Boxing Day Bukan Hari untuk Bertinju

Backpass

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Boxing Day Bukan Hari untuk Bertinju

Kebanyakan orang akan lebih memilih untuk beristirahat, menikmati waktu berkualitas bersama dengan keluarga, dan menikmati liburan ketika sehari setelah Natal. Umumnya hampir semua orang berpikiran seperti itu kecuali orang-orang Britania.

Sepanjang sejarahnya, 26 Desember adalah sebuah tanggal yang sudah menjadi momen yang tidak boleh terlewatkan di kalender sepakbola. Hari tersebut dikenal sebagai istilah Boxing Day.

Pada hari itu, keempat liga sepakbola profesional di Inggris, dari Liga Primer Inggris sampai Football League Two, akan menjalani seluruh pertandingannya.

Pada Boxing Day ada 10 pertandingan Liga Primer yang semuanya dilaksanakan pada hari yang sama. Hal tersebut tidak sering terjadi. Pertandingan pada hari tahun baru dan hari terakhir (matchday ke-38) di akhir musim waktu lainnya yang menyediakan 10 pertandingan yang dilaksanakan bersamaan pada satu hari.

Hal ini menimbulkan perasaan khusus yang berkaitan dengan sepakbola di Inggris. Seluruh mata dunia memang berada di Liga Primer pada Boxing Day. Tidak heran, karena itu adalah salah satu hari dalam setahun ketika hanya di Inggris saja yang menyediakan tontonan siaran langsung sepakbola yang bisa menarik jutaan uang bagi kesebelasan pada hari di mana semua hampir orang terlibat.

Bagi banyak penggemar sepakbola di Inggris, hari ini mungkin hari yang paling suci dalam kalender olahraga untuk beberapa alasan. Misalnya, Anda harus memahami bahwa Boxing Day cukup banyak diperlakukan sama seperti Hari Natal-nya di sepakbola Inggris.

Keluarga berkumpul pada Boxing Day untuk merayakan lagi pesta Natal yang masih tersisa semalam sebelumnya sambil berusaha untuk tidak mabuk secara berjamaah pada saat yang paling penting, yaitu saat menonton sepakbola.

Tahun ini, seperti setiap tahun, tidak berbeda karena setiap kesebelasan Liga Primer akan beraksi pada kesempatan yang membahagiakan ini. Kita, sebagai penonton, tentu menyukainya.

Sejarah Boxing Day

Kita yang tidak tahu mungkin mengira Boxing Day adalah harinya bertinju. Namun, nyatanya kata "boxing" di sini bukan memiliki arti tinju, melainkan dari kata dasar "box" yang berarti kotak (bungkus hadiah). Sehingga, "boxing" di sini memiliki arti membungkus hadiah Natal.

Boxing Day dimulai sebagai tradisi di kalangan keluarga kaya di abad pertengahan di Inggris. Dahulu, pegawai harus bekerja pada Hari Natal untuk melayani orang kaya, tapi punya hari libur di hari berikutnya untuk merayakan Natal bersama keluarga mereka sendiri.

Pada hari setelah Natal tersebut, para orang kaya yang mempekerjakan mereka itu akan menghadirkan hadiah yang dibungkus rapi dalam sebuah kotak (box), maka nama â??Boxing Dayâ? muncul dari sini.

Pertandingan sepakbola pertama pada Boxing Day berlangsung pada tahun 1860, ketika Sheffield dan Hallam berhadapan. Banyak yang telah berubah sejak saat itu, tapi 26 Desember masih menjadi salah satu hari yang paling diantisipasi pada jadwal pertandingan, tidak peduli kesebelasan manapun yang Anda sukai.

Suasana akan menjadi ramai dengan kegembiraan, keluarga berkumpul di stadion atau di sekitar televisi untuk menonton pertandingan sepanjang hari, layaknya pesta keluarga pada Hari Thanksgiving di Amerika Serikat.

Bagi banyak orang, Boxing Day di Inggris adalah liburan favorit mereka. Bagi banyak orang, hari itu mereka bisa melarikan diri dari kerasnya Natal.

Komentar