Kejanggalan-kejanggalan di Hari Terakhir Putaran II ISL

Editorial

by Zen RS

Zen RS

Board of director | Panditfootball.com

Kejanggalan-kejanggalan di Hari Terakhir Putaran II ISL

Kesimpulan dan Catatan untuk Babak 8 Besar

Anggaplah kita semua bersepakat bahwa tidak ada yang janggal dalam tiga gol Perseru, maka yang tersisa tinggal tiga kejanggalan lainnya: pertandingan terakhir dan menentukan digelar serentak, ditayangkan oleh televisi, dan sebisa mungkin tak ada lagi insiden seperti yang berlangsung di Surajaya ketika babak kedua mundur selama itu.

Tiga poin awal dari tulisan ini menarik dan perlu untuk digarisbawahi agar pengelola sepakbola Indonesia (federasi maupun operator liga) bisa memperbaikinya di babak 8 Besar.

Babak 8 Besar akan menggunakan format kompetisi penuh di masing-masing grup, di mana satu sama lain akan bertanding kandang tandang, dan dua peringkat teratas masing-masing grup akan maju ke babak semifinal. Juara grup akan bersua dengan runner-up masing-masing grup.

Penting untuk tidak mengulangi hal yang sama di babak 8 Besar ini. Demi menghindari sekecil mungkin peluang hadirnya cerita-cerita alternatif yang sebenarnya bisa dihindari.

Laga terakhir masing-masing grup akan berpeluang menjadi laga menentukan. Penting bagi pengelola liga untuk berani bernegosiasi dengan pemilik hak siar untuk menayangkan laga terakhir masing-masing grup secara serentak. Sekali lagi, seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, untuk menegakkan aspek kompetitif yang dibutuhkan sebuah kompetisi dan merayakan aspek dramatik yang diperlukan bagi sebuah tayangan yang punya potensi entertainmen.

Akan tetapi tak hanya itu. Demi menghindari kemungkinan main mata atau memilih-milih lawan, jika perlu semua laga terakhir di babak 8 Besar juga digelar secara serentak. Jadi bukan dua laga terakhir di tiap grup saja yang dimainkan serentak, tapi seluruh laga terakhir di semua grup juga ditayangkan serentak. Artinya akan ada empat laga yang dimainkan berbarengan di hari terakhir pertandingan babak 8 Besar.

Jika bisa dilakukan, apalagi jika keempatnya bisa tayang di televisi secara serentak juga, ini akan meminimalisir kemunculan cerita-cerita alternatif yang pasti sudah bosan didengar oleh federasi maupun operator liga.

Boleh dong, sekali-kali penggemar liga Indonesia disuguhi suasana seperti di laga terakhir liga Inggris, di mana semua laga main serentak, semua ditayangkan TV, dan di tengah tayangan ada klip gol di laga yang lain. Kalaupun kualitas ISL masih jauh dari EPL, setidaknya drama dan suspense-nya bisa mendekati.

Asyik, bukan?

Komentar