10 Pemain U-22 Indonesia yang Akan Bersinar di ISL 2017

Cerita

by Randy Aprialdi 77078

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

10 Pemain U-22 Indonesia yang Akan Bersinar di ISL 2017

Lanjutan dari halaman sebelumnya...

Wasyiat Hasbullah

Kesempatan yang didapatkan Wasyiat Hasbullah menjadi pemain inti PSM Makassar saat menghadapi Persiba Balikpapan pada 16 Juli 2016 tidak disia-siakannya. Bek berusia 22 tahun ini tampil gemilang pada laga tersebut dan terus diberikan kepercayaan bermain sejak awal selama ISC A 2016. Total, Wasyiat dimainkan 22 kali oleh pelatihnya di PSM Makassar, Rene Albert.

Wasyiat bisa dimainkan sebagai full-back kanan. Melalui posisinya itulah ia berhasil menyumbangkan satu asis untuk kesebelasannya tersebut. Dan di posisi itu juga ia berhasil mengeser Achmad Sumardi dan membuat PSM tidak ragu melepas Valentino Telaubun. Wasyiat selalu menunjukkan perkembangannya karena menganut falsafah hidup Suku Bugis-Makassar. Yaitu harus punya rasa malu jika mendapatkan kekalahan. Komitmen itulah yang membuatnya selalu bermain ngotot dan haus akan kemenangan.

Peningkatan permainannya membantu PSM duduk di peringkat enam klasemen akhir ISC A 2016. Maka dari itu Wasyiat menjadi salah satu pemain yang dipertahankan untuk ISL 2017. Bahkan permainannya disebut-sebut sudah layak membela Indonesia. Kemungkinan itu bisa terjadi jika melihat Indonesia sedang memantau beberapa pemain muda untuk dibawa ke Sea Games 2017.

Tampil sebanyak 22 kali di ISC A, ia hanya mendapatkan satu kartu kuning saja. Akurasi tekelnya pun mencapai 57%, cukup bagus untuk seorang pemain di posisi full-back. Perkembangan Wasyiat akan membuat I Putu Gede Juni Antara khawatir terhadap persaingannya di Indonesia U-22.

Zalnando

Zalnando adalah satu-satunya alasan Sriwijaya FC tidak terlalu khawatir ketika ditinggalkan Thierry Gathuessi. Permainan Zalnando bisa mencuri perhatian menjadi full-back kiri Sriwijaya dan tidak tergantikan. ISC A baru berjalan lima pekan saja ia sudah bermain selama 270 menit.

Di luar dugaan Zalnando bisa menggeser posisi yang biasa ditempati Wildansyah tersebut. Sampai pada akhirnya Wildansyah memutuskan hengkang ke Persib jelang ISL 2017. Kesempatannya untuk terus menjadi penghuni bek kiri utama Sriwijaya pada ISL 2017 nanti akan semakin besar dan ia tampaknya akan mendapatkan perhatian besar untuk skuat timnas Indonesia di Sea Games 2017.

Pemain yang digadang-gadang sebagai Muhammad Nasuha baru ini merupakan pemain yang terlihat selalu bertenaga dan ngotot di lapangan. Seolah menunjukkan stamina yang kuat dan hal itu diperlihatkan dengan seringya ia melakukan lari kencang menyisir sisi lapangan. Hanya saja terkadang pemain berusia 20 tahun ini sedikit emosional sehingga sudah mengoleksi lima kartu kuning dari 21 pertandingan.

Naluri menyerang Zalnando lebih tinggi ketimbang bertahan. Ia sering terlibat dalam serangan Sriwijaya atas 56% dribel sukses dan 40% akurasi tembakannya. Tapi ia kurang baik ketika melepaskan umpan silang karena cuma memiliki rataan 27% saja. Maka dari itulah ia lebih sering melakukan cutting-inside dan melakukan percobaan tendangan ke gawang lawan.

