Mengenal Senjata Baru Borussia Dortmund, Emre Mor

Cerita

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mengenal Senjata Baru Borussia Dortmund, Emre Mor

Harapan kembali hadir. “Membangun kembali The Yellow Wall” begitulah tajuk utama media-media di dunia terkait manuver transfer yang dilakukan oleh Borussia Dortmund. Pelatih Thomas Tuchel mendatangkan banyak penggawa baru untuk menggantikan para pemain yang hengkang. Tuchel sedang melakukan rekonstruksi terhadap skuat Dortmund saat ini.

Marc Bartra dan Sebastian Rode didatangkan untuk menggantikan Mats Hummles dan Ilkay Gundongan yang hijrah. Yang menjadi sensasional adalah Tuchel mendatangkan beberapa pemain muda dengan potensi luar biasa. Dan salah satunya adalah Emre Mor.

Nama Mor jelas asing bagi sebagian besar orang. Namanya baru sampai di telinga banyak orang ketika ia masuk skuat Turki untuk Piala Eropa 2016. Hingga akhirnya Dortmund meminangnya yang membuat pemain berusia 18 tahun ini semakin dikenal di jagat sepakbola.

Lionel Messi Baru yang Diperebutkan Turki dan Denmark

Mendengar namanya saja, Mor jelas terdengar sangat Turki. Meskipun demikian, ia lahir dan besar di Denmark. Ayah Mor adalah seorang Turki Tatarik yang berasal dari Sivas, sebuah daerah di Turki tengah, sementara sang ibu berkewarganegaraan Makedonia. Keduanya hijrah ke Denmark sebelum Mor lahir.

Brønshøj, sebuah kota kecil yang menjadi bagian dari distrik ibukota Denmark, Copenhagen, kemudian menjadi tempat yang dipilih oleh orangtua Mor untuk ditinggali. Dan di tim muda klub lokal, Brønshøj Boldklub, Mor memulai karier sepakbolanya.

Setelahnya Mor kemudian bergabung dengan Lyngby. Di sana ia bermain selama hampir sepuluh tahun. Sempat memiliki kesempatan untuk hijrah dan bermain di Prancis saat Saint-Etienne memberikan trial kepada Mor yang kala itu masih berusia 16 tahun. Namun, kesempatan urung terjadi karena penandatanganan kontrak tidak pernah terjadi. Awal 2015 lalu Mor kemudian dilepas Lyngby ke tim muda FC Nordsjaelland.

Permainan ciamik Mor di tim muda kesebelasan yang biasa disebut FCN ini membuat banyak klub top Eropa berhasrat besar untuk meminangnya. Namun Mor memilih untuk bertahan. Hingga akhirnya Januari 2016, Mor secara resmi terdaftar sebagai pemain di skuat utama FCN.

Memiliki kecepatan, punya teknik menggiring bola yang luar biasa, serta sentuhan-sentuhan magis ketika ia mendapatkan bola membuat Mor menjadi pemuda yang sangat spesial. Kemampuan luar biasanya dalam hal menggiring bola sudah dikenal di Denmark sana sejak pemain masih bocah.

Salah satu bukti bakat spesial Mor adalah di Liga Denmark musim lalu. Berhadapan dengan tim kuat FC Copenhagen. Mor mencetak sebuah gol yang luar biasa. Menggiring bola dari tengah lapangan lalu masuk ke jantung pertahanan, Mor kemudian mengelabui tiga hingga lima pemain Copenhagen. Selanjutnya sebuah penyelesaian akhir berkelas melalui kaki kiri menjadi penutup aksi individu Mor.

Aksi kedua terjadi ketika FCN berhadapan dengan Viborg. Hampir serupa dengan apa yang ia lakukan ketika berhadapan dengan Copenhagen, Mor menggiring bola dari area tengah lapangan. Yang berbeda adalah kali ini Mor tidak merangsek masuk. Setelah menggiring bola, ia melakukan tembakan keras melalui kaki kirinya dari luar kota penalti.

Memiliki kemampuan menggiring bola yang luar biasa, diberkahi visi dan magis ketika menyentuh bola, serta kaki kiri yang dahsyat, membuat Mor disamakan dengan superstar sepakbola asal Argentina, Lionel Messi. Bahkan julukan Mor adalah “Messi dari Turki”.

Dan karena kemampuan spesial ini Mor kemudian diperebutkan oleh negara kelahirannya Denmark dan negara asalnya ayahnya, Turki. Apalagi Mor sudah memperkuat Denmark di level muda mulai U-17 hingga U-19. Namun di level U-21 Mor kemudian mendapatkan tawaran untuk bermain di Timnas Turki.

Hanya tinggal selangkah lagi, karena di level selanjutnya Mor harus bisa memilih apakah ia akan bermain untuk Denmark atau Turki. Pelatih Timnas Turki, Fatih Terim, adalah sosok penting dibalik keputusan Mor untuk memilih Turki. Terim memberikan kepercayaan besar untuk Mor yang bahkan belum berusia 20 tahun. Terim juga bahkan memasukan Mor dalam skuat Turki untuk Piala Eropa 2016.

Mengamankan Mor sendiri adalah niatan besar dari sepakbola Turki. Mereka berusaha mengamankan bakat-bakat sepakbola mereka yang tersebar di negara lain. Kasus Mesut Ozil yang kemudian memilih Jerman menjadi pembelajaran besar untuk Turki.

Dalam debut tim seniornya melawan Montenegro pada bulan Mei 2016 lalu. Emre Mor memperkenalkan diri pada publik Turki dengan permainan menawan. Ia berkali-kali merepotkan pertahanan Montenegro melalui dribel-dribel magis dari kakinya.

Akan Seperti Apa Mor di Dortmund?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa Mor adalah bagian dari rencana besar Thomas Tuchel untuk melakukan rekonstruksi besar-besaran di tubuh Borussia Dortmund. Kedatangan Mor bisa jadi juga merupakan antisipasi apabila nantinya akan banyak pemain bintang yang hengkang.

Meskipun lebih banyak bermain di flank, sama seperti Messi, Mor juga bisa bermain sebagai penyerang atau "Pemain No. 10". Dan kecepatan yang dimiliki oleh Mor akan bisa sangat sesuai dengan skema yang diusung oleh Tuchel.

Trio lama dan baru Borussia Dortmund?

Terlebih lagi, sebenarnya Mor bersama Christian Pulisic dan Ousmane Dembele adalah duplikasi dari trio lini serang milik Dortmund. Marco Reus, Pierre-Emerick-Aubameyang, dan Henrikh Mkhitaryan. Satu pelari cepat, satu pemain kreatif, dan satu penyerang dengan kecepatan. Serupa bukan? Apakah ini berarti Tuchel sudah sangat siap kehilangan para pemain bintangnya?

Jauh sebelum Mor, Dortmund juga sudah sempat memiliki “Messi” lain. Namun sayangnya sang “Messi” kemudian “berkhianat” dan hijrah ke rival klasik FC Bayern. Ya, “Messi” milik Dortmund sebelumnya adalah Mario Gotze. Pemain yang dijuluki “Messi dari Jerman” tersebut adalah pujaan sebelum ia hengkang ke tanah Bavaria.

Maka kedatangan Mor ke sisi kuning lembah Ruhr bukan saja soal rekonstruksi skuat. Kedatangan Emre Mor juga berarti Dortmund akan kedatangan idola dan pujaan baru.

foto : pinterest, spox.com, bundesliga.com

ed: fva

Komentar