Coverciano, Tempat Andrea Pirlo dan Para Pelatih Terbaik Italia Lahir

Cerita

by Redaksi 47

Redaksi 47

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Coverciano, Tempat Andrea Pirlo dan Para Pelatih Terbaik Italia Lahir

Andrea Pirlo ditunjuk sebagai pelatih Juventus menggantikan Maurizio Sarri yang dipecat usai Juventus kembali gagal di Liga Champions musim 2019/20. Dua gol yang dicetak Cristiano Ronaldo memang berhasil membawa Juventus menang 2-1 atas Olympique Lyon di Juventus Stadium, namun kekalahan 1-0 di Parc Olympique Lyonnais membuat Juventus kalah gol tandang.

Pirlo sebenarnya akan melatih Juventus dengan nol pengalaman sebagai pelatih. Dia bahkan sebenarnya belum benar-benar mendapatkan lisensi UEFA Pro karena lisensinya baru rilis pada Oktober mendatang (terhambat karena pandemi corona). Inilah yang menjadi pro-kontra pada penunjukan Pirlo sebagai allenatore Juventus.

VIDEO: Kompilasi Momen Terbaik Andrea Pirlo di Juentus



Tapi Juventus tampak tak ragu untuk memperkerjakan Pirlo. Selain punya karier yang cemerlang sebagai pemain, salah satu faktor Juve percaya kemampuan Pirlo karena Sang Maestro telah menjalani pelatihan di Il Centro Tecnico Federale di Coverciano (coverciano).

Coverciano adalah suatu tempat di Florence Italia yang telah melahirkan banyak pelatih-pelatih berbakat asal Italia maupun berbagai negara lainnya. Sebut saja nama-nama pelatih besar seperti Fabio Capello, Carlo Ancelotti, Roberto Mancini, Claudio Ranieri, Antonio Conte, Massimilliano Allegri dan banyak pelatih lainnya menjalani kursus kepelatihannya di tempat ini.

Luigi Ridolfi adalah orang yang berjasa atas berdirinya fasilitas ini. Seperti yang diceritakan oleh situs These Football Times, Luigi Ridolfi berasal dari salah satu keluarga terkaya di Italia saat itu. Kecintaannya terhadap olahraga membuatnya banyak berkecimpung di bidang ini. Ia sempat menjadi presiden federasi atletik Italia pada tahun 1962 sampai 1942. Setelah itu, ia menjadi presiden Federasi sepakbola Italia selama satu tahun.

Ridolfi memiliki ide untuk membangun sesuatu yang unik di Italia. Ia bertekad membangun sebuah fasilitas yang menjadi tempat berkumpulnya pelatih-pelatih terbaik dunia untuk saling bertukar ide dan pemikiran.

Ridolfi kemudian bertemu dengan Dante Barreti yang juga memiliki pemikiran yang sama dengannya. Akhirnya, melalui kerja sama keduanya dan FIGC, Coverciano mulai di bangun pada tahun 1952 dan rampung pada tahun 1957. Pada tahun 1958 Coverciano pun muali beroperasi.

Saat ini, selain menyelenggarakan kursus sepakbola tingkat dunia, Coverciano juga merupakan salah satu kantor teknis FIGC. Tim nasional U-15 sampai U-19 Italia juga menjalani latihan di area ini. Namun, yang paling terkenal dari tempat ini tentu saja kursus kepelatihan sepakbola yang telah melahirkan banyak nama-nama besar.

Coverciano memiliki fasilitas kelas dunia yang menunjang kegiatan-kegiatan yang berlangsung di area ini. Terdapat 4 lapangan sepakbola dengan 3 di antaranya menggunakan rumput alami dan satu menggunakan rumput sintetis. Kemudian juga dilengkan dengan Gym yang berisikan peralatan dengan teknologi terkini di dunia. Selain itu juga terdapat 2 lapangan mini, satu berukuran 9x9 meter, dan satu lapangan five-a-side yang menggunakan rumput sintetis.

