Tilik Final Liga Champions: Milik PSG atau Bayern?

Cerita

by Redaksi 11

Redaksi 11

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tilik Final Liga Champions: Milik PSG atau Bayern?

Bayern Muenchen akan meladeni Paris Saint-Germain pada final Liga Champions 2019/20, Senin (24/8) jam 02.00 WIB. Bertempat di Estadio da Luz, Lisabon, kedua tim raksasa berjumpa pertama kali pada laga puncak.

Pengalaman Bayern menjuarai Liga Champions menjadi modal berharga untuk tim Bavaria mengulanginya sekali lagi. Thomas Mueller, dkk. membidik trofi Si Kuping Besar keenam milik mereka.

Selain itu, tim Bavaria juga gagah perkasa selama tampil di kompetisi elite Eropa musim ini. Bayern sapu bersih semua laga sedari babak grup dengan kemenangan. Mereka menceploskan 42 gol hanya dalam sepuluh pertandingan. Paling sensasional, tentu saat mereka menggebuk Barcelona 8-2 pada fase perempat final.

VIDEO: Lima gelar Eropa FC Bayern



Juru taktik Hansi Flick jelas mengandalkan Robert Lewandowski sebagai predator utama. LewanGoalski, seperti yang Mueller bilang, telah memberondong gawang lawan dengan 15 gol. Penyerang Polandia memuncaki daftar top skor Liga Champions dengan rataan 53 menit pergol.

Opsi kedua Bayern mencetak gol menjadi tugas Serge Gnabry. Lesatan sembilan gol eks pemain Arsenal turut berperan besar membawa Super Bayern tiba di partai pamungkas. Dua golnya pada babak semifinal menghempaskan tim Prancis, Olympique Lyon secara telak.

Tentu kedigdayaan Bayern bukan melulu soal lini serang. Di bawah mistar, berdiri kiper kawakan Manuel Neuer yang juga berperan sebagai kapten. Neuer memimpin komando garis pertahanan tinggi Bayern dengan tekanan penuh daya. Peragaan sepak bola atraktif yang diimbangi kesolidan lini pertahanan membuat Bayern baru kebobolan delapan gol saja.

“Kami menyambut pertandingan besok, karena itu yang terpenting pada musim ini. Jadi, kami mencoba melakukan hal terbaik yang kami bisa. Tim hanya bisa menang kalau semua berada dalam kondisi 100%,” ujar Flick pada konferensi pers.

Flick mewanti-wanti anak asuhnya soal kecepatan yang dimiliki banyak pemain PSG. Dia menyadari, gaya bermain high pressing untuk menutup ruang gerak lawan memungkinkan banyak titik kosong yang rentan dieksploitasi di daerah pertahan mereka sendiri. PSG memiliki pemain gesit level elite dalam diri Kylian Mbappe, Neymar Jr., dan Angel Di Maria.

Kiprah PSG di Liga Champions musim ini juga sangat luar biasa. Tim Paris tiba di final Liga Champions perdana mereka. Mereka mengangkangi Real Madrid di fase grup. Pada fase gugur, Les Parisiens mengandaskan dua tim senegara Bayern, yakni Dortmund dan RB Leipzig. Plus, melakukan remontada kepada tim atraktif Serie-A, Atalanta.

Tumpuan permainan akan dilimpahkan kepada megabintang Neymar. Sekalipun gagal mencatatkan namanya di papan skor pada dua laga terakhir, kontribusi Neymar sangat signifikan. Dia acap kali mengotaki secara langsung gol PSG, seperti yang dicetak Marquinhos (vs Atalanta) dan Di Maria (vs RB Leipzig). Sentuhan backheel Neymar untuk gol Di Maria menunjukkan kelasnya sebagai pemain termahal seantero jagat.

Obsesi Neymar kepada tim Jerman tidak terbantahkan lagi. Ketika menyingkirkan Dortmund, dia menyindir penyerang muda Erling Haaland dengan mengolok-olok perayaan gol meditasi. Beberapa kali dilakukan di lapangan dan sekali lewat kiriman Instagram.

Tatkala mengandaskan RB Leipzig, Neymar juga mengunggah fotonya tengah memegang gelas minuman berenergi sponsor klub timur Jerman. Bedanya, foto tersebut langsung dihapus. Sebab, dia tahu. Berurusan dengan perusahaan besar bisa menghilangkan potensi cuan.

Dua Pelatih Jerman

Duel nanti juga menyoal pertarungan dua pelatih Jerman. Hansi Flick di kubu Bayern dan Thomas Tuchel bersama PSG. Flick meroket kariernya pada musim ini setelah menggantikan Niko Kovac pada November 2019. Dalam waktu singkat, mantan asisten timnas Jerman membentuk salah satu tim Bayern terbaik sepanjang masa.

Sementara, Tuchel menjalani musim kedua bersama tim kaya raya Prancis. Dia diambang sukses besar menyelesaikan misi utama menjuarai Liga Champions. Sejak tim dimiliki konsorsium Qatar pada 2011, PSG menjelma sebagai tim raksasa yang berhasrat merajai kompetisi domestik dan Eropa. Berselang sembilan musim setelah akuisisi, impian mengangkat trofi Liga Champions tampak bukan lagi mimpi.

