Giron "Gus" Marulanda, Penyerang Baru Arema Kebanggaan Barat Australia

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Giron "Gus" Marulanda, Penyerang Baru Arema Kebanggaan Barat Australia

Pemain asing pada posisi penyerang telah menjadi kebutuhan primer bagi kesebelasan-kesebelasan yang berkompetisi di Indonesia, tak terkecuali Arema Cronus. Kesebelasan asal Malang ini pun baru saja mendatangkan penyerang asing bernama Gustavo Giron Marulanda.

Meski berkewarganegaraan Kolombia, Marulanda berstatus pemain Asia di skuat Arema. Penyerang berusia 30 tahun ini memiliki paspor Australia sehingga ia bisa memperkuat Arema yang sebelumnya sudah memiliki Goran Ganchev, Srdjan Lopicic, dan Esteban Vizcarra.

Marulanda didatangkan dari Bayswater City yang berkompetisi di National Premier League (NPL) Australia, atau divisi dua dalam piramida sepakbola Australia, wilayah Western Australia. Divisi dua NPL terbagi ke dalam delapan wilayah yang diikuti oleh 91 kesebelasan.

Marulanda sudah membela kesebelasna Bayswater sejak usianya masih 21 tahun atau pada 2009. Hingga saat ini, ia selalu menjadi pilihan utama di lini serang Bayswater yang dua kali berturut-turut menjadi juara wilayah NPL.

Pada musim 2015, Marulanda berhasil menjadi pencetak gol terbanyak NPL dengan mencetak 22 gol. Saat itu, Marulanda bahkan nyaris mengantarkan kesebelasan yang terinspirasi dari Internazionale Milan ini (sebelumnya bernama Bayswater Inter) menjadi juara. Di babak final menghadapi Blacktown City, Marulanda sempat mencetak gol untuk menyamakan kedudukan 1-1 walau akhirnya takluk dengan skor 1-3 di akhir laga.

Marulanda memang merupakan ujung tombak kesebelasan yang bermarkas Frank Drago Reserves ini. Di situs resmi klub, dirinya terpampang sebagai pemain yang menghiasi latar belakang tampilan situs. Pemain yang akrab disapa “Gus” ini memang merupakan ikon Bayswater City.


Kepindahannya ke Arema Cronus sendiri berjalan mulus meski ia andalan tim. Perlu dicatat, meski berstatus divisi dua, NPL merupakan liga semi-profesional di Australia. Satu-satunya kompetisi profesional di Austrialia hanyalah A-League (tim juara dari NPL tidak mengenal sistem promosi meski ada sistem degradasi). Karenanya, saat hijrah ke Arema, Gus tak mengalami masalah berarti meski NPL musim 2016 sudah berjalan.

Bayswater City mengetahui popularitas Arema Cronus di Indonesia. Karenanya, meski kepergian Gus berdampak pada kekuatan Bayswater, saat ini tertahan di peringkat kelima dari 12 peserta, Bayswater berbangga pemainnya bisa menjalani kontrak profesional dengan salah satu kesebelasan besar Indonesia.


Cocok dengan Sepakbola Indonesia

Dari sejumlah wawancara dengan media Indonesia, Gus mengatakan bahwa ia menyukai kota Malang. Selain karena cuaca, ia pun tak kesulitan beradaptasi dengan makanan-makanan yang ada di Malang. Ia bahkan berencana memboyong istirnya yang berada di Australia untuk tinggal di Indonesia.

“Istri saya akan datang minggu depan. Dia suka shopping,” ujar Marulanda seperti yang dikutip Sidomi. “Di sini restoran, kafe, makanan enak-enak. Masyarakat juga ramah, mereka terbuka menerima saya. Selain bermain sepakbola, saya hanya perlu beradaptasi di sini.”

Selain di luar lapangan, rasanya adaptasi dengan sepakbola Indonesia pun tak akan membutuhkan waktu yang lama bagi Marulanda. Kualitas lapangan di NPL dengan di Indonesia tak jauh berbeda. Ia sudah terbiasa bermain di lapangan dengan kualitas rumput atau tanah yang tak terlalu bagus.

Hanya saja mental bermainnya akan diuji di Indonesia. Di NPL, penonton yang menyaksikan pertandingan tidak sebanyak di Indonesia. Di belakang gawang lapangan klub-klub NPL sendiri sendiri masih berupa pohon-pohon, tempat parkir, atau jalan raya, bukan bangku penonton seperti di Indonesia.

Jika di Indonesia belasan bahkan puluhan ribu penonton akan memadati stadion, di NPL jauh lebih sepi. Kandang Bayswater City, Frank Drago Reserves, hanya berkapasitas lima ribu penonton. Penonton yang hadir pun jarang memenuhi kapasitas stadion. Karenanya mentalitas bertandingan Marulanda benar-benar akan diuji di Indonesia.

Akan Difungsikan Melayani Gonzales

Kedatangan Marulanda tak serta merta membuatnya menjadi penyerang utama Arema Cronus. Di skuat berjuluk Singo Edan ini masih ada penyerang haus gol dalam diri Cristian Gonzales. Hal ini sudah barang tentu membuat Marulanda tidak akan menjadi penyerang utama.

Di Arema, Marulanda akan memainkan peran baru. Ia tampaknya akan bermain di sisi kanan penyerangan Arema yang bermain dengan formasi 4-3-3. Nantinya ia bersama Vizcarra akan menyuplai umpan-umpan matang untuk Gonzales.

Dari gaya permainan selama di Bayswater, Marulanda sendiri cenderung bertipikal poacher. Ia mengandalkan kecepatan dan gemar menaklukkan jebakan offside lini pertahanan lawan. Ia akan berusaha semaksimal mungkin menggiring bola hingga mendekati gawang sebelum melepaskan tembakan. Jika ditelisik lebih jauh, permainan dan perawakan Marulanda tak berbeda jauh dengan mantan penyerang Arema yang sekarang membela Persib Bandung, Samsul Arif.

Pelatih Arema, Milomir Seslja, tentunya sudah menyiapkan strategi yang tepat untuk memaksimalkan kemampuannya. Dengan kelebihan Gonzales yang bisa menjadi tembok dan pemantul bola, kualitas penyelesaian akhir Marulanda bisa jadi akan membuat lini serang Arema semakin tajam.



foto: bayswatercitysc.com.au

ed: fva

Komentar