Persib Bergaya Heavy Metal à la Dejan Antoni?

Editorial

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Persib Bergaya Heavy Metal à la Dejan Antoni?

Variasi Taktikal

Pada pertengahan babak kedua, Dejan hampir mengganti semua pemainnya. Hingga pertandingan berakhir, hanya Hermawan, Vujovic, dan Tony Sucipto yang bermain penuh. Delapan pemain cadangan dimasukkan secara berkala pada babak kedua ini, termasuk mengganti I Made Wirawan pada posisi penjaga gawang.

Namun yang terasa dari pergantian pada babak kedua ini adalah adanya perubahan gaya bermain. Ketika pemain-pemain seperti Gian Zola, Marko Krasic, Taufiq, Yandi Sofyan, Febri, David Laly, dan Agung Pribadi dimainkan, Persib terlihat memperlambat tempo.

Krasic, Zola dan Taufiq merupakan kombinasi pemain dengan tipikal gelandang yang gemar melakukan operan pendek. Bahkan berkat penguasaan bola ketiganya di tengah, bola lebih sering kembali ke belakang, pada Hermawan dan Vujovic.

Dalam intruksi yang terlihat, Vujovic memang memegang peranan penting dalam membangun serangan pada babak kedua setelah para pemain cadangan ini masuk. Umpan-umpan pendek yang dihasilkan di tengah ini harus diakhiri dengan umpan panjang atau umpan tarik pada David Laly dan Febri di kedua sayap.

Ketika tak menguasai bola pun terlihat adanya perubahan dari babak pertama. Persib pada babak kedua yang bermain lebih sabar atau menunggu datangnya bola ini seperti permainan PBR era Dejan. Serangan balik sendiri dibangun dengan cepat melalui umpan-umpan pendek.

Kesimpulan

Persib era Dejan tampaknya akan lebih menarik secara taktikal. Namun permainan heavy metal sendiri tampaknya akan menjadi filosofi Dejan selama menukangi Persib. Perbedaan kualitas yang ia miliki di PBR dahulu dan di Persib saat ini mungkin menjadi alasan di balik ia memutuskan untuk mengubah gaya permainan yang berbeda di Persib.

Dengan permainan yang seperti ini, penting bagi para pemain Persib untuk bermain sebagai unit. Pressing bagaimanapun tak bisa dilakukan seorang diri. Hal ini tentunya mengandung resiko Persib akan lebih sering mudah kehilangan bola ketika pressing yang diharapkan Dejan tak berjalan sesuai dengan yang ia inginkan. Karena jika hal ini terjadi, Persib bisa jadi akan lebih sering mendapatkan serangan ketimbang melancarkan serangan.

Variasi taktik yang Dejan tampilkan sendiri sebenarnya suatu yang menjanjikan di mana Persib era Janur terkadang monoton. Hanya saja jangan heran jika nantinya Persib tampil membosankan ketika Dejan memutuskan untuk bermain seperti PBR.

Tapi bagaimanapun, rasa PBR akan tetap ada di skuat Persib saat ini, setidaknya untuk sementara waktu. Hal ini berkaitan dengan adaptasi Dejan dengan pemain Persib, di mana sepanjang pertandingan saja instruksi lebih sering diberikan pada Kim, Hermawan, dan Rachmat saja dibandingkan Atep misalnya yang merupakan kapten tim. Ya, para pemain PBR tersebut didatangkan untuk mempercepat penerapan dan adaptasi strategi Dejan di Persib.

Komentar