Jejak Rekam Herry Kiswanto dan Perjuangannya Melalui Masa Kelam

Cerita

by Randy Aprialdi 30967

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Jejak Rekam Herry Kiswanto dan Perjuangannya Melalui Masa Kelam

Halaman kedua...

Sampai pada akhirnya hukuman itu dicabut dan tercantum dalam surat keputusan No 007 pada Kongres PSSI 2017 di Bandung pada Januari lalu. Maka sudah sekitar dua tahun Herry vakum dari dunia sepakbola resmi di Indonesia. Dan ia sangat bersyukur bisa kembali beraktivitas kembali ke dunia yang sangat disukainya sejak kecil. Di sisi lain, Herry sendiri tahu bahwa perjudian ada di luar lapangan sepakbola. Tapi yang ia sesalkan adalah perjudian berskala lebih besar bisa masuk ke dalam pertandingan. Hal itulah yang mungkin salah satunya dianggap Herry sebagai salah satu penyebab Sepakbola Gajah.

"Saya nggak mengerti. Judi memang ada, tapi jangan sampai masuk ke sistem dan pengurus. Yang nggak tau jadi dikorbanin," cetusnya dengan kesal.

Sebelum resmi bebas dari hukuman, sudah ada lima klub yang menawarinya bergabung. Tapi Herry tidak langsung mengambil keputusan dan memikirkan masa depannya sematang mungkin di saat surat keputusan belum dibacakan. Saat itu pikirannya juga masih belum lepas dari rasa trauma Sepakbola Gajah. Sebab bersama klub barunya ia tidak ingin Sepakbola Gajah terulang kembali. Dan pada akhirnya Herry memilih Persela Lamongan sebagai kesebelasan pertama yang dipilihnya usai bebas dari hukuman PSSI. Sebab Persela adalah kesebelasan pertama sekaligus paling intens menghubunginya. Kehidupan baru pelatih 61 tahun itu pun dimulai.

Halaman Baru itu Adalah Persela Lamongan

Setelah resmi melatih Persela, Herry mengatakan bahwa situasi pemain dan pengurus kesebelasannya sangat dan mendukung visi misi serta tugasnya. Ia datang ketika skuat Persela sudah hampir 100 persen siap. Sebelumnya pun Persela sudah mendatangkan Samsul Arif dari Persib dan Juan Revi dari Arema FC. Kendati demikian, Herry mengatakan tidak masalah karena para pemainnya tampak sudah paham atas visi sepakbola yang sudah ia sampaikan. Saat ini ia lebih memilih realistis dan terjangkau, namun harus bisa dikerjakan dengan maksimal dalam situasi Persela saat ini.

"Sambil berjalan, kita sudah sepakat dengan manajemen dan staf pelatih. Karena kita masih membenahi apa yang masih dibutuhkan," beber Herry.

Sudah sekitar tiga minggu ia melatih Persela dan langsung memberikan kesan kepada pemain-pemainnya. Salah satunya Sadil Ramdani yang digadang-gadang sebagai penyerang masa depan Indonesia. Sadil mengaku senang bisa dilatih Herry atas keramahan dan kebaikannya saat melatih. "Segi latihan masih penyesuaian. Mungkin butuh arahan lagi dari coach Herry. Kalo masalah strategi saya belum tahu dan mengerti secara pasti. Tapi yang pastinya strateginya sejauh ini sudah cocok kepada pemain," ungkapnya.

Menanggapi kesan para pemainnya itu, Herry hanya berusaha melakukan apa yang diperbuatnya. Hal itu tidak lepas dari pembelajaran dari berbagai kursus kepelatihan, sehingga ia bisa menempatkan diri sebagai orang tua, teman, maupun kakak. Hal itu yang membuatnya bisa bercanda gurau dengan para pemainnya dan di suatu saat bisa melatih dengan keras serta disiplin. Ketika ditanyai target di Piala Presiden 2017, ia hanya ingin memberikan sesuatu yang positif kepada kesebelasannya, entah itu soal kondisi fisik, individu, posisi dan kerangkan permainannya.

Sementara target untuk Liga 1 2017 ia ingin membawa Persela lebih baik daripada peringkat akhir sebelumnya. Ketika Indonesia Super Championship (ISC) A 2016, Persela menempati peringkat 15 klasemen akhir. Lalu akankah Persela menjadi kesebelasan lama yang dilatihnya? Sebab seperti yang diketahui jika Herry jarang lebih dari satu tahun melatih sebuah kesebelasan di Indonesia. Kesebelasan yang paling lamanya hanya Persiraja yang dilatihnya selama tiga musim.

"Ya, saya ingin total lama. Saya rasa semua pelatih juga akan mengalami kesulitan. Kalau dikumpulin pemain bintang-bintang juga bisa kesulitan. Jadi saya ingin setiap melatih tuh ingin ada waktu yang cukup. Di situ dievaluasi bagaimana perkembangan tim. Saya siap selalu ingin memberikan yang terbaik dan prestasi. Karena sejak menjadi pemain, saya tidak ingin berada di bawah. Saya ingin berada terus di atas," ujar Herry dengan tegas dan diakhiri dengan senyum.

Persela adalah lembaran baru bagi pelatih kelahiran Banda Aceh dan berdarah Ciamis itu. Dan Herry mendapatkan tugas di salah satu kesebelasan yang sulit ditaklukkan di Indonesia. Perjalanan Herry bersama Persela akan menarik untuk disimak. Persela akan dijadikan sasaran amuk dan pembuktian Herry setelah dua tahun vakum melatih kesebelasan sepakbola resmi di Indonesia.

Komentar