Caner Erkin dan Beban Berat yang Akan Ditanggungnya di Inter Milan

Cerita

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Caner Erkin dan Beban Berat yang Akan Ditanggungnya di Inter Milan

Pertengahan tahun selalu menjadi waktu yang sibuk bagi klub-klub liga top Eropa. Kebanyakan dari mereka melakukan aktivitas transfer sebagai bagian dari persiapan untuk menyongsong musim yang akan datang. Tidak seperti kompetisi lain, perpindahan pemain di Serie-A bisa dibilang sepi dan tidak terlalu menarik perhatian. Turnamen internasional bisa jadi salah satu penyebab mengapa banyak aktivitas transfer yang seakan luput dari perhatian.

Begitu pula bagi klub pemilik 18 gelar juara Serie-A, Inter Milan. Kesebelasan yang baru saja diakuisisi oleh Suning Group tersebut nyatanya sudah mendatangkan beberapa pemain. Setelah berhasil mendaratkan Christian Ansaldi dari Genoa, Inter juga mendatangkan bek Timnas Turki, Caner Erkin.

Inter mendatangkan Caner dengan gratis, karena Caner tidak melanjutkan kerjasama dengan klub sebelumnya, Fenerbahce SK. Bersama salah satu klub raksasa Turki tersebut, Erkin sudah mempersembahkan masing-masing dua gelar Liga Turki dan Piala Turki, serta satu Piala Super Turki pada tahun 2014.

Kedatangan Erkin menggenapkan para pemain asal Turki yang berkarier di Serie-A. Sejarah mencatat, pemain asal Turki pertama yang berlaga di kancah sepakbola Italia adalah Sukru Gulesin yang bermain untuk Palermo pada 1950. Khusus untuk Inter, mereka sebelumnya sudah mendaratkan para pemain Turki, yaitu Hakan Sukur, Okan Buruk, dan Emre Belozoglu.

Tentu masih segar dalam ingatan, apalagi bagi para penikmat kejayaan Serie-A pada medio 1990-an hingga 2000-an awal. Hakan, Okan, dan Emre, merupakan nama-nama pemain Turki yang bermain untuk Inter Milan, selain Umit Davala yang bermain untuk rival Inter, AC Milan. Sayangnya perjalanan karier ketiganya tidak terlalu baik di Italia.

Hakan Sukur mendarat ke Giuseppe Meazza sebagai pencetak gol terbanyak Liga Turki dalam empat musim beruntun. Memiliki klausul kontrak untuk mencetak gol di setiap lima laga, Hakan hanya mampu menyarangkan lima gol pada Serie-A musim 2000/2001. Hakan kemudian hengkang ke Parma musim selanjutnya.

Kemudian ada Okan dan Emre yang datang bersamaan tepat setahun setelah mendaratnya Hakan di Inter. Harus diakui, meskipun bukan penggawa utama tim, keduanya merupakan sekian dari pemain asing yang disukai oleh para penggemar Inter. Meskipun nyatanya Okan tidak terlalu sering bermain, Emre sebenarnya pernah punya kesempatan besar. Selepas Piala Dunia 2002, Emre menjadi pemain inti di Inter. Tentu yang paling diingat adalah eksekusi tendangan bebas dan tembakan keras jarak jauh dari pemain yang kini memperkuat Istanbul Basaksehir ini. Hingga akhirnya cedera menghinggapi Emre, sehingga ia kemudian hijrah ke Newcastle United pada tahun 2005.

Ketiga pemain asal Turki yang mendarat di Inter nyatanya tidak memiliki karier yang terlalu baik disana. Hanya Emre yang mampu memberikan gelar yaitu Coppa Italia pada tahun 2005. Lalu, Apakah Caner juga akan mengalami kesulitan yang sama?

Caner bisa jadi kesulitan. Pasalnya Inter memiliki cukup banyak pemain di posisi natural Caner, yaitu bek kiri. Sebelum kedatangan Caner, sudah ada Alex Telles, Yuto Nagatomo, Davide Santon, dan Danilo D’Ambrosio. Bahkan, bek tengah, Juan Jesus, pun bisa saja ditempatkan di posisi tersebut. Pemain baru Christian Ansaldi pun berposisi sebagai bek kiri. Meskipun Ansaldi pun sebenarnya bisa saja ditempatkan sebagai bek kanan yang inverted (Pemain yang bermain di sisi yang bukan kaki terkuatnya).

Dengan banyaknya pesaing, satu-satunya yang bisa memungkinkan Caner bermain adalah kemampuannya bermain di posisi lain. Caner bisa saja ditempatkan sebagai sayap kiri atau penyerang sayap. Di posisi itu pun Caner mesti bersaing dengan pemain lain. Tentu, menjadi sebuah pertanyaan besar mengapa Inter menumpuk banyak sekali pemain di sektor bek kiri.

Caner mengemban banyak beban berat seketika ia mendarat di Inter. Memperbaiki nama baik Turki karena para pendahulunya tidak mampu tampil bagus. Bahkan secara keseluruhan, para pemain Turki tidak ada yang sangat bersinar di Italia. Kebanyakan dari mereka lebih banyak berprestasi ketika bermain di Bundesliga.

Caner juga mesti mematahkan banyak cibiran kepadanya. Kedatangan Caner juga mengherankan karena sang pemain tampil buruk sepanjang gelaran Piala Eropa 2016. Caner dianggap menjadi titik lemah yang sekaligus salah satu biang tersingkirnya Turki dari turnamen tersebut.

foto: Wikimedia

Komentar