Asa Baru Ospina

Cerita

by Redaksi 14

Redaksi 14

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Asa Baru Ospina

Ditinggal sang kiper andalan, Pepe Reina, yang merapat ke AC Milan, memaksa manajemen Napoli untuk bergerak aktif sepanjang bursa transfer musim panas 2018 buat mencari pengganti. Sekian nama yang didekati, perburuan I Partenopei berujung pada bergabungnya tiga sosok sekaligus yaitu Orestis Karnezis, Alex Meret, dan David Ospina. Sepasang nama pertama didatangkan secara permanen dari Udinese sedangkan figur pamungkas dipinjam plus beroleh opsi tebus dari Arsenal berdurasi satu musim.

Situasi tersebut bikin sang pelatih anyar, Carlo Ancelotti, semringah. Setidaknya, suksesor Reina adalah sosok berkemampuan prima serta punya segudang pengalaman. Walau demikian, eks pelatih Juventus, Real Madrid, dan Paris Saint-Germain (PSG) itu juga pusing tujuh keliling untuk menentukan siapa pilihan nomor satunya di bawah mistar karena bagaimanapun juga, baik Karnezis, Meret ataupun Ospina, sangat layak diberi kepercayaan.

Namun seiring perjalanan I Partenopei di musim ini, nama Ospina melejit sebagai opsi nomor satu Ancelotti. Hal ini tergambar dari jumlah laga yang sudah dijalani kiper asal Kolombia itu dibanding Karnezis maupun Meret. Secara keseluruhan, Ospina telah diturunkan Ancelotti di 17 pertandingan. Rinciannya berupa 10 laga Serie A, sebiji partai Coppa Italia, dan enam pertandingan Liga Champions. Sementara Karnezis dan Meret, masing-masing baru mengoleksi enam serta lima penampilan.

Terbaru, Ospina yang kini berumur 30 tahun sanggup menunjukkan aksi briliannya saat Napoli bertandang ke Stadion San Siro dini hari tadi (27/1) guna bersua Milan dalam lanjutan giornata ke-21 Serie A 2018/2019. Laga itu sendiri berakhir dengan skor kacamata sehingga kedua belah pihak harus puas berbagi angka satu.

Sesungguhnya, hasil tersebut agak merugikan bagi Napoli sebab usaha mereka untuk memepet Juventus yang duduk di puncak klasemen jadi tersendat. Kini, jarak keduanya membentang selebar delapan angka, itu pun dengan catatan bahwa Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan belum memainkan giornata ke-21 mereka pekan ini. Meski kompetisi masih panjang, tapi superioritas I Bianconeri yang belum pernah kalah di Serie A musim ini bisa membuat Napoli semakin tertekan dalam perburuan gelar Scudetto.

Namun bila melihat bagaimana laga itu berlangsung, raihan satu angka terbilang cukup baik untuk I Partenopei. Mengantongi cukup banyak peluang mencetak gol, lini serang mereka yang dihuni Lorenzo Insigne, Dries Mertens, dan Arkadiusz Milik tak kunjung mampu mencetak gol, entah karena performa gemilang Gianluigi Donnarumma di bawah mistar I Rossoneri ataupun eksekusi yang buruk.

Di sisi lain, pertahanan Napoli juga tak kokoh-kokoh amat meski dibentengi Raul Albiol dan Kalidou Koulibaly. Di sejumlah momen, para penggawa Milan dapat berulangkali merangsek ke kotak penalti dan memberi ancaman nyata. Termasuk lewat upaya Hakan Calhanoglu, Patrick Cutrone, dan Franck Kessie. Beruntung, I Partenopei memiliki Ospina yang luar biasa. Salah satu momen paling krusial adalah tepisan sembari menjatuhkan badan Ospina terhadap upaya Mateo Musacchio di babak kedua. Andai hal itu gagal diantisipasi Ospina, ada kemungkinan Napoli pulang dari kota Milan dengan kepala tertunduk.

Berdasarkan statistik yang dihimpun via legaseriea, sosok yang juga pilar timnas Kolombia itu mencatat enam buah penyelamatan, cuma kalah satu biji dari Donnarumma. Sebuah bukti kalau presensi Ospina sebagai penjaga gawang Napoli makin esensial. Maka jangan pula kaget bila di laga-laga selanjutnya, posisi utama bakal Ancelotti berikan kepadanya. Apalagi Ospina sudah mengukir rekor enam kali tak kebobolan dari seluruh partai yang dilakoninya.

Bagi Ospina yang mengawali karier profesionalnya bersama Atletico Nacional, performa apiknya bareng I Partenopei sejauh ini bak sebuah fase kehidupan baru yang memang diidam-idamkannya. Siapapun tahu, karier pria setinggi 183 sentimeter tersebut agak stagnan selama memperkuat Arsenal. Diboyong dari OGC Nice via mahar senilai 3 juta paun, Arsene Wenger yang ketika itu masih menangani The Gunners justru menjadikannya deputi buat Petr Cech dan Wojciech Szczesny (sebelum dipinjamkan ke AS Roma lalu dilego secara permanen ke Juventus).

Pindah ke Napoli benar-benar memberi asa baru untuk Ospina. Bahkan, dirinya pun percaya bahwa peningkatan permainan yang dirasakannya sekarang dikarenakan sentuhan magis Don Carlo, julukan Ancelotti.

"Aku senang menjadi salah satu pemain di tim asuhan Ancelotti sebab ia terus memberikan dukungan agar aku semakin percaya diri. Keuletannya bikin aku bisa terus meningkatkan kemampuan serta ada di kondisi terbaik," puji Ospina seperti dilansir Dailycannon.

Menghadiahi Napoli dengan titel scudetto jelas bukan persoalan sepele untuk Ospina, tapi selagi kesempatan itu masih ada, apapun mungkin bagi I Partenopei. Andai betul-betul gagal di Serie A, Ospina dapat mengalihkan buruan seraya mengerahkan segenap kemampuannya guna memberi hal terbaik untuk Napoli dari ajang Coppa Italia dan Liga Europa sekaligus mencari trofi perdana dalam rentang lima musim pamungkas.

Satu hal yang pasti, kalau Ospina bisa terus konsisten dan tangguh dalam mengawal jala Napoli di sisa musim ini, manajemen kesebelasan milik Aurelio De Laurentiis itu takkan ragu buat mengaktifkan klausul penebusan sebesar 3,5 juta euro supaya Ospina sah jadi seorang Napolitano.

Komentar