Drama Michael Owen dan Steven Gerrard

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi 103884

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Drama Michael Owen dan Steven Gerrard

Halaman kedua

Mimpi buruk Gerrard pun menjadi kenyataan. Alih-alih pulang ke Liverpool, Owen justru menerima pinangan Newcastle United. Entah karena tidak ada tawaran nyata dari manajemen Liverpool atau memang Owen yang memang tidak ingin kembali. Yang jelas keputusan Owen tersebut lagi-lagi membuat Gerrard harus gigit jari.

Tak berhenti sampai di situ, Gerrard masih menginginkan Owen kembali ketika kontrak Owen di Newcastle United akan habis pada musim panas 2009. Kontraknya sendiri tak diperpanjang karena ia lebih banyak berkutat dengan cedera. Saat itu Gerrard merasa Liverpool membutuhkan penyerang seperti Owen (poacher) ketimbang Peter Crouch (target man).

"Saya memiliki hubungan yang bagus dengan Michael untuk mengetahui bahwa ia ingin kembali ke sini [Liverpool]," ujar Gerrard seperti yang dikutip BBC pada 2009. "Saya harus jujur bahwa faktanya kami membutuhkan seorang poacher, masalah utama kami."

"Jika ia tidak datang ke sini sepertinya karena Liverpool tidak menginginkannya ketimbang Michael yang tidak ingin bergabung. Yang jelas saya sangat ingin ia kembali, pertanyaan bodoh yang terus berulang. Tentu, saya sangat ingin melihatnya kembali berseragam Liverpool," tukas Gerrard.

Namun harapan tinggallah harapan bagi Gerrard. Faktanya Owen bergabung ke rival Liverpool, Manchester united. Tampaknya keputusan Owen ini dikarenakan tidak ada tindakan nyata dari Liverpool untuk membawanya pulang, tak seperti Man United yang benar-benar serius ingin merekrut Owen.

Seorang kolumnis asal Inggris di ESPNFC, David Usher, menulis "bukan Owen yang tidak menginginkan Liverpool, tapi Liverpool yang tidak menginginkan Owen". Pernyataan itu bisa saja benar karena di MU, Owen rela mengurangi gajinya dan dibayar per pertandingan.

"Saya sepakat ke MU tanpa pikir panjang. Ini kesempatan yang sangat fantastis untuk saya dan saya menerima tawaran ini dengan tangan terbuka. Saya sekarang bersiap menjadi pemain Manchester United, dan saya beruntung saya telah mengenal beberapa pemain di sini," ujar Owen pada BBC.

"Saya ingin berterimakasih pada Sir Alex [Ferguson] atas kepercayaannya. Dan saya berjanji akan menjawab kepercayaannya tersebut dengan gol beserta permainan terbaik saya," ujar Owen.

Michael Owen saat diperkenalkan sebagai pemain MU

Kepindahan Owen ke MU tentu membuat para pendukung Liverpool geram. Owen sendiri sempat bungkam atas keputusannya tersebut. Ia baru buka suara pada Simon Hughes, yang menulis buku Ring of Fire pada 2016, buku yang menceritakan kisah-kisah tentang pemain Liverpool pada abad 21. Pada Hughes, Owen mengakui selalu ingin kembali ke Liverpool hanya saja manajer-manajer Liverpool saat itu tidak menginginkannya.

"Setiap saat, setiap musim panas, saya selalu menelepon Carra dan meminta sarannya agar saya bisa kembali ke Liverpool. `Apakah Rafa [Benitez] menginginkan saya? Apakah Kenny [Dalglish] menginginkan saya? Apakah Brendan [Rodgers] menginginkan saya?`, itu yang saya tanyakan padanya," tutur Owen seperti yang ditulis Hughees.

"Ketika saya bisa pindah ke Liverpool, mereka selalu sedang punya banyak penyerang. Sedangkan ketika Liverpool menginginkan saya, saya sedang cedera. Pada akhirnya saya bukan lagi diri saya yang dulu. Saya tidak cukup bagus lagi untuk mereka," sambungnya.

Namun tetap saja keputusan Owen ke MU membuat Gerrard berang. Bahkan Gerrard mengatakan hubungannya dengan Owen mulai meregang setelah Owen membela Setan Merah. Pada 2015, di buku keduanya, ia bahkan hanya menyebut Xabi Alonso, Fernando Torres, Luis Suarez, dan Wayne Rooney sebagai pemain terbaik yang pernah bermain bersamanya.

"Akhir-akhir ini saya jarang berkomunikasi dengan Michael. Saya harus jujur bahwa saya terkejut saat dia memilih Manchester United," ungkap Gerrard dalam bukunya Steven Gerrard: My Liverpool Story. "Michael menikmati status legendanya di Liverpool, tapi itu langsung menguap ketika ia memutuskan ke MU. Hanya Michael yang tahu bahwa ia mengambil keputusan yang tepat."

Lewat buku Ring of Fire juga Owen baru mengklarifikasi keputusannya ke MU. Ia saat itu sudah putus asa menantikan tawaran dari Liverpool sehingga akhirnya memilih MU. Karena saat itu ia merasa tidak mungkin untuk pensiun di usia 29 tahun dan masih merasa sanggup bermain.

"Saya berbicara pada Carra untuk membujuk Benitez melakukan sesuatu. Saya ingin melakukannya sendiri terkadang. Tapi ketika semuanya jelas bahwa Benitez tidak menginginkan saya [saat itu Liverpool memiliki Fernando Torres], saya bertemu kembali dengan Ferguson. Ia sangat positif melihat saya. Saya saat itu berusia 29 tahun. Haruskah saya memutuskan pensiun [karena tidak mendapatkan tawaran Liverpool]?"

Mungkin lewat pernyataannya itulah hubungan keduanya kembali membaik. Dan saat keduanya kembali berada di satu lapangan, keduanya tak lagi canggung, bahkan melahirkan satu gol lewat kombinasi khas keduanya. Lewat gol itu, setidaknya, laga yang berakhir 4-3 untuk kemenangan legenda Liverpool tersebut membuat para pendukung Liverpool bisa kembali menyaksikan romantisme Owen dan Gerrard, dua pemain ikonik Liverpool di awal 2000an.

Komentar