Bisa Apa Arsenal tanpa Alexis dan zil?

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Bisa Apa Arsenal tanpa Alexis dan Özil?

Pertanyaan “bisa apa Arsenal tanpa Alexis Sánchez dan Mesut Özil?” sedikit banyak terjawab semalam.

Alexis yang masih ikut berlatih dalam sesi latihan terakhir sebelum bertolak ke barat daya tidak disertakan dalam tim melawan AFC Bournemouth. Nama Alexis tidak ada di dalam susunan sebelas pemain pertama, pun dalam daftar pemain cadangan. Absennya Alexis membuat isu kepindahannya ke Manchester City atau Manchester United semakin kencang berhembus.

Seperti Alexis, Özil pun tidak disertakan dalam daftar pemain untuk melawan Bournemouth. Arsène Wenger sudah mengonfirmasi, dalam jumpa pers pra pertandingan (Jumat, 12/1), bahwa Özil masih belum tentu disertakan mengingat sang pemain menderita cedera lutut ringan dan masih harus diperiksa kesiapannya pada Sabtu.

Tanpa Alexis dan Özil, Arsenal tampil dengan Alexandre Lacazette, Alex Iwobi, dan Danny Welbeck sebagai trio penyerang dalam formasi 3-4-3. Jack Wilshere, yang pernah membela Bournemouth dalam 27 pertandingan, berdampingan dengan Granit Xhaka di lini tengah. Héctor Bellerin dan Ainsley Maitland-Niles menyisir sisi kanan dan kiri.

Shkodran Mustafi, bek tengah Arsenal, dikawani Calum Chambers dan Rob Holding di kanan dan kirinya. Petr Cech mengenakan ban kapten.

Rataan usia starting line-up Arsenal 25 tahun 56 hari. Tidak lebih muda dari rekor 25 tahun 11 hari (hanya pertandingan-pertandingan Premier League saja yang dihitung) yang ditorehkan dalam pertandingan melawan Aston Villa pada November 2012, namun tim kali ini adalah yang paling mendekati catatan tersebut.

Mempercayakan pertandingan kepada tim muda tampak berisiko namun masuk akal mengingat Bournemouth, dalam sembilan pertandingan terakhirnya melawan klub-klub enam besar, selalu kalah. Dalam sembilan pertandingan itu Bournemouth hanya mencetak dua gol dan kebobolan 23 kali.

Jumlah kebobolan tersebut bertambah di menit ke-52. Dengan pergerakan dan visi seperti Alexis, Iwobi turun menjemput bola dan melepas umpan terobosan yang membebaskan Bellerin, membuat sang fullback berhadapan dengan Asmir Begovic. Di sebelah kirinya, Lacazette dan Welbeck memberi Bellerin opsi tambahan. Ia bisa menembak. Ia bisa mengumpan.

Di pertandingan Premier League terakhir Arsenal, melawan Chelsea, Bellerin menyelamatkan timnya dari kekalahan lewat satu gol yang dicetaknya di menit kedua injury time babak kedua. Mencetak gol di pertandingan melawan Bournemouth berarti Bellerin mencetak dua gol dalam dua pertandingan, sama banyak dengan jumlah golnya di 97 pertandingan sebelum melawan Chelsea.

Bellerin memilih untuk menembak. Begovic menepisnya. Bola memantul ke rumput, menimbulkan kecemasan atas pengambilan keputusan yang bisa saja salah. Tapi bola masuk. Pemain-pemain Arsenal larut dalam perayaan yang rasa leganya lebih dominan dari rasa bahagia.

Rasa perayaan yang sama tidak tampak pasca gol balasan Bournemouth di menit ke-74. Gol Callum Wilson, tak seperti gol Bellerin, dicetak dengan meyakinkan.

Dalam pementasan schoolboy defending yang entah kali ke berapa musim ini, empat pemain Arsenal -- Maitland-Niles, Mustafi, Holding, dan Xhaka -- mengejar satu Ryan Fraser. Menang jumlah namun kalah cerdik membuat keempatnya hanya bisa melongo ketika umpan silang Fraser melewati mereka, menuju Wilson yang berlomba mencapai bola lebih dulu dari Chambers dan Cech.

Itu gol ketiga Wilson dalam empat pertandingan Premier League terakhirnya. Jika itu saja tidak cukup menegaskan performa apiknya, maka asisnya untuk gol Jordon Ibe 283 detik berselang menegaskan semua keraguan.

Kedudukan 2-1 bertahan hingga pertandingan berakhir. Untuk kali keenam (di Premier League saja) musim ini, Arsenal kalah. Untuk kali ketiga dari tiga pertandingan di mana Alexis tak ambil bagian (di Premier League saja) musim ini, Arsenal kalah.

Pertanyaan-pertanyaan mengenai masa depan Alexis kembali diajukan di jumpa pers pasca pertandingan, seperti beberapa jumpa pers belakangan. Namun sementara pada kesempatan-kesempatan sebelumnya Wenger memberi jawaban abu-abu khasnya, semalam ia memberi jawaban yang cukup jelas.

“Ia (Alexis) semacam di situasi siap sedia, ia bisa pindah atau bisa saja tidak,” ujar Wenger. “Saya tidak tahu bagaimana situasinya sekarang. Karena itulah untuknya, situasi sekarang sangat sulit. Ia sendiri dalam situasi di mana ia tidak tahu apa yang akan terjadi kepadanya. Karena itulah saya memilih untuk tidak menyertakannya, karena ia bisa pindah hari ini, bisa pula tidak. Saya tidak ingin membawanya ke sini bersama tim hanya untuk pergi.”

Komentar