Arthur Melo Punya DNA Barcelona

Cerita

by redaksi

Arthur Melo Punya DNA Barcelona

Salah satu kesebelasan Inggris, menurut Interactive Sport kesebelasan tersebut adalah Chelsea, gagal mendapatkan Arthur Melo karena nilai transfer yang diajukan terlalu rendah. Sementara itu, Atletico Madrid bersiap merekrut Arthur dengan mengirim pemandu bakat ketika usianya masih 17 tahun. Akan tetapi Arthur pada akhirnya lebih memilih hijrah ke Barcelona.

Bergabungnya Arthur ke Barcelona bisa berarti Barcelona membeli pemain yang tepat untuk filosofi permaiannya, bisa juga berarti Arthur bergabung dengan kesebelasan yang tepat untuk memaksimalkan talentanya. Yang jelas, Arthur dan Barcelona seolah memang ditakdirkan untuk bersama.

Sebelum ke Barca, Arthur ternyata sudah punya "DNA Barcelona". Arthur fasih mengumpan akurat, cakap dalam menguasai bola, dan piawai mengatur serangan dari tengah. Luiz Felipe Scolari, pelatih asal Brasil yang memberinya debut senior di Gremio pada usia 19 tahun, menilai bahwa pemain kelahiran Goiania ini punya gaya permainan yang mirip dengan Andres Iniesta, legenda Barcelona.

"Saya merupakan pelatih yang memberi Arthur debut bersama Gremio. Arthur adalah pemain yang punya karakteristik persis dengan Iniesta," ujar Scolari seperti yang dikutip Mundo Deportivo. "Ia banyak berkembang dua tahun terakhir bersama Renato Gaucho (pelatih Gremio saat ini). Saya senang dengan bergabungnya dia ke Barca. Saya pikir ia akan sangat cocok."

"Arthur punya gaya bermain Iniesta, yang merupakan pesepakbola terbaik bersama Paul Scholes," kata Scolari pada wawancara lain. "Mereka merupakan tipikal pemain yang tidak pernah gagal dalam mengoper. Di samping mereka akan memberikan magisnya, mereka bermain dengan mudah dan sederhana. Arthur seperti itu."

Bukan hanya Scolari, Ricardo Rocha pun berpendapat sama. Rocha yang merupakan eks pemain Real Madrid yang kini menjadi komentator mengatakan bahwa gaya permainan Arthur akan sangat cocok dengan Barcelona.

"Ada pemain yang selalu menonjol di setiap pertandingan yang saya lihat: Arthur. Dia adalah seorang pemain yang akan cocok dengan gaya permainan Barcelona: tim yang banyak menguasai bola dan tim yang jarang melakukan kesalahan operan. Boleh dibilang ia mengingatkan saya pada Iniesta," tutur Rocha pada Globo Sportv.

Tidak seperti Scolari, Rocha mengatakan pernyataan di atas jauh sebelum Arthur resmi bergabung ke Barcelona. Karenanya menjadi unik melihat pendapat seorang eks pemain Real Madrid yang "menyarankan" Arthur hijrah ke Barcelona kemudian menjadi kenyataan.

Roger Flores, pemain yang sempat bermain untuk Gremio, memberi pendapat berbeda walau benang merahnya sama. Menurut eks gelandang serang tersebut, Arthur punya gaya permainan seperti Thiago Alcantara. Bukan Iniesta memang, tapi, toh, Thiago pun merupakan produk akademi La Masia juga seperti Iniesta.

Maka kepindahan Arthur ke Barcelona pada musim panas 2018 pun seolah menjadi suratan takdir. Pemain bernama lengkap Arthur Henrique Ramos de Oliveira Melo ini pun lambat laun mulai dipercaya bermain sejak menit pertama. Tak mudah memang menembus lini tengah tim utama Barcelona. Sepeninggal Andres Iniesta, banyak pemain yang berusaha mendapatkan satu tempat di skema tiga gelandang Barca untuk menemani Sergio Busquets dan Ivan Rakitic. Arthur pun harus bersaing dengan dua gelandang top seperti Arturo Vidal dan Philippe Coutinho.

Tapi memasuki bulan keempatnya berseragam Barca, kesempatan bermain sejak awal mulai didapatkannya. Dimulai dari melawan Girona, Tottenham, hingga Valencia ia jalani sejak peluit tanda dimulainya pertandingan dibunyikan. Bahkan di Timnas Brasil pun ia bermain penuh 90 menit saat Brasil menghadapi musuh bebuyutannya, Argentina, Senin (16/10) lalu.

Di setiap kesempatan bermainnya itu Arthur menunjukkan kemahirannya dalam mendukung juego de posicion. Ia melanjutkan catatan gemilangnya saat di Gremio, yang dibawanya juara Copa Libertadores, soal akurasi operan. Arthur menjadi pemain dengan akurasi operan tertinggi (93,1%) di Liga Brasil 2017.

Kini Arthur pun menjadi pemain dengan akurasi operan tertinggi kedua di Barcelona dengan 94,9%, hanya kalah dari Samuel Umtiti (95,6%). Bahkan saat menghadapi Valencia, Arthur menjadi pemain dengan operan terbanyak. Ia melepaskan 143 operan dalam 88 menit permainan dengan tingkat akurasi 95%. Padahal biasanya pemain yang paling banyak terlibat dengan bola adalah Ivan Rakitic (91,9 operan per laga), Gerard Pique (87,5), atau Sergio Busquets (79).

Sebenarnya permainan Arthur belum terlihat sempurna. Ia masih agak canggung atau masih beradaptasi dengan kesebelasan barunya. Namun dengan usia 22 tahun, masih banyak waktu untuknya bisa membuktikan diri bahwa Barcelona tidak akan kecewa telah menggelontorkan 31 juta euro (plus 9 juta euro tambahan) untuk mendapatkan jasanya.



Tidak seperti Vidal yang punya kelebihan dalam merebut bola atau Coutinho dalam bermanuver ke kotak penalti lawan, kelebihan Arthur dalam menjaga tim mempertahankan penguasaan bola membuatnya seolah-olah lebih memiliki "DNA Barcelona" atau yang lebih dikenal tiki-taka, dibanding pemain anyar Barca lainnya. Jika nantinya ia bisa berkembang pesat bersama Barcelona, sebutan Arthur sebagai suksesor Iniesta pun tampaknya tidak akan hanya menjadi isapan jempol semata.

[ar/pik]

Komentar