Zalnando kami proyeksikan mampu menembus skuat timnas di Sea Games 2017 nanti. Apalagi Abduh Lestaluhu dan Andik Rendika dipastikan tak akan bisa memperkuat timnas di Sea Games 2017 nanti.

Muhammad Hargianto

Ada suatu kejadian yang membuat mental Muhammad Hargianto runtuh pada turnamen Surya Citra Media 2015. Hal itu karena ia melakukan tekel keras kepada Bima Sakti hingga membuat keduanya bersitegang. Padahal Bima merupakan pemain yang dikagumi sekaligus dihormatinya di pesepakbolaan Indonesia.

Karier Hargianto di Indonesia pun cukup bagus karena merupakan gelandang bertahan jebolan timnas U-19. Tapi mental pemain yang kini berusia 20 tahun ini tidak menurun terlalu lama. Ia kembali bangkit dan menjadi pemain andalan Bhayangkara FC selama ISC A 2016. Penampilannya semakin gemilang sehingga sudah 31 pertandingan ISC A sudah dipercayakan Bhayangkara kepadanya sebagai gelandang bertahan.

Tekel-tekel yang dilancarkan Hargianto semakin terasah atas akurasinya sampai dengan rataan 52%. Tapi Hargianto harus lebih berhati-hati lagi karena mengoleksi empat kartu kuning dan melakukan 33 kali pelanggaran kepada lawan. Hargianto juga merupakan gelandang bertahan yang diandalkan ketika melakukan serangan.

Ia menjadi penghubung yang baik antara lini belakang dan lini depan. Menerima bola dari bek ketika mulai membangun serangan dan melancarkan bola ke depan. Total empat asis dan tiga gol disumbangkan Hargianto sepanjang berseragam Bhayangkara di ISC. Hargianto pun pintar menjaga bola dari kakinya mengingat dribel suksesnya mencapai rataan 79%.

Permainan Hargianto mengingatkan kepada Syamsul Chaerudin ketika masih muda. Kuat ketika bertahan dan kontributif saat menyerang dengan kecepatan tinggi. Sepanjang ISC A, ia kami anggap tampil lebih anggap dibanding Paulo Sitanggang dan Ichsan Kurniawan. Selain itu, Adam Alis yang sebenarnya memiliki statistik gemilang di ISC lalu tidak akan bisa membela timnas di Sea Games 2017.

Miftahul Hamdi

Jika Hansamu dikambinghitamkan atas cederanya Irfan Bachdim di skuat Indonesia, Miftahul Hamdi sempat disalahkan atas cedera rekannya di Bali United, Ahn Byung Keon. Namun Miftahul pun tetap menunjukkan penampilan impresifnya untuk Bali. Posisinya sebagai winger kiri sering menjadi ancaman bagi lawan karena kelincahannya.

Bek lawan sering dibuatnya kocar-kacir atas kecepatan dan kemampuan dribel Miftahul. Penampilannya yang tidak bisa dilupakan sepanjang ISC A 2016 adalah ketika mengalahkan PS TNI dengan skor 4-2 di Stadion Pakansari. Pemain berusia 21 tahun ini memborong seluruh gol kemenangan Bali dan menjadi pemain kedua yang melakukan quattrick setelah Alberto Goncalves.

Miftahul masih akan diandalkan Bali musim depan karena kesebelasan tersebut mempertahankannya. Bali pun tidak sedang mencoba mendatangkan winger kiri baru ke dalam skuatnya. Alhasil, waktu Miftahul untuk mempertunjukan kemampuannya semakin banyak.

Kesempatan untuk dipanggil Indonesia ke Sea Games pun cukup besar. Miftahul akan bersaing dengan Septian David dan Yogi Rahadian dari Mitra Kukar, Febri Hariyadi dari Persib Bandung, Ilham Udin dari Bhayangkara dan Abrizal Umanailo dari Persija Jakarta.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Komentar