Ingatan Segar Bayer Leverkusen dan Son Heung-Min

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Ingatan Segar Bayer Leverkusen dan Son Heung-Min

Permainan impresif Son Heung-Min membuat Erik Lamela khawatir akan dikesampingkan Tottenham Hostprur. Maka dari itu keduanya sempat berselisih ketika berebut mengeksekusi penalti di laga Spurs menghadapi Manchester City di Stadion White Hart Lane, Minggu (3/10).

Selain Lamela, Vincent Janssen juga dibuat khawatir karena posisi penyerang tunggal Tottenham justru dipercayakan kepada Son (sejak Hary Kane cedera). Baik winger maupun penyerang tunggal, Son menunjukkan kemajuan dibanding musim lalu.

Musim lalu pemain yang dijuluki Cristiano Ronaldo dari Korea Selatan (Korsel) ini cuma mencetak empat gol dari 28 pertandingan Liga Primer Inggris. Sekarang ia bisa mencetak empat gol dari empat pertandingan yang dilakoninya. Alhasil, Son terpilih sebagai pemain terbaik bulan September Liga Primer Inggris 2016/2017. Ia mengalahkan nominasi lainnya yaitu Kevin de Bruyne, Romelu Lukaku dan Theo Walcott. Penghargaan itu menjadikannya sebagai pesepakbola Asia pertama yang meraih pemain terbaik Liga Primer Inggris edisi bulanan.

Kini, Son sudah semakin menjadi ancaman rekan kesebelasannya maupun lawan-lawannya di Liga Primer Inggris. Ancaman Son bukan hanya ditebar kepada internal Liga Inggris saja, melainkan berlaku juga kepada Bayer Leverkusen selaku mantan kesebelasannya. Sebab Tottenham Hotspur akan bertemu dengan Leverkusen di Bay Arena, Leverkusen, Rabu (19/10), dini hari nanti. Kenangan Son pada dini hari nanti bukan hanya mengingat Leverkusen saja, melainkan sepakbola Jerman sebagai karir sepakbola Eropa pertamanya.

Sebelum Leverkusen, Son memperkuat Hamburger SV terlebih dahulu. Bahkan ia sudah memperkuat kesebelasan itu sejak usia 16 tahun setelah direkrut dari akademi FC Seoul. Di sanalah ia belajar bahasa Jerman selama enam bulan dan mendapatkan banyak ilmu dari Ruud van Nisterlooy, penyerang Hamburg saat itu. Van Nisterlooy memang banyak membantunya atas kebutaan terhadap sepakbola di Eropa.

"Ketika saya berada di Hamburg berusia 17 atau 18, Ruud van Nisterlooy bergabung dan banyak membantu saya. Dia melihat latihan perdana saya dan berbicara kepada saya. Dia mengatakan kepada saya bahwa saya adalah pemain yang bagus. Dia memberikan saya kepercayaan diri dan saya ingin berterima kasih kepadanya. Kami benar-benar menjadi tim yang bagus dan sukses di satu waktu," celoteh Son, seperti dikutip dari The Sun.

Selain Van Nisterlooy, Son juga berterima kasih kepada Rafael van der Vaart. Sebab ialah yang banyak menceritakan tentang sepakbola Inggris dan Tottenham sehingga memilih bergabung dengan kesebelasan tersebut.

"Dia datang dan membantu saya. Dia menceritakan kepada saya tentang sepakbola Inggris dan betapa sulitnya itu. Saya masih muda saat itu. Saya mendengarkan dia dan mencoba untuk belajar dari apa yang ia katakan," ujar Son seperti dikutip dari Telegraph.

Setelah lima musim berada di Hamburg, Son dibeli Leverkusen dengan harga 8 juta poundsterling. Kedatangannya disambut antusias oleh para pendukung Leverkusen saat itu. Ratusan pendukung Leverkusen menantikannya yang sedang berada di dalam mobil ketika perampungan proses transfernya. Tercipta antrian sekitar 70 meter untuk berfoto dan mendapatkan tandatangannya. Dan sampai tahun terakhirnya di Leverkusen pun ia selalu ramah bagi para pendukungnya yang ingin berfoto dan meminta tanda tangannya.

Di Jerman, Son dikenal sebagai bintang yang mendunia. Sebab kedatangannya pun berpengaruh kepada pendapatan komersil dari pasar Asia. Setelah kedatangannya, Leverkusen pun menandatangani kerjasama dengan LG Electronics, perusahaan asal Korsel, untuk menjadi sponsor utama. Dan Son menjadi brand ambassador perusahaan itu di Leverkusen. Klub tersebut pun diundang LG ke Korsel untuk menghadapi FC Seoul pada musim panas 2014. Di sana, pendukung Leverkusen bertambah, terutama pada wanitanya.

Setelah Son hengkang ke Tottenham, LG tidak memperpanjang kerja samanya dengan Leverkusen yang kontraknya berakhir pada musim panas lalu. Ketika memperkuat Hamburg pun perusahaan Korsel yang lain, Kumho Tirus, menjalani kontrak kerja sama dua tahun. Sekarang Kumho digadang-gadang siap mensponsori Tottenham selama dua musim ke depan.

