Mengenal Marco Asensio, Si Pencetak Gol Indah di Trondheim

Cerita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mengenal Marco Asensio, Si Pencetak Gol Indah di Trondheim

Marco Asensio sudah mencetak milestone-nya di Real Madrid. Gol spekatakuler yang ia cetak di Trondheim, tempat final Piala Super Eropa 2016 dihelat, adalah penanda kehadirannya di dalam tubuh Los Blancos. Gol ini juga sekaligus menjadi gol yang mengantarkan Real Madrid kembali mengalahkan Sevilla dalam ajang Piala Super Eropa, setelah mereka melakukan hal yang sama pada 2014 lalu.

Gol spektakuler itu seolah melengkapi permainan Asensio yang sudah menarik perhatian saat Madrid menjalani laga International Champions Cup. Di kala Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale masih berlibur usai membela timnasnya masing-masing dalam ajang Piala Eropa 2016, Asensio perlahan menunjukkan dirinya sebagai pemain muda potensial bagi Real Madrid.

Talentanya memang menjanjikan. Bakatnya sudah terlihat sejak remaja. Ia bisa saja menjadi pemain yang akan diandalkan pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, dalam mengarungi musim 2016/2017.

Terkenal Lewat Ajang Piala Eropa U-19

Marco Asensio lahir di Palma de Mallorca, pada 21 Januari 1996. Semenjak masih kecil sampai ia beranjak menjadi remaja, Asensio bermain bersama RCD Mallorca. Namanya mulai dikenal orang-orang kala ia membela Mallorca B pada 2013, meskipun ketika itu usianya masih terbilang cukup muda, yaitu 17 tahun.

Berkat penampilannya yang mengesankan, ia pun mulai beranjak naik ke tim senior Mallorca pada 2014. Membela Mallorca dalam ajang Segunda Division musim 2014/2015, ia berhasil mencatatkan enam gol dan delapan asis dalam 36 pertandingan yang ia ikuti bersama Mallorca. Penampilan menanjaknya bersama Mallorca ini membuat ia terpilih menjadi anggota timnas U-19 Spanyol yang mengikuti ajang Piala Eropa U-19.

Dalam ajang tersebut, ia menjadi salah satu pemain yang bersinar, dan disebut-sebut sebagai salah satu wonderkid. Penampilan baiknya disertai dengan berhasilnya Spanyol menjadi juara dalam turnamen yang diselenggarakan di Yunani tersebut. Asensio mendapatkan banyak pujian, salah satunya berkat dua gol yang ia cetak saat melawan Prancis pada babak semifinal.

Real Madrid, tidak mau kalah dengan Barcelona karena kabarnya klub asal Katalan ini juga memantau Asensio, langsung melakukan pergerakan cepat. Asensio langsung direkrut dengan mahar 3.5 juta euro dan langsung diikutsertakan dalam tur pramusim Real Madrid pada musim panas 2015.

Masa-Masa Peminjaman di Espanyol

Usai mengikuti tur pramusim bersama Madrid pada 2015, Asensio langsung dipinjamkan ke klub La Liga yang lain, dengan tujuan untuk mencari pengalaman serta jam terbang bermain yang lebih banyak. Espanyol adalah klub tempat Asensio menghabiskan masa peminjaman pada musim 2015/2016.

Bersama Espanyol, Asensio menjadi lebih matang. Ia tampil sebanyak 37 kali dan mencatatkan menit bermain sebanyak 3.047 menit, cukup banyak untuk pemain muda seusia Asensio. Ia juga menorehkan catatan penampilan yang cukup lumayan bersama Espanyol, dengan mencatatkan empat gol dan 15 asis selama satu musim.

Meski Asensio tampil cukup mengesankan bersama Periquitos, ia tidak mampu membawa Espanyol melesat jauh dalam ajang La Liga. Pada akhir musim, Espanyol duduk di peringkat ke-12. Meski begitu, Madrid menilai masa peminjamannya di Espanyol di berhasil, dan membawa ia pulang ke Santiago Bernabeu.

Bagaimana Asensio Saat Kembali ke Madrid

Asensio kembali ke Madrid pada musim panas 2016. Seperti musim lalu, ia ikut lagi tur pramusim Real Madrid. Kali ini, ia memperlihatkan penampilan yang lebih menjanjikan. Pengalamannya saat masa peminjaman di Espanyol tampak menjadi sesuatu yang berharga bagi pemain asal Mallorca ini.

Kerap ditempatkan dalam berbagai posisi di lini serang, seperti winger kiri, winger kanan, ataupun gelandang serang, Asensio mampu tampil dengan baik. Meski selama ajang International Champions Cup tidak mencetak gol, kontribusinya dalam serangan cukup kentara untuk Real Madrid.

Puncaknya adalah ketika membela Madrid dalam ajang Piala Super Eropa. Bermain sebagai winger kiri, ia mampu bekerja sama dengan baik bersama Alvaro Morata yang diplot sebagai striker, serta Lucas Vazquez yang diplot sebagai winger kanan. Hasilnya, ia berhasil mencetak satu gol lewat tembakan jarak jauh usai memanfaatkan ruang kosong di sepertiga akhir lapangan Sevilla.



Dengan kecepatan dan dribelnya yang baik, ia mampu mengacak-ngacak pertahanan lawan dan menyajikan umpan silang terukur jika ditempatkan sebagai winger. Dengan umpan-umpan terukur, ia juga bisa dipasang sebagai poros serangan tim dalam posisi gelandang serang. Selama di Espanyol, posisi winger dan gelandang seranglah tempatnya ia bermain.

Namun, di Madrid, ia tampaknya harus bersaing dengan para pemain lain. Megabintang Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale sudah pasti posisinya akan sulit tergantikan sebagai winger kanan dan kiri. Ia juga harus bersaing dengan pemain lain semisal Lucas Vazquez (untung saja Jese sudah pindah ke Paris-Saint Germain) untuk memperebutkan posisi yang sama jika dua megabintang Madrid cedera atau tidak dimainkan.

Untuk posisi gelandang serang pun, ia harus bersaing dengan Isco ataupun James. Tapi, Asensio memiliki bekal yang cukup baik. Tipikal permainannya yang tidak bertele-tele dan mengalir, terlihat dari catatan 1.000 umpan yang ia lesakkan selama membela Mallorca pada musim 2014/2015. Gaya yang sama tetap ia pertahankan di Espanyol ketika dipinjamkan. Dengan bekal permaiannya yang mengalir, ia akan sesuai dengan pola Zidane yang pada musim lalu pun tidak terlalu banyak mengandalkan possession dan lebih direct.

Tapi, Asensio pun harus mulai memahami, kalau pun nanti ia jarang dimainkan ataupun dipinjamkan kembali, itu semata-mata karena ia berada di tim sebesar Real Madrid, tim yang memiliki mahkota di atas lambangnya.

foto: @marcoasensio10

Komentar