Tuchel begitu sering meladeni Bayern semenjak menangani Mainz pada 2009. Sebelum dikontrak PSG, Tuchel bersama Dortmund beberapa kali menantang FC Hollywood. Die Borussen diantar finis di peringkat kedua Bundesliga dan berangkat ke final DFB Pokal pada musim perdananya. Sayang, Bayern masih mendaulat diri selaku tim terhebat.

Selama dua musim membesut Die Scwarzgelben, Tuchel alami beberapa kali kekalahan memalukan. Pada kesempatan pertama, Marco Reus, dkk. dibabat 1-5. Semusim berselang, Bayern juga menyajikan kekalahan terbesar dalam semusim Dortmund, 1-4. Pada Piala Super Jerman 2016, Dortmund juga tunduk 0-2.

Satu kekalahan berarti yang Dortmund raih dalam era Tuchel, yakni pada semifinal DFB Pokal 2016-17. Kemenangan tipis 3-2 di Stadion Allianz Arena mengantar Dortmund ke final dan akhirnya keluar sebagai juara.

Sepintas, tren pertemuan Tuchel dengan Bayern memang tidak terlalu apik. Namun, Tuchel sama sekali belum berjumpa dengan tim yang dipimpin Hansi Flick. Dengan kondisi kaki yang cedera, Tuchel pasti mempelajari Bayern dengan seksama.

“Kami selalu menghormati lawan. Saya memberikan informasi dan taktik detail kepada tim tentang Bayern. Pada partai final, penting untuk bermain tanpa rasa takut,” ucap Tuchel mantap.

Dari rekor pertemuan kedua klub, PSG dan Bayern bersua delapan kali. Les Parisiens unggul lima laga dan hanya tiga kali kalah. Perjumpaan terakhir kedua klub terjadi pada babak grup Liga Champions dua musim lalu. Tergabung di Grup B, PSG finis di atas Bayern berkat keunggulan produktivitas gol.

Kedua tim saling mengalahkan saat itu. PSG menang telak 3-0 di Paris, sementara Bayern membalas dengan skor 3-1 di Muenchen.

Sudah terlalu lama tim finalis debutan tidak keluar sebagai juara. Tim yang terakhir kali melakukannya, yakni Dortmund saat mengandaskan Juventus pada final edisi 1997. Pada malam nanti, PSG tercatat sebagai finalis debutan ke-41 yang mencapai partai puncak. Marquinhos, dkk. tentu berharap mampu menciptakan sejarah.

Sekalipun belum sama sekali juara Liga Champions, PSG punya beberapa pemain yang berpengalaman melakukannya. Kiper Keylor Navas turut serta meraih hat-trick bersama Real Madrid sepanjang musim 2015-16 sampai 2017-18.

Kedatangan sosok kiper Costa Rica pada musim ini memang bertujuan menularkan pengalaman gemilangnya di Eropa kepada skuat Les Rouge et Bleu. Sedangkan, Di Maria turut meraihnya bersama El Real pada 2014 dan Neymar bersama Barcelona pada tahun 2015.

Bayern sendiri masih banyak diperkuat para pemain yang menggondol trofi Liga Champions terakhir klub pada 2013. Selain Neuer dan Mueller, masih ada Jerome Boateng, David Alaba, dan Javi Martinez.

Sementara itu, Thiago Alcantara pun pernah meraihnya bersama Barcelona pada 2011. Dilengkapi pemain lapar juara akibat pernah kalah di final, seperti Lewandowski, Kingsley Coeman, dan Lucas Hernandez, kemungkinan Bayern tampil dengan motivasi berlipat ganda.

Pada musim ini, kedua tim kembali mendominasi kompetisi domestik. Super Bayern memborong double winner dalam negeri untuk ketiga belas kalinya. PSG juga tidak kalah mentereng dengan menyabet treble winner domestik keempat dalam waktu singkat.

Standar tinggi terus dijaga. Bayern berambisi meraih treble winner kedua setelah meraihnya pada tujuh tahun lalu. Sementara PSG juga bernafsu untuk merengkuh status juara perdana untuk menandai kesuksesan proyek sepak bola era baru.

Nama siapa yang akan terpatri pada trofi Big Ear? Temui jawabannya dini hari nanti.

Sumber: uefa.com/bbc.


Untuk menambah keseruan pertandingan ini, Anda bisa seru-seruan dengan bermain MPL Fantasy. Aplikasi MPL menyediakan permainan fantasy football yang memberikan Anda kesempatan untuk memenangkan GoPay dan LinkAja. Satu berlian yang Anda dapatkan dalam permainan MPL Fantasy dapat Anda tukarkan langsung dengan Rp100 rupiah saldo GoPay dan LinkAja. Download aplikasi MPL pada link berikut melalui ponsel android Anda.

[Download aplikasi MPL]

Komentar