Polemik Perpanjangan Kontrak Alexis

Cerita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Polemik Perpanjangan Kontrak Alexis

Nasib Arsène Wenger dipertaruhkan di akhir musim lalu. Ia berada di ujung tanduk dan banyak yang menganggapnya tidak layak untuk memimpin Arsenal, meski banyak juga yang sebaliknya mendukungnya. Salah satu pemain andalannya, Alexis Sánchez, dijadikan “tameng” untuk menyelamatkan kariernya.

Pada akhirnya Wenger tetap memimpin Arsenal di musim 2017/2018. Tapi bukan kebetulan “sang penyelamat” itu, Alexis, berada di ujung masa kontraknya.

Dari sekian banyak pemain Arsenal, media selalu menyoroti Alexis (dan juga Mesut Özil). Padahal masih banyak pemain yang berkontribusi pada terselamatkannya Wenger di akhir musim yang lalu.

Ngomong-ngomong soal pemain yang kontraknya akan habis juga, masih ada pemain lain selain Alexis, yaitu Özil, Jack Wilshere, Santiago Cazorla (memiliki opsi perpanjangan kontrak satu tahun), dan Matt Macey. Aaron Ramsey juga sempat masuk ke daftar ini di awal musim.

Jadi, apakah polemik pada perpanjangan kontrak Alexis, si nomor punggung 7, adalah sebuah hal yang dibesar-besarkan oleh media?

Sebagai penguat konteks, Alexis adalah salah satu pilar utama The Gunners sejak didatangkan pada 2014. Kontribusinya untuk Arsenal antara lain adalah melalui 74 golnya sejauh ini di segala kompetisi (per 1 November 2017), termasuk 24 golnya di Liga Primer Inggris musim lalu, yang menjadikan Alexis sebagai buah bibir baik di dunia nyata, dunia maya, maupun dunia fantasi (Fantasy Premier League maksudnya).

Ternyata memang sepenting itu peran Alexis bagi kesebelasan asal Kota London tersebut dan bagi Wenger. Wajar jika kontraknya yang akan habis di musim panas 2018 adalah salah satu perbincangan yang ramai.

Bagi kita, suporter, media, dan Wenger, akan lebih mudah menyoroti Alexis yang sudah menjadi simbol, sampai-sampai banyak yang mengasihani Alexis karena ia terlalu diandalkan oleh kesebelasan yang bisa jadi adalah biasa-biasa saja.

Alexis dan kontrak sosialnya

“Tidak, aku tidak risau,” kata Wenger. “Karena aku tidak curiga terhadap penampilan atau keinginan untuk menang dari seorang pemain sepakbola. Ketika kamu menjadi pemain sepakbola, kamu memiliki kontrak sosial dengan semua orang di kesebelasan dan aku tidak pernah mempertanyakannya. Sekali kamu tidak menghormati itu, akan sulit untuk menyebutmu bermain sepakbola.”

Bukan hanya gol, peran Alexis bagi Arsenal juga tercermin dalam 24 asisnya serta 237 peluang yang ia catatkan untuk rekan-rekannya sepanjang di Liga Primer. Angka-angka ini menunjukkan jika Alexis tidak sendirian. Boleh jadi ia adalah tulang punggung Arsenal, tapi masih banyak pemain lain yang juga berkontribusi.

Salah satu rekan Alexis di Arsenal, Alex Iwobi, ikut berkomentar mengenai polemik perpanjangan kontrak Alexis dan juga Özil.

“Akan bagus jika mereka bertahan. Aku banyak belajar dari mereka. Bahkan di saat hanya kesempatan untuk berlatih bersama mereka, itu terasa luar biasa. Mereka adalah dua pemain kelas atas dengan pengalaman yang hebat karena telah bermain di tingkat atas,” kata Iwobi, dikutip dari Mirror.

Dua kemungkinan untuk Alexis

Meski demikian, keinginan kadang tidak sejalan dengan kenyataan. Kontrak Alexis yang akan habis akan terus menjadi perbincangan sampai salah satu dari dua kejadian ini terjadi: (1) ia pergi, baik di Januari dengan biaya transfer, maupun di akhir musim dengan gratis, atau (2) ia memperpanjang kontrak.

Poin pertama rasanya lebih mungkin terjadi. Lebih cepat poin pertama tersebut terealisasi, maka akan lebih baik. Artinya, ada kemungkinan yang sangat besar bagi Alexis untuk pergi di Januari, seperti yang diamini oleh Wenger, dikutip dari Independent: “Pada situasi kami, kami telah mencoba segala solusi. Itu (kehilangan Alexis di Januari) mungkin terjadi.”

Jika Alexis pergi pada Januari, maka setidaknya ia akan menghadiahkan uang transfer yang (diharapkan) tidak sedikit untuk Wenger, yang bisa ia pakai sebagai modal untuk kembali menyelamatkan karier manajerialnya di London Utara. Tidak ada hal yang pasti. Tapi selalu ada kemungkinan.

Sementara bagi Alexis sendiri, kesialannya tidak sampai di situ. Bukan hanya ia yang sepertinya sudah tidak sepenuh hati membela The Gunners, ia dan negaranya, Chile, juga sudah dipastikan tidak akan bermain di pentas paling penting di musim panas tahun depan, yaitu Piala Dunia FIFA 2018.

Kita bisa memastikan tidak akan ada yang memperbincangkan Alexis di pentas terbesar pesta sepakbola empat tahunan tersebut.

Kontrak Alexis sebenarnya ditentukan oleh Arsenal dan Wenger

Arsenal dan Wenger sebenarnya bisa tegas untuk memutuskan tidak memperpanjang kontrak Alexis. Pemain seperti Alexis memang memiliki pengaruh yang besar bagi Arsenal. Tapi kontribusinya tersebut kadang tidak sejalan dengan gajinya yang mencapai 140 ribu paun (sekitar 2,5 miliar rupiah) per pekan, sekaligus angka tertinggi di Arsenal saat ini.

Pengeluaran sebanyak itu untuk satu pemain, apalagi laporan yang menyebutkan jika ia menginginkan gaji 300 juta paun (5,38 miliar rupiah) per pekan jika kontraknya diperpanjang, adalah pengeluaran yang terlampau besar. Wajar jika pada akhirnya Arsenal dan Wenger tidak memperpanjang kontrak Alexis karena kita bisa menemukan banyak potensi masalah (manajemen) di situ.

Baik pendukung Arsenal maupun bukan, kita harus membiarkan Alexis menjadi Alexis saja, setidaknya di atas lapangan. Kita tidak tahu apa isi hatinya yang sesungguhnya.

Yang kita tahu, para pendukung Arsenal selalu bisa menikmati momen "surgawi" mereka bersama Alexis si nomor punggung 7, dalam tiga tahun ke belakang, dan mungkin dalam beberapa bulan ke depan juga, yaitu melalui banyak gol dan aksinya. Yang kita tahu juga, kontrak Alexis akan habis. Ia mungkin akan dijual atau akan pergi dengan gratis di akhir musim.

Sementara nasib Arsenal dan Arsène Wenger akan beda lagi. Ada saatnya Arsenal, Wenger, dan para suporternya harus mengikhlaskan Alexis dan nomor punggung 7-nya itu.

Komentar