Selain lapangan, Coverciano juga memiliki fasilitas penunjang seperti auditorium, conference room, medical area, restoran, bar, hotel, dan perpustakaan. Ditambah lagi, Coverciano juga dilengkapi dengan kolam renang dan dua lapangan tenis.

Yang paling berharga dari fasilitas-fasilitas ini tentu saja perpustakaan. Perpustakaan Coverciano menyimpan seluruh tesis para peserta kursus kepelatihan sepakbola yang diselenggarakan di Coverciano. Dari mulai tesis Fabio Capello yang membahas tentang sistem zonal marking hingga tesis milik Antonio Conte yang membahas sistem 4-3-1-2. Semuanya tersimpan rapi di perpustakaan ini.

Tesis adalah puncak dari rangkaian kegiatan kursus kepelatihan untuk mendapatkan lisensi Pro UEFA di Ceverciano. Setiap peserta harus membuat sebuah tesis yang merupakan inovasi terbaru miliknya sendiri kemudian dipresentasikan dan harus bisa dipertahankan dalam siding tesis.

Coverciano masih terus menyimpan semangat yang dimiliki Ridolfi saat membangun tempat ini, yaitu terus menciptakan kreativitas baru untuk masa depan sepakbola. Renzo Ulivieri, direktur kegiatan kepelatihan yang diadakan di Cevorciano ini, menjelaskan pada Bleacher Report bahwa dirinya menekankan setiap peserta harus memiliki keinginan untuk berkreasi.

Yang menarik, Coverciano tidak pernah mengeluarkan buku tentang materi kepelatihan atau semacamnya. Para peserta yang menjalani kursus pun tidak diberikan satupun buku pegangan. “Para pelatih yang datang ke tempat ini tidak diberikan buku apapun. Apa maksudnya? Jika aku menulis buku hari ini, mungkin membutuhkan waktu dua tahun untuk rampung, maka pada saat buku tersebut dapat diberikan, apa yang tertulis di buku itu sudah kadaluarsa selama dua tahun,” kata Ulivieri menjelaskan kenapa tidak ada buku pegangan yang diberikan kepada peserta kursus.

“Jika aku mengajarkan kepada para peserta apa yang aku pelajari dari pelatihku, maka mereka akan tertinggal 50 tahun. Apa yang harus kami ajarkan kepada para peserta adalah apa yang akan terjadi pada sepakbola dalam 10 tahun mendatang. Kita harus melihat masa depan,” tambah Uliviera.

Andrea Pirlo terdaftar sebagai peserta kursus kepelatihan di Coverciano angkatan 2018. Ia menjalani kursus bersama beberapa nama besar lain yang juga mantan pemain dunia seperti Gabriel Batistuta, Thiago Motta, Alberto Gilardino, Paolo Cannavaro, dan beberapa nama lainnya.

Pirlo sendiri baru berencana menyerahkan tesisnya pada Oktober 2020 nanti. Namun, Pirlo sudah mendapatkan restu dari Ulivieri untuk memulai karier kepelatihannya. Ulivieri melihat Pirlo sebagai salah satu pelatih potensial di masa depan.

“Pirlo memang belum mendapatkan lisensinya, namun ia mendapatkan izin karena apa yang sudah ia jalani selama kursus. Ia akan menyerahkan tesisnya di bulan Oktober yang secara resmi menjadi pelatih,” kata Ulivieri kepada Calciomercato.

“Pirlo mengetahui apa yang tidak diketahui banyak pelatih lainnya. Aku sangat yakin bahwa Pirlo adalah salah satu orang dengan pemikiran paling dalam tentang sepakbola saat ini,” tambah Ulivieri.

Referensi:

https://thesefootballtimes.co/2019/06/20/inside-coverciano-the-thinkers-factory-producing-world-class-coaches/

https://www.canofootball.com/articles/a-look-inside-the-italian-coaching-school-coverciano/

football-italia.net/157010/ulivieri-pirlo-knows-more-most-coaches

Komentar