Ollie Watkins dan Kisah Sukses Transfer Pemain Championship

Cerita

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ollie Watkins dan Kisah Sukses Transfer Pemain Championship

Satu gol Ollie Watkins ke gawang Newcastle pada Premier League pekan 19, menghentikan puasa gol dalam sebanyak sembilan pertandingan sebelumnya. Selain berhasil mengantarkan Aston Villa menang dua gol tanpa balas, gol Watkins juga membungkam kritik yang tertuju padanya. Terlebih lagi, status Watkins sebagai pemain Championship atau bermain di divisi kedua Inggris musim lalu.

Dilansir dari Transfermarkt, Watkins merupakan pemain ketiga termahal yang pernah dilepas klub Championship. Dua nama di atasnya adalah Nathan Ake dan Moussa Sissoko. Namun mereka dibeli dari tim yang baru terdegradasi, artinya musim sebelumnya Ake dan Sissoko bermain di Premier League.

Watkins ditebus Aston Villa seharga €30 juta dari Brentford, tim yang kalah di final play-off Championship musim lalu dari Fulham. Ia juga merupakan pembelian termahal Aston Villa. Beberapa hal tersebut menjadi banyak perdebatan di awal musim.

Di level Championship, Watkins bukan pemain sembarangan. Dilansir dari BBC, ia merupakan salah satu top skor Championship musim lalu dengan total 26 gol, jumlah yang sama dengan Aleksandar Mitrovic. Meski sama-sama di Inggris, mencetak gol di Championship dan Premier League tentu berbeda. Tidak sedikit pemain yang kesulitan di Premier League meski sebelumnya bermain apik di Championship.

Publik yang mengkritik Watkins mulai menganggap prediksinya benar ketika Watkins gagal mencetak gol selama sembilan pertandingan. Sebenarnya pemain 25 tahun ini tetap tampil baik meski gagal mencetak gol. Pergerakan konstan yang ia lakukan kerap membuka ruang bagi Jack Grealish atau penyerang lainnya. Kecepatan dan determinasi tinggi juga sering menyulitkan pertahanan lawan. Tidak hanya ketika Aston Villa memegang bola, ketika tanpa bola pun, Watkins rajin melakukan pressing. Total 132 pressure ia lakukan di sepertiga akhir lapangan merupakan yang terbanyak di Premier League.

Manajer Aston Villa, Dean Smith pernah memberi pujian tinggi bagi Watkins usai laga menghadapi Crystal Palace bulan Desember lalu. Tyrone Mings mendapatkan kartu merah di akhir babak pertama. Aston Villa secara luar biasa mampu memenangkan pertandingan dengan skor 3-0 meski bermain dengan 10 pemain.

“Tidak ada pemain di Premier League yang saya suka sebagai striker ketika bermain dengan 10 pemain lebih dari Ollie Watkins,” ujar Smith. Watkins mencetak satu asis dan terlibat dalam banyak penciptaan peluang.

Watkins ‘baru’ mencetak tujuh gol dari 17 pertandingan musim ini. Jika melihat expected goals per 90 menit, ia berada di urutan kelima di Premier League. Lebih baik dari sejumlah striker ternama seperti Harry Kane, Roberto Firmino, Alexandre Lacazette, dan Timo Werner. Hal ini menunjukkan Watkins secara konstan mampu membahayakan gawang lawan, hanya saja penyelesaian akhirnya belum maksimal.

Gol ke gawang Newcastle seakan mengingatkan publik bahwa ia bukan pemain sembarangan. Watkins merupakan pemain andalan Smith di Premier League. Ia selalu bermain penuh pada 17 laga Aston Villa. Kontribusi Watkins pada permainan Aston Villa juga menjadi salah satu faktor performa impresif The Villans musim ini.

Jika terus bermain apik, Watkins bisa menjadi salah satu transfer sukses pemain Championship. Mengikuti jejak beberapa pemain terdahulu. Berikut beberapa kisah sukses transfer Championship.

Gareth Bale

Tottenham Hotspur membeli Gareth Bale pada tahun 2007 silam dari Southampton yang kala itu masih berada di Championship. Dua musim awal, Bale sempat mengalami kesulitan menembus tim utama. Musim 2010/11 menjadi musim yang menentukan karier Bale.

Harry Redknapp mulai memasang Bale sebagai sayap kiri. Hat-trick ke gawang Inter Milan di fase grup Liga Champions menjadi momen yang tak akan terlupakan. Musim terakhir di Tottenham yaitu musim 2012/13, ia mampu mencetak 26 gol. Pindah ke Real Madrid, Bale menjadi pemain kelas dunia. Ia turut berkontribusi dalam dua gelar La Liga dan empat gelar Liga Champions.

Theo Walcott

Sama seperti Bale, Theo Walcott pindah dari Southampton ke London Utara. Bedanya, ia bergabung dengan Arsenal. Walcott mulai menembus tim utama pada musim kedua di Arsenal yaitu musim 2006/07. Kemudian ia menjadi andalan Arsene Wenger hingga 2017 silam.

Walcott total mencatatkan 398 penampilan dengan torehan 108 gol dan 78 asis. Pencapaian yang luar biasa, meski tidak mampu mengantarkan Arsenal menjuarai Premier League. Performa impresif bersama The Gunners membuat ia menjadi langganan tim nasional Inggris.

James Maddison

James Maddison merupakan salah satu transfer mahal dari klub Championship. Leicester City harus menggelontorkan dana sebesar €25 juta untuk mendatangkan Maddison dari Norwich City pada 2018 silam. Jika melihat kontribusi Maddison untuk The Foxes, ia termasuk dalam transfer sukses.

Pemain 24 tahun ini langsung menembus tim utama pada musim pertamanya. Ia mengakhiri musim 2018/19 dengan catatan tujuh gol dan tujuh asis di semua kompetisi. Musim ini, Maddison merupakan pemain penting Brendan Rodgers pada skuad Leicester yang mampu menembus empat besar hingga paruh musim. Maddison mencetak enam gol dan empat asis di Premier League.

*

Selain tiga nama tersebut, masih banyak lagi transfer sukses pemain Championship. Beberapa di antaranya adalah Aaron Ramsey, Tim Cahill, Joleon Lescott, John Stones, Joe Gomez, Neal Maupay, dan Michail Antonio. Mereka memang bukan pemain kelas dunia, namun mereka berkontribusi positif bagi klub barunya di Premier League.

Sama seperti Watkins, hingga saat ini ia tampil impresif bersama Aston Villa. Hat-trick ke gawang Liverpool pada kemenangan 7-2 merupakan momen terbaik Watkins sejauh ini. Aston Villa kini bertengger di posisi delapan dengan raihan 29 poin, masih bisa naik jika mampu memenangkan dua laga sisa. Watkins memiliki peran penting dalam performa apik Aston VIlla musim ini.

Komentar