Pandit FPL: Pentingkah Mengelola Budget di Awal Musim FPL?

Fantasy Premier League

by Ifsani Ehsan Fachrezi

Ifsani Ehsan Fachrezi

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pandit FPL: Pentingkah Mengelola Budget di Awal Musim FPL?

Memasuki musim baru, player Fantasy Premier League (FPL) dihadapi dengan suguhan baru, baik pemain maupun tim yang berpartisipasi di liga teratas Inggris ini. Tentu, akan ada banyak perubahan dari segi harga hingga pilihan untuk mempersiapkan di musim baru ini.

Aduh, pusing banget kayanya karena banyak banget pemain yang potensi besar, tapi harganya kok mahal-mahal. Pemain mahal itu bisa (banget) kok masuk ke skuad mu asalkan bisa melihat lagi lini lainnya yang kemungkinan menambah pundi-pundi poin.

Ada pemain yang baru masuk Premier League, belum tahu juga bakal oke atau engga, tapi harganya kok mahal. Terus, ada juga pemain musim kemarin yang harganya melambung tinggi, sehingga para bos-bos di luar sana lagi mikirin, “pemain mana yang harus dipilih, ya?” sambil garuk-garuk kepala karena bingung.

Awal musim ditambah bingung lagi dengan tolak ukur yang bias, karena klub belum bermain di kompetisi yang sesungguhnya, melainkan pramusim yang kalo disimpulkan masih meragukan.

Kebingungan-kebingungan ini justru menjadi seni tersendiri untuk para bos-bos FPL (apalagi veteran FPL) dalam membaca beberapa kemungkinan “semoga pemain ini oke”.

Spekulasi pemain-pemain akan bersinar di musim ini wajar terjadi, karena para bos juga udah scouting sana-sini tentang kemungkinan pemain itu fit in dengan komposisi baru klubnya.

Satu hal yang penting banget adalah soal mengelola budget. Awal-awal akan diberi 100 juta paun untuk mengisi 15 pemain. Angka-angka tiap pemain pun dirasa tricky dan membuat para bos mutar otak agar budget pas dan mengamankan pemain dengan harga mewah di lini yang tepat.

Sebelum bahas bagaimana mengelola budget lebih dalam, alangkah baiknya dari 100 juta yang dianggarkan, sisakan setidaknya 0.5 juta paun di saku. Kenapa? karena ini berfungsi ketika ingin mengganti pemain, biasanya harga pemain beberapa kan naik. Nah, 0,5 juta ini bisa jadi tabungan kecil agar para bos tidak merombak lebih dari satu pemain yang dimiliki.

Oke, kita masuk ke pembahasan intinya, let’s go.

Mengelola Budget

Budgeting ini juga berfungsi untuk memaksimalkan antar lini dengan kekuatan yang pasti dari pemain bintang dari pemain klub-klub kuat. Kurang lebih begini skema budgeting yang dibagi dengan pemain dengan harga mewah di tiap posisinya. Lini tengah menjadi bagian yang paling gemuk dalam pembagian budget, karena di lini ini lah potensi pendulang poin lebih banyak.

Kita kategorikan saja tiga tingkatan harga pemain berdasar 3M, yaitu Mewah, Menengah, dan Murah. Mengkategorikan ini berfungsi agar budget tersalurkan dengan baik, dan tentunya tanpa khawatir kehilangan poin banyak.

Penjaga Gawang

Di penjaga gawang bisa berbagi tempat antara satu penjaga gawang dengan harga mewah dengan menengah. Ini tergantung bos FPL sendiri dalam menentukan penjaga gawang dengan budget yang ditawarkan. Klub-klub top 5 musim kemarin mungkin menjadi penjamin poin clean sheet yang banyak. Satu lagi bisa diisi oleh penjaga gawang di klub papan tengah atau bawah yang bermain reguler memiliki potensi save yang banyak.

Bek

Di lini bertahan, satu saja pemain dengan nilai mewah bisa mengirit budget untuk di lini lain yang berpotensi mencetak poin lebih banyak, yakni tengah dan serang. Satu pemain dengan harga mewah tersebut biasanya merupakan full back yang memiliki kemungkinan mendulang poin gol dan assist, contoh bek dengan harga tersebut diantaranya, Trent Alexander Arnold (7.5), Robertson (7.0), dan Joao Cancelo (7.0). TAA menjadi spesial juga karena seorang free kick taker.

Bek dengan nilai 6.0 dan 5.0 bisa diisi oleh bek yang berposisi reguler di tim papan atas, tengah, dan bawah dengan memiliki potensi assist, gol, maupun di clean sheet. Dan pemain bertahan dengan harga 4.5 hingga 4.0 biasanya bersifat spekulatif, baik bermain reguler, maupun berpotensi clean sheet untuk musim depan, bisa saja menyumbang poin yang diluar dugaan.

Gelandang

Nah, untuk di lini tengah, satu pemain dengan harga mewah bisa menjadi jaminan pendulang poin dari assist dan gol yang lebih banyak. Apalagi seorang gelandang memiliki bonus besar di set piece taker ataupun penalty taker bisa menjadi opsi dengan harga yang tinggi.

Tiga pemain dengan harga menengah dibagi menjadi tiga di harga 8.0, 8.0, dan 6.0. Mengapa gak sekaligus aja pemain mewah dua (misal harga 13.0 dan 12.0), menengah satu (8.0) dan murah dua (4.5 dan 4.5)? bisa saja, tapi saya disini lebih mengalokasikan dengan memasang empat gelandang dengan potensi pendulang poin yang merata dan pasti, dan satu gelandang murah spekulatif di bangku cadangan.

Penyerang

Dan terakhir, di posisi penyerang menempatkan satu pemain dengan harga yang mewah dengan di kisaran 11.5. Erling Haaland merupakan pemain yang paling banyak dipilih karena ada potensi permainannya akan melambung di City, apalagi ditopang oleh pemain gelandang seperti De Bruyne, Foden, dan lain-lain.

Kemudian di harga 6.5 striker pendatang baru dari luar Premier League masih bertebaran dan insting spekulatif masih tertanam terhadap pemain tersebut, misal Mitrovic (Fulham) dan Solanke (Bournemouth) sebagai top score di timnya dan membawa promosi ke Premier League.

Di lini serang jika memasang dua penyerang, satu penyerang pendamping penyerang mewah harus ada jaminan bermain reguler di timnya, baik itu penyerang dengan harga menengah maupun murah.

Di awal musim ini pasti diiringi dengan spekulasi. Tidak salah juga karena ini masih di awal musim, segala kemungkinan akan terjadi. Tekad para bos-bos FPL ini harus yakin sama pilihannya, apalagi sudah scouting sana-sini.

Komentar