Lima "Super-sub" Terbaik Fase Grup Piala Eropa 2016

Cerita

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Lima "Super-sub" Terbaik Fase Grup Piala Eropa 2016

Sebuah kesebelasan biasanya memiliki 11 pemain utama yang bermain secara konsisten. Namun, sepakbola tidak pernah meminggirkan peran dari seorang pemain pengganti yang terkadang justru menjadi faktor pembeda, dan bahkan menjadi penentu kemenangan tim. Karena itulah muncul istilah “super-sub”.

Seiring dengan fenomena gol menit akhir yang terjadi sepanjang gelaran Piala Eropa 2016 kali ini, peran para pemain pengganti menjadi sangat vital. Beberapa gol penting juga diciptakan oleh para pemain pengganti. Sepanjang fase grup, tercatat sudah 11 pemain yang berstatus sebagai pemain pengganti berhasil menciptakan gol.

Berikut ini kami pilihkan lima terbaik di antara para pemain pengganti yang menciptakan gol di fase grup Piala Eropa 2016.

Bastian Schweinsteiger (Jerman vs Ukraina)

Masuk: Menit ke-90

Gol: Menit ke-90+1

“Super-sub” yang paling spektakuler. Baru satu menit menjejakkan kakinya di lapangan, Bastian Schweinsteiger langsung menyarangkan gol untuk Jerman. Sebuah penyelesaian akhir yang apik dilakukan oleh Bastian setelah menerima sodoran dari Mesut Ozil. Gol ini seakan menghentikan perlawanan Ukraina yang sepanjang laga menyulitkan Jerman. Lesakan ini juga menjadi bukti bahwa kapten Jerman tersebut belum habis.

Zoltan Steiber (Hungaria vs Austria)

Masuk: Menit ke-79

Gol: Menit ke-87

Hampir serupa dengan yang dilakukan oleh Schweinsteiger, gol dari gelandang Hungaria, Zoltan Steiber, juga memastikan kemenangan tim. Delapan menit setelah masuk di babak kedua menggantikan sang wonderkid, Laszlo Kleinheisler, Steiber kemudian menyarangkan gol ke gawang lawan melalui sebuah tendangan lob berkelas. Gol tersebut menjadi lebih spesial lagi karena lawan Hungaria di pertandingan tersebut adalah rival klasik, Austria.

Milan Skoda (Rep Ceko vs Kroasia)

Masuk: Menit ke-67

Gol: Menit ke-75

Salah satu momen heroik yang dilakukan oleh Republik Ceko di gelaran Piala Eropa kali ini. Meskipun akhirnya tersingkir, skuat asuhan Pavel Vrba sempat menunjukan perlawanan luar biasa ketika berhadapan dengan Kroasia.

Tertinggal dua gol, Ceko kemudian memasukkan Milan Skoda. Penyerang jangkung tersebut berhasil membuat lini pertahanan Kroasia kerepotan. Skoda kemudian mencetak gol yang memperkecil ketertinggalan tak lama setelah masuk ke lapangan. Gol penyama kedudukan Ceko juga dicetak oleh pemain pengganti lain yaitu Tomas Necid.

Jamie Vardy (Inggris vs Wales)

Masuk: Menit ke-46

Gol: Menit ke-56

No Vardy No Party. Sebuah perubahan momentum yang luar biasa. Sepanjang babak pertama berada dalam status tim yang kemungkinan besar pulang lebih dahulu, Jamie Vardy melesakkan gol yang mengubah segalanya, dan membuat peluang Inggris melaju ke fase selanjutnya menjadi terbuka lebar.

Setelah gol Vardy, Inggris yang awalnya tertekan dari Wales justru lebih menikmati pertandingan dan keluar menyerang. Gol kemenangan Inggris dalam laga tersebut juga diciptakan oleh Daniel Sturridge yang juga masuk sebagai pemain pengganti.

Arnor Traustason (Islandia vs Austria)

Masuk: Menit ke-80

Gol: Menit ke-90+3

Islandia berhasil memenangi partai terakhir mereka di fase grup dengan kemenangan. Membutuhkan hasil maksimal untuk bisa lolos ke fase selanjutnya karena hasil imbang yang diterima pada dua laga awal, Islandia berhasil menuntaskan misi mereka dengan spesial. Islandia mencetak gol kemenangan di menit akhir pertandingan melalui pemain pengganti, Arnor Traustason, yang baru masuk ke lapangan pada menit ke-80.

***

Dalam sejarahnya, sebuah pemain pengganti memiliki peranan besar dalam pentas Piala Eropa. Oliver Bierhoff masuk sebagai pemain pengganti pada final Piala Eropa 1996 dan membawa Jerman membalikkan keadaan setelah tertinggal terlebih dahulu dari Republik Ceko. Empat tahun kemudian, Sylvain Wiltord dan David Trezeguet, menjadi pahlawan kemenangan Prancis setelah masuk sebagai pemain pengganti. Pada Piala Eropa edisi sebelumnya juga Fernando Torres dan Juan Mata masuk sebagai pemain pengganti dan menambah keunggulan Spanyol atas Italia.

Piala Eropa 2016 masih setengah jalan, bukan tidak mungkin fenomena “super-sub” akan kembali terjadi. Siapa selanjutnya?

ed: fva

foto : uefa.com

Komentar