Betapa Bahayanya Gelaran Piala Dunia Brasil Tahun Ini!

Cerita

by redaksi

Betapa Bahayanya Gelaran Piala Dunia Brasil Tahun Ini!

Baru-baru ini wartawan Jawa Pos Agung Putu Iskandar mengalami hal pahit saat meliput persiapan Brazil sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014.  Agung harus rela kehilangan ponselnya akibat mengalami penodongan. Kriminalitas di Brazil memang kini tengah disorot. Protes yang tak kunjung henti, kriminal yang semakin meningkat membuat ketakutan merajalela di Brazil. Mungkinkah Piala Dunia 2014 berjalan aman?

Kepada AFP, Menteri Olahraga Brasil, Aldo Rebelo mengakui bahwa faktor keamanan adalah sesuatu yang membuatnya pening akhir-akhir ini.  Bagaimana tidak, beberapa minggu sebelum Piala Dunia di masalah keamanan tak henti padam, yang ada malah semakin membara. Angka kriminal yang semakin tinggi, pendemosntran yang semakin nekat semua itu ditambah dengan pihak kepolisian yang memutuskan mengancam mogok kerja.

Baru-baru ini badan Intelejen Brasil mengeluarkan enam laporan ancaman keamanan serius terkait penyelenggaraan Piala Dunia. Laporan ini sendiri sebenarnya bukanlah dikonsumsi untuk publik namun bocor ke pihak media. Dari laporan yang ada menjelaskan bahwa Piala Dunia adalah kesempatan orang-orang jahat untuk diperhatikan dan mengeruk keuntungan. Dan tingkat ancaman tertinggi adalah kriminalitas di jalan.

Hal yang patut disorot dari Brasil adalah angka kriminalitasnya yang tergolong cukup tinggi di dunia. Media-media barat terutama media Amerika Serikat dan Inggris tak henti menyerang Brasil dari sisi ini.  Tahun lalu, angka pembunuhan mereka mencapai 28 kasus per 100 ribu penduduk.

Pihak departemen luar negeri AS dalam website resmi bahkan memberikan travel warning kepada pendukung Paman Sam yang berangkat ke sana.  Mereka memperingati bahwa keamanan di transportasi umum, sektor hotel, dan tempat wisata adalah lokasi dengan tingkat kriminalitas tertinggi di Brasil.

Pihak Departemen Luar Negeri Inggris pun memberikan himbauan serupa. Diharapkan pendukung Inggris untuk mewanti-wanti saat hendak membawa uang di ATM, penodongan dengan senjata api kerap dilakukan di Brasil, trend baru-baru ini adalah pencurian telepon genggam, seperti yang dialami oleh wartawan Jawa Pos, Agung Putu Iskandar.

Ahli keamanan Paulo Storani, yang menghabiskan 30 tahun sebagai polisi di Rio De Janeiro kepada Associtated Press mengakui tindakan kriminal telah meningkat hingga 50% di 12 kota yang menjadi tuan rumah Piala Dunia. Resistensi demonstran yang tak kunjung henti ditengarai menjadi penyebab turunnya wibawa polisi dan pemerintah secara keseluruhan.

“Terfokusnya polisi mengamankan Piala Dunia dan mengatasi demonstran membuat banyak penjahat merasa lebih nyaman melakukan tindak kriminal, mereka merasa tidak akan ditangkap atau dihukum, sikap pemerintah yang meminta bantuan militer adalah bukti frustasi yang tertuang," ucapnya kepada Associated Press. Faktor internal ini yang membuat Intelejen Brasil mengumumkan masalah ini sebagai sesuatu hal yang serius.

Patut di tunggu, sukseskah pihak keamanan Brasil membuat wisatawan nyaman di sana? mengingat gelontoran dana untuk mengatasi kekerasan jalanan ini cukup besar, mencapai 9,9 triliun. Sebuah angka ironik bagi negara yang identik sebagai surga bagi pencinta karnaval itu.

(wam)

Komentar