Tuduhan pada Juventus dan Seni Manipulasi Media di Italia

Editorial

by Ardy Nurhadi Shufi 201707 Pilihan

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Tuduhan pada Juventus dan Seni Manipulasi Media di Italia

Halaman kedua....

Ada tujuan di balik diangkatnya suatu isu oleh media. Selain memberikan tekanan pada wasit, pernyataan-pernyataan seperti yang diungkapkan Pioli dan Nainggolan juga bisa membuat konsentrasi pihak yang diserang terganggu.

Dengan menyeruaknya isu soal wasit, media-media Italia akan terus mencari pemberitaan mengenai hal ini, contoh nyatanya Nainggolan yang tiba-tiba buka suara mengenai Juventus. Dengan media yang gencar membicarakan sebuah kesebelasan secara negatif, kuping para pemain dan pelatih kesebelasan yang dibicarakan akan semakin panas, dan ini akan membuat mereka benar-benar diuji mentalnya.

Dua surat kabar Italia yang menjadikan isu wasit dan Juventus sebagai tajuk utama

Pada gambar di atas, La Gazzetta dello Sport membahas tentang John Elkann yang menyerang Inter. Sementara itu Corriere dello Sport menjadikan perkataan Nainggolan yang membenci Juventus sebagai tajuk utama.

Di Italia, media memiliki kekuatan tersendiri. Pelatih legendaris Italia, Marcello Lippi, berbicara banyak mengenai peran media yang sangat besar di sepakbola Italia pada otobiografi Gianluca Vialli dan Gabriele Marcotti: The Italian Job. Menurut Lippi, media Italia seperti politik sebuah partai.

"Semuanya berusaha dibedah. Para manajer ikut ambil bagian, memotongnya menjadi detil-detil kecil ketika mereka membahas apa yang terjadi di sebuah pertandingan. Lewat media mereka mencoba memberi tekanan pada Anda, mereka ingin menyerang Anda," kata Lippi pada Chapter 10 buku Gianluca Vialli.

"Mereka seperti partai politik. Corriere dello Sport menjuarakan Roma dan Lazio. Gazzetta melindungi Milan dan Inter. Tuttosport semuanya tentang Juventus. Dalam satu minggu Anda akan mendapatkan media dengan pemberitaan melindungi wasit sementara media yang lain menyerang wasit tanpa ampun. Terus begitu silih berganti giliran," tambahnya.

Perbedaan Corriere dello Sport dan Tuttosport saat memberitakan Juventus yang juara Supercoppa Italia setelah mengalahkan Napoli

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan jika isu-isu panas seperti yang Juventus alami saat ini merupakan hal yang lumrah terjadi. Nainggolan tak peduli dengan statistik penalti Roma yang lebih banyak dari Juventus. Yang jelas hal itu akan memberikan tekanan pada Juventus yang sedang memuncaki klasemen sementara Serie A.

Saat ini Inter merasa menjadi korban, lain waktu Juventus yang akan playing victim. Semua hal tersebut dilakukan lewat media, yang bisa menjadi senjata kesebelasan Italia di luar lapangan. Ya, kita, yang jauh dari Italia dan hanya mengikuti perkembangan-perkembangan lewat media, saat ini sedang menikmati drama sepakbola Italia.

Karenanya tak heran pendukung kesebelasan-kesebelasan tertentu akan bereaksi ketika isu panas seperti ini menyeruak ke permukaan, berusaha membuktikan siapa yang benar dan salah. Bukan masalah, hanya saja dengan adanya seni manipulasi media Italia seperti yang sudah dibeberkan di atas, kita pun perlu lebih selektif dalam memilih berita, tidak menelannya mentah-mentah.

Komentar