberg semakin cemerlang, sehingga ia dipromosikan ke skuat senior. Ljunberg pung melakoni laga perdananya bersama skuat senior ketika melawan Amerika Serikat pada 24 Januari 1998. Sampai pada akhirnya ia telah melakoni 75 laga dan menorehkan 14 gol untuk Swedia senior.

Setelah membela Swedia di ajang Euro 2000 Prancis, ia mencicipi kompetisi Piala Dunia pertamanya di Korea dan Jepang pada 2002 silam. Sayangnya, ia dinodai karena perseteruannya dengan Olof Mellberg sewaktu latihan. Waktu itu, Ljungberg yang sedang menggiring bola ditekel dari belakang oleh mantan pemain Aston Villa tersebut. Ia yang tak menerima tindakan tersebut langsung mendorong Mellberg dan terlibat kontak fisik. Beruntung para pemain Swedia lainnya melerai keduanya hingga tak terjadi hal yang lebih parah.

Kendati demikian, perkelahian dari kedua pemain itu membuat Swedia tetap fokus di Piala Dunia 2002. Mereka justru berhasil menjadi pemuncak klasemen Grup F dengan mengungguli Argentina dan Inggris, meski akhirnya ditaklukan Senegal pada babak 16 besar.

Ljungberg kembali memperkuat Swedia di berbagai ajang internasional selanjutnya, seperti Piala Dunia 2006, Euro 2004 dan 2008. Walaupun tidak menyumbangkan gelar Internasional kepada Swedia, akan tetapi ia merupakan salah satu pemain terbaik yang dimiliki oleh negara yang beribukota di Stockholm tersebut. Hal itu dibuktikan dengan anugerah pemain terbaik Swedia yang diraihnya di tahun 2002 dan 2006, torehan yang sama seperti yang diraih Henrik Larsson.

Kini si bengal sudah tidak lagi berkarir sebagai pemain sepakbola profesional. Rambutnya pun tak lagi merah, namun aksinya akan selalu diingat sebagai winger terbaik yang pernah di miliki Swedia. Ia pun selalu dikenang suporter Arsenal karena telah menjuarai Liga Primer Inggris sebanyak dua kali, sebuah gelar yang tak mampu disamai oleh Ibrahimovic sekalipun, atau Larsson yang cuma juara satu kali bersama Manchester United.

ED: RAS
Foto: Weareholigans

Komentar