Para Penjaga dari Pulau Dewata

Cerita

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Para Penjaga dari Pulau Dewata

Kemunculan Bali United pada 17 Desember 2014, membuat sepakbola Bali kembali bergelora. Karena praktis setelah Persegi Gianyar terbentur masalah keuangan dan tenggelam, tidak adalagi klub yang mewakili Bali di level tertinggi kompetisi sepakbola Indonesia.

Hal tersebut juga membuat publik membuka ingatan tentang para pesepakbola yang berasal dari Pulau Dewata. Dari semua posisi, pos penjaga gawang menjadi yang paling menarik perhatian. Setidaknya ada lima kiper asal Bali yang bermain di level tertinggi sepakbola Indonesia.

Apalagi sempat ada fenomena unik ketika Bali United berhadapan dengan Persib Bandung di sebuah partai uji tanding bulan Maret lalu. Kala itu I Made Wirawan yang berasal Bali justru bermain untuk Persib Bandung. Sementara itu di bawah mistar Bali United justru ada nama Diky Indriyana yang berdarah Sunda.

Berikut lima putra asal Bali yang berposisi kiper dan sudah malang melintang di kancah sepakbola Indonesia.

I Gusti Putu Yasa

Nama yang mungkin asing bagi generasi saat ini. Tetapi bagi publik sepakbola Indonesia di era Galatama sangat mengenal nama I Gusti Putu Yasa. Di era 1980 hingga 1990-an Putu Yasa menjadi kiper tangguh bagi dua tim asal Surabaya, Persebaya dan NIAC Mitra.

Untuk skala tim nasional, meskipun sempat menjadi pelapis bagi Ponirin Meka dan Eddy Harto, Putu Yasa kemudian menjadi pilihan utama di bawah mistar kesebelasan negara Indonesia pada akhir 1980-an. Hasilnya Medali Perak Asian Games 1986, dan medali emas SEA Games 1987 berhasil dipersembahkan oleh kiper kelahiran Denpasar, 1 Januari 1960 tersebut.

I Made Wirawan

I Made Wirawan Atep Vujovic

Terlambat bersinar, bisa jadi itu lah kata yang tepat untuk menggambarkan karier dari Made Wirawan. Bermain di level profesional sejak 2003, Made baru mencicipi kompetisi Liga Super Indonesia pada 2009 ketika berkostum Persiba Balikpapan. Kala itu, usianya sudah menginjak 28 tahun.

Penampilan apiknya untuk tim asal Kalimantan Timur tersebut membuat banyak tim tergoda untuk mendaratkannya. Hingga akhirnya, Persib Bandung berhasil mengontrak kiper asal Gianyar tersebut. Prestasi terbaik Made tentunya ketika mengantarkan tim berjuluk Maung Bandung menjadi juara di Liga Super Indonesia 2014 dan Piala Presiden 2015.

Ketangkasan dan reflek yang baik menjadi keunggulan dari Made Wirawan. Seperti yang ia tunjukan ketika tampil luar biasa di kualifikasi Piala Asia tahun 2013 melawan Tiongkok, atau di babak adu penalti, final ISL 2014.

I Komang Putra

I Komang Putra di Ligina 1999
I Komang Putra di Ligina 1999, ada nama lain yang anda kenal?

Memulai karier di Arseto Solo, nama I Komang Putra kemudian menjadi tersohor ketika memperkuat PSIS Semarang. Selama kurang lebih satu dekade membela PSIS, I Komang Putra menjadi bagian dari skuat klub berjuluk Mahesa Jenar yang memenangi trofi Liga Indonesia pada 1999.

Komang punya kesempatan kedua untuk kembali meraih gelar liga kedua bersama PSIS di final Liga Indonesia tahun 2006. Sayangnya ambisi tersebut pupus setelah gawang dari I Komang Putra dijebol oleh Christian Gonzales yang kala itu bermain di Persik Kediri, yang kemudian keluar sebagai juara.

Kadek Wardana

Bernama asli I Made Wardana, karier Kadek mulai meroket ketika membela Pelita Jaya. Kurang beruntung karena berada satu masa dengan Made Wirawan, sehingga perhatian lebih banyak tertuju kepada kiper Persib Bandung tersebut. Padahal sebenarnya kiper kelahiran Ubud ini tidak juga kalah secara kualitas, ia adalah tipe kiper yang handal ketika situasi satu lawan satu dengan penyerang lawan.

Dari Pelita ia kemudian hijrah ke Arema pada tahun 2012. Prestasi terbaiknya bersama Arema adalah dengan membawa tim Singo Edan menjadi kampiun di turnamen Bali Island Cup pada 2016.

I Ngurah Komang Arya

Hampir serupa dengan apa yang dialami oleh Made Wirawan. Karier Komang Arya memang bersinar agak sedikit terlambat. Meskipun sudah pernah memperkuat Arema, dan PSM Makassar, karier Komang Arya lebih banyak dihabiskan sebagai kiper pelapis. Bahkan di masa awalnya di Bali United, ia sempat tersingkir oleh kiper-kiper muda termasuk Diky Indriyana. Hingga akhirnya ia mendapatkan banyak kesempatan di Bali Island Cup 2016.

***


Selain nama-nama tersebut juga ada sosok dari Putu Pager Wirajaya yang merupakan generasi terbaru dari kiper asal Bali. Tentunya ini semakin membuat Bali identik sebagai daerah penghasil kiper-kiper hebat. Bisa saja sama seperti Tulehu yang menghasilkan para pemain kreatif dan bertalenta luar biasa.

Sumber : detiksports, rsssf

ed: fva

Komentar