Daya Tarik Sepakbola Jerman yang Dijadikan Batu Loncatan

Ketika Leverkusen mengalahkan Borussia Dortmund di Bay Arena, Sabtu (1/10) dengan skor 2-0, Gonzalo Castro menjadi bahan cemoohan setiap menguasai bola. Sebab ia yang menjadi gelandang Dortmund merupakan mantan pemain Leverkusen.

Tapi cemoohan tersebut sepertinya tidak akan terjadi kepada Son pada laga dini hari nanti karena ia cukup disukai para pendukung Leverkusen. Tidak peduli walau ia cuma berada dua musim di Leverkusen dan menjadikan Bundesliga sebagai batu loncatannya ke Liga Inggris, hingga banderol 22 juta poundsterling menjadikannya sebagai pemain Asia termahal saat ini.

Selain Son adalah pemain yang ramah kepada para suporter, ia adalah pahlawan bagi Leverkusen atas gol-gol pentingnya. Son dua kali meloloskan Leverkusen dari babak kualifikasi Liga Champions berturut-turut melalui golnya ke gawang Lazio dan Copenhagen. Keberadaan Son di Leverkusen pun seperti situasi ketika masih diperkuat Michael Ballack. Tentu memori yang paling tidak bisa dilupakan olehnya adalah mencetak hattrick ke gawang Hamburg dan Vfl Wolfsburg selama memperkuat Leverkusen.

Dan dini hari nanti ia harus melupakan kenangannya selama berkarier di Jerman. Son pun tampak emosional ketika dilontarkan berbagai pertanyaan tentang kembalinya ke Bay Arena dengan memperkuat kesebelasan lain. Tapi yang jelas, ia senang bisa kembali tampil di hadapan pendukung Leverkusen di Bay Arena.

"Ini adalah pertandingan yang spesial bagi saya karena bermain di sana selama dua tahun. Saya punya beberapa waktu yang indah dan memiliki banyak teman. Saya sangat bersemangat. Saya tidak yakin apa yang akan terjadi nanti. Bagi saya, itu akan menjadi hal yang baik untuk melihat para fans," ujarnya seperti dikutip dari Mirror.

Seperti yang diketahui, pemain bernomor punggung tujuh tersebut sedang menunjukkan ketajamannya saat ini. Kemungkinan dipasang sejak menit pertama pun begitu besar karena Kane masih cedera dan Janssen masih belum menunjukkan produktivitasnya.

Bukan tidak mungkin juga Son mencetak gol ke mantan kesebelasannya pada dini hari nanti. Jika hal itu terjadi, Son menegaskan tidak akan melakukan perayaan. Seperti yang dilakukan Nacer Chadli yang memperkuat West Bromwich Albion menjebol gawang Tottenham pada akhir pekan lalu.

"Jika saya mencetak gol melawan mereka, saya tidak akan merayakannya. Saya begitu menghormati mereka. Dua tahun di sana adalah waktu yang baik bagi mereka dan waktu yang baik bagi untuk saya. Saya benar-benar senang dengan mereka. Saya ingin menunjukan rasa hormat," ungkap Son seperti dikutip dari Metro.

Di sisi lain, Roger Schmidt, Pelatih Leverkusen, buka suara kepada mantan pemainnya itu. Menurut Schmidt, Son adalah pemain yang berbesar hati. Ia juga cocok dengan taktik pressing-nya selama di Leverkusen. Son dianggap memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk tampil menekan melalui kecerdasan dan kemampuan membaca situasi pertandingan. Sebab ia memiliki antisipasi yang baik ketika menghadapi lawan dan mampu memenangkannya.

Son juga memiliki kondisi fisik yang sangat baik. Maka dari itu setelah memenangkan bola, ia mengandalkan kecepatannya untuk mencetak gol. Bagi Schmidt, Son fantastis untuk Leverkusen dan tidak kaget menjadi pemain yang sangat bagus untuk Tottenham. Kendati tahun pertamanya di kesebelasan berjuluk The Lily Whites (Si Lili Putih) itu mengalami kesulitan.

"Son sangat baik. Kami tahu apapun tentangnya. Dia menghabiskan satu tahun di sini dengan saya dan merupakan pemain hebat. Setelah tahun pertamanya cukup sulit (bersama Tottenham), sekarang ia menunjukan potensi yang sebenarnya dan saya berharap ia terus dalam performanya. Dengan pengecualian besok malam," papar Schmidt seperti dikutip dari ESPNFC.

Sekarang Son telah datang ke Bay Arena dengan memori yang masih segar. Dan pertandingan kali ini akan membangkitkan emosinya karena akan mengingat kualitasnya yang terlahir dari mantan kesebelasannya itu.

Sumber lain: Daily Mail, Independent, The Guardian, The Sun.

Komentar