Kejutan Wales, Kejutan Grup B Piala Eropa 2016

Cerita

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kejutan Wales, Kejutan Grup B Piala Eropa 2016

Berada di peringkat UEFA yang paling rendah ketimbang kontestan lain, Wales justru membuat kejutan dengan berhasil mengakhiri Grup B Piala Eropa 2016 dengan status sebagai juara grup. Wales yang berada di peringkat 27 ranking UEFA berhasil mengungguli Inggris (peringkat tiga), Rusia (peringkat sembilan), dan Slovakia (peringkat 19).

Wales memulai kampanye mereka dengan kemenangan tipis 2-1 atas Slovakia. Menjadi kejutan karena Wales tidak terlalu diunggulkan, apalagi lawan perdana mereka di fase grup kali ini adalah Slovakia yang memiliki pemain-pemain berpengalaman seperti Marek Hamsik, Juraj Kucka, dan Miroslav Stoch. Kejutan dimulai dengan gol cepat yang dicetak oleh pemain andalan Wales, Gareth Bale di 10 menit awal pertandingan. Robson-Kanu kemudian memastikan sebuah perjalanan impian yang akan dimulai oleh Wales.

Wales kembali melayang tinggi ketika berhasil unggul dari saudara tua mereka, Inggris, pada pertandingan selanjutnya, dengan mampu unggul di babak pertama. Sayangnya, Bale dan kawan-kawan harus menelan pil pahit karena kecolongan di menit-menit akhir. Di pertandingan terakhir Wales menang besar atas Rusia sekaligus mengunci tiket lolos ke fase gugur.

Wales mematahkan prediksi banyak pihak. Wales berhasil lolos sebagai juara grup. Dan tidak seperti perkiraan banyak orang, ketika Wales akan bermain dengan one man team sebagai porosnya. Pada kenyataannya The Dragons juga memiliki penggawa-penggawa lain yang juga bermain apik. Sebut saja, Neill Taylor, Joe Allen, dan Aaron Ramsey. Namun harus diakui pula bahwa peran Bale memang vital untuk meloloskan Wales dari fase grup.

Sementara itu Inggris menjalani seluruh pertandingan mereka di fase grup dengan kebiasaan lama. Inggris memang ahlinya untuk gagal memenuhi ekspektasi. Di partai pertama melawan Rusia, Inggris yang sepertinya akan menang karena sudah unggul melalui tendangan bebas berkelas dari Eric Dier. Justru kemasukan di detik-detik terakhir menjelang pertandingan usai.

Di partai kedua Inggris lagi gagal memenuhi ekspektasi. Tertinggal dan didominasi oleh Wales sepanjang pertandingan, Inggris justru berhasil meraih kemenangan. Inggris gagal memenuhi ekspektasi sebagian besar orang untuk tersingkir dari Piala Eropa. Dan mereka kembali melakukannya ketika ditahan imbang Slovakia di laga terakhir. Padahal jika memenangkan pertandingan, Inggris akan keluar sebagai juara grup. Inggris menyelesaikan fase grup Piala Eropa edisi kali ini dengan cara yang mereka sendiri.

Hal tidak terduga justru diperlihatkan oleh Rusia. Penampilan tim berjuluk Beruang Merah ini bisa dibilang tidak seperti yang mereka tunjukkan di edisi-edisi sebelumnya. Rusia memble. Eksplosivitas yang ditunjukkan pada delapan tahun lalu melalui Andrei Arshavin, Dimitri Torbinski, dan Roman Pavlyuchenko tidak muncul dalam Piala Eropa kali ini.

Rusia memilih bermain dengan gaya bertahan, namun itu juga tidak berjalan dengan baik. Terlihat bagaimana di laga terakhir melawan Wales. Pertahanan berat Rusia diobrak-obrik oleh permainan cepat dari Gareth Bale dan kawan-kawan.

Slovakia pun menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang sulit dikalahkan. Marek Hamsik dan Martin Skrtel memimpin tim muda Slovakia menjadi tim kuda hitam yang merepotkan tim peserta lain.

***

Tiga tim berhasil melaju dari grup ini. Kejutan paling besar tentu dibuat Wales yang berhasil unggul dari kontestan lain. Wales, yang berstatus tim debutan, menjadi salah satu negara yang mendapatkan keuntungan dari perubahan format serta penambahan jumlah peserta dari Piala Eropa.

Tragis dialami oleh Rusia yang sejak dahulu merupakan salah satu poros kekuatan sepakbola Eropa dan bahkan dunia. Mereka tersingkir secara menyakitkan dari negara-negara yang bahkan federasi sepakbolanya belum memiliki pengalaman sebanyak Rusia.

Atas hasil di babak grup, Wales akan langsung bertemu negara sesama Britania, yaitu Irlandia Utara. Pertahanan baja Jonny Evans dan kawan-kawan sudah pasti akan menyulitkan Gareth Bale. Sementara Inggris akan menghadapi ujian dari Islandia di babak selanjutnya. Permainan pantang menyerah Islandia tentu akan menguji skuat racikan Roy Hodgson yang bahkan masih belum menemukan siapa sosok yang akan menjadi penyerang utama mereka.

Slovakia mungkin adalah yang paling sial. Setelah susah payah lolos dari lubang jarum, Slovakia justru akan bertemu Jerman di fase gugur. Sudah susah payah keluar dari kandang singa justru kini berada dalam jarak tembak moncong sebuah panzer yang siap meledak.

Yang pasti Grup B Piala Eropa 2016 adalah salah satu yang menampilkan persaingan yang menarik. Karena setiap kontestan memiliki kapabilitas dan kapasitas yang hampir setara. Tentu yang diharapkan selanjutnya adalah kejutan terus bisa dibuat oleh para peserta dari Grup B.

Komentar