Perebutan Gelar Juara Eredivisie Akan Ketat Sampai Pekan Terakhir!

Infografis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Perebutan Gelar Juara Eredivisie Akan Ketat Sampai Pekan Terakhir!

Saat semua orang terfokus pada perburuan gelar juara Liga Primer Inggris, Serie A Italia, La Liga, atau Bundesliga, ternyata perebutan gelar juara Eredivisie, divisi teratas Belanda, lebih sengit dari liga lainnya. Meski tinggal menyisakan dua kandidat, namun perburuan gelar mereka dipastikan akan berlanjut hingga pekan terakhir di mana Eredivisie tinggal menyisakan dua pertandingan.

Dua kesebelasan yang masih memiliki kans juara adalah dua kesebelasan tradisional Belanda yaitu, Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven. Keduanya berdampingan di peringkat satu dan dua, dengan jumlah poin sama yaitu 78 poin.

Jumlah poin yang sama tersebut diraih kedua kesebelasan dengan jumlah menang, seri dan kalah yang sama. Keduanya menorehkan 24 kemenangan, enam hasil seri serta hanya dua kali kalah.

Selain itu, Ajax dan PSV pun saling mengalahkan kala keduanya bersua. Pada pertemuan pertama yang berlangsung di Amsterdam Arena kandang Ajax, PSV berhasil menang dengan skor 1-2. Sementara saat bertanding di Phillips Stadium markas PSV, giliran Ajax yang menjungkalkan PSV dengan skor 0-2.

Saat ini, Ajax Amsterdam berada di puncak klasemen dengan keunggulan head-to-head. Tapi selain unggul head-to-head, skuat asuhan Frank De Boer tersebut menang selisih gol, unggul enam gol dari PSV Eindhoven.

Ajax sendiri sejak awal musim memang menjadi kandidat juara. Dari pekan pertama hingga pekan ke-20, mereka tak tergantikan di puncak klasemen. Baru pada pekan ke-21 singgasana lepas dari tangan mereka setelah mereka ditahan imbang Roda JC dengan skor 2-2.

Kesebelasan yang menyalip mereka adalah PSV Eindhoven. PSV sebenarnya melakukan start yang lebih lambat. Setelah kalah dari Heracles pada pekan ke-6, yang membuat mereka saat itu menempati posisi lima, PSV melaju kencang hingga akhirnya menyalip Ajax dari puncak klasemen pada pekan ke-21.

PSV tampak di atas angin setelah menempati puncak klasemen karena menorehkan lima kemenangan beruntun. Namun setelah meraih hasil imbang di pekan ke-27 menghadapi Heerenveen dengan skor 1-1, mereka takluk dari tangan Ajax pada pekan berikutnya. Hasil tersebut membuat Ajax yang sebelumnya terus menempel PSV, kembali menempati peringkat pertama.

Ajax awalnya unggul dua poin, namun pada pekan ke-31, mereka terpeleset saat bertemu Utrecht karena hanya bermain imbang 2-2. Di saat bersamaan, PSV meraih tiga kemenangan beruntun setelah dikalahkan Ajax yang membuat poin mereka saat itu sama 75 poin. Pada pekan ke-32, keduanya sama-sama menang, Ajax mengalahkan Heerenveen dan PSV menumbangkan Vitesse Arnheim.

Dengan raihan poin sama saat ini, kedua kesebelasan tentunya masih berpeluang juara. Namun Ajax lebih diuntungkan karena menang head-to-head sehingga jika kedua kesebelasan memiliki poin sama hingga akhir, Ajax-lah yang akan menjadi juaranya.

Kedua kesebelasan sendiri akan melawan kesebelasan yang di atas kertas bisa mereka kalahkan. Ajax akan menghadapi FC Twente (peringkat 13 saat ini) dan De Graafschap (peringkat 17 atau kedua terbawah). Sementara PSV tinggal melawan Cambuur (peringkat 18 alias juru kunci) dan PEC Zwolle (peringkat 7).



Tapi apapun masih bisa terjadi di dua partai sisa. Ajax misalnya, akan menghadapi FC Twente yang pada pertemuan pertama tak bisa mereka kalahkan karena bermain imbang 2-2. Jangan lupakan pula status Twente yang menjadi kesebelasan keempat (atau kedua karena terbanyak diraih PSV, Ajax dan Feyenoord) terbanyak yang berlaga di Eredivisie.

Begitu juga dengan PSV. Melawan Cambuur bisa jadi bukan perkara sulit karena pada pertemuan pertama mereka menang dengan skor 0-6 padahal bermain di kandang Cambuur. Namun melawan PEC Zwolle dipastikan tak akan mudah karena kubu lawan masih berjuang mendapatkan kesempatan berlaga di babak play-off Liga Europa. Selain itu pada pertemuan pertama keduanya, PEC Zwolle memberikan perlawanan sengit meski bertanding di Phillips Stadium sehingga pertandingan berkesudahan 3-2 untuk PSV.

Sejak pertama kali Eredivisie digelar pada 1956-1957, Ajax dan PSV memang menjadi dua kesebelasan yang paling sering meraih titel juara. Bersama Feyenoord, dua kesebelasan ini belum pernah terdegradasi. Ajax menjadi peraih titel terbanyak dengan 25 kali diikuti oleh PSV dengan 19 kali.

Musim lalu, PSV yang mengandalkan Memphis Depay di lini serang berhasil juara dengan keunggulan telak dari Ajax yang menjadi runner up, terpaut 17 poin. Jika Ajax pada akhirnya mampu mempertahankan singgasana, musim ini akan menjadi pembalasan yang cukup menyakitkan untuk PSV dan semakin memantapkan Ajax sebagai kesebelasan terbaik Belanda.

Infografis oleh: Ivan Hadyan

Komentar