Aubameyang Berharga Bagi Arsenal, Arsenal Pantas Untuk Aubameyang

Cerita

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Aubameyang Berharga Bagi Arsenal, Arsenal Pantas Untuk Aubameyang

Pierre-Emerick Aubameyang resmi tidak akan kita temui pada meme tentang para bintang Arsenal yang hengkang untuk meraih trofi ketika sedang bersinar bersama The Gunners. Usai sudah spekulasi masa depan penyerang asal Gabon tersebut. Ia menandatangani perpanjangan kontrak berdurasi tiga tahun pada Selasa (15/9) lalu. Aubameyang tetap dan akan menjadi pemain penting Arsenal.

Bursa transfer musim panas ini bukan hanya krusial bagi Mikel Arteta untuk menambah amunisi yang sesuai dengan gaya bermain yang ia terapkan. Tapi juga mempertahankan figur penting di lini depan dalam diri Aubameyang yang kontraknya habis akhir musim ini. Pemain yang sukses mencetak 29 gol dalam 44 pertandingan musim lalu tentu pantas dipertahankan.

Aubameyang yang sudah berusia 31 tahun bukannya tidak laku, Barcelona dan Inter Milan tertarik mendatangkannya, tapi Arteta dan direktur teknik Edu bersikeras untuk mempertahankan Aubameyang. Mereka akhirnya sukses meyakinkan Aubameyang untuk tetap berseragam merah putih Arsenal.

Link Streaming Pertandingan Premier League: Arsenal vs Chelsea

Arteta baru mengetahui sosok Aubameyang yang sebenarnya setelah mengambil alih kursi pelatih Arsenal. Sebelumnya, ia memiliki beberapa keraguan. Manchester City pernah dikabarkan tertarik mendatangkan Aubameyang dari Borussia Dortmund namun mereka tidak melayangkan tawaran usai kritikan media Jerman tentang sikap Aubameyang muncul. Arteta masih menjadi asisten Pep Guardiola saat itu.

Keraguan tersebut hilang usai Arteta secara langsung melatih Aubameyang. Ia tidak lagi meragukan profesionalisme Aubameyang. Enam gol sukses ia ciptakan pada tujuh laga perdana Arteta. Aubameyang akhirnya ditunjuk sebagai kapten menggantikan Granit Xhaka yang terlibat masalah dengan fans pada pertandingan menghadapi Crystal Palace. Sebagai kapten, Aubameyang memang tidak vokal, terlebih posisinya sebagai penyerang tidak membuat ia memiliki visual lapangan yang luas. Aubameyang memimpin dengan memberikan contoh, bekerja keras dan berambisi membawa Arsenal menang.

“Penting bagi Pierre-Emerick untuk bertahan dengan kami. Dia pemain hebat dengan mentalitas luar biasa. Dia merupakan pemimpin bagi tim dan bagian dari tim yang kami bangun. Dia ingin bermain dengan pemain hebat di dunia dan berprestasi. Dia bisa mencapai itu di sini,” ungkap Arteta.

Aubameyang juga awalnya memiliki keraguan untuk perpanjang kontrak sebelum Arteta menjadi pelatih, seperti yang dilaporkan oleh Sky Sports. Ia ragu dengan arah masa depan klub saat itu. Arteta akhirnya sukses meyakinkan Aubameyang soal ambisi klub. Trofi FA Cup dan Community Shield menjadi bukti kecil dari masa kepemimpinan Arteta yang belum sampai setahun. Hubungan erat Arteta dengan Aubameyang dan ayahnya juga menjadi faktor krusial.

“Saya percaya dengan Arsenal. Kami bisa mencapai hal besar bersama. Kami memiliki hal yang menakjubkan di sini dan saya percaya banyak hal baik yang akan kami raih,” ujar Aubameyang.

Setelah keraguan Arteta dan Aubameyang hilang, kini terdapat sedikit perdebatan soal keputusan Arsenal memperpanjang kontrak Aubameyang. Terlebih dengan status Aubameyang yang kini menjadi pemain dengan gaji termahal di Arsenal. Berposisi sebagai penyerang, usia 31 tahun dianggap bukan lagi usia yang ideal untuk posisi tersebut. Terlebih Aubameyang akhir-akhir ini lebih sering bermain di sayap kiri ketimbang striker.

Dua gol Aubameyang musim ini ke gawang Liverpool dan Fulham menjadi jawabannya. Arsenal di bawah Arteta senang membangun serangan konstruktif dari bawah. Ketika mereka berhasil progresi di sisi kanan, tujuan mereka adalah memindahkan arah serangan ke kiri di mana Aubameyang berada.

https://twitter.com/dzikrylzs/status/1304777447167029248">

Dengan skema ini, Aubameyang tidak perlu repot-repot lari puluhan meter, ia hanya perlu cut inside dan melepaskan tembakan terarah. Kieran Tierney sebagai overlapping center back mempermudah pekerjaan Aubameyang dengan membuat situasi menang jumlah.

Jika Arteta terus bermain dengan formasi 3-4-3, kekurangan Aubameyang dalam membantu pertahanan sangat terbantu dengan keberadaan bek sayap. Struktur bermain dan komposisi pemain Arsenal sekarang mengakomodir kekurangan Aubameyang.

Soal mencetak gol, pemain kepala tiga justru sedang menunjukkan tajinya. Pencetak gol terbanyak di empat liga top Eropa diisi nama pemain berumur minimal 30 tahun ketika musim usai. Nama-nama tersebut adalah Jamie Vardy (Premier League), Ciro Immobile (Serie A), Lionel Messi (La Liga), dan Robert Lewandowski (Bundesliga).

Vardy membuktikan bahwa intensitas tinggi Premier League tetap bisa ditaklukan oleh pemain berumur. Bukan tidak mungkin dengan Aubameyang. Soal fisik, Aubameyang tidak terlihat melambat. Ia juga tidak rentan cedera. Dilansir dari Transfermarkt, Aubameyang tidak pernah absen karena cedera selama berseragam Arsenal dari 2018. Bahkan cedera membuat ia hanya melewatkan 14 pertandingan sepanjang karir profesional.

Link Streaming Liga Primer Inggris 2020/21

Dari perspektif klub, kesuksesan ini mengindikasikan suatu hal penting. Arsenal memiliki catatan buruk dalam mempertahankan pemain bintang, atau memang seperti itu cara Arsenal yang dahulu dalam menyikapi pemain bintangnya. Nama-nama seperti Ashley Cole, Cesc Fabregas, Samir Nasri, Robin Van Persie, hingga Alexis Sanchez tak segan dijual pada masa Arsene Wenger sebagai modal mencari pemain muda potensial.

Kecuali Sanchez, empat nama tersebut hengkang karena ingin mendapatkan trofi liga dan terbukti berhasil. Kesuksesan Arsenal dalam menunjukkan ambisi dan membujuk Aubameyang untuk bertahan merupakan sinyal positif dalam hal ini. Ambisi dan arah yang jelas membuat mereka bisa mempertahankan pemain bintang dan membangun fondasi untuk kembali berjaya.

Musim 2020/21, Arteta tidak muluk ingin mengejar trofi. Ia ingin Arsenal terus berkembang dan berusaha mengejar zona Liga Champions sembari mengincar trofi lainnya. Arsenal kini menemukan jalan dan berusaha mencapai puncak. Tidak berhenti pada zona nyaman di kamp pendakian. Aubameyang menjadi figur penting pada proses panjang ini.

Komentar