Claudio Lotito: Kanan, Kiri, OK

Cerita

by redaksi

Claudio Lotito: Kanan, Kiri, OK

Pernah membayangkan memiliki dua klub sepakbola yang pendukungnya memiliki dua paham politik yang berlawanan? Mungkin kalian tidak pernah membayangkan ini, karena hanya seorang Claudio Lotito yang bisa melakukannya.

Lotito, seorang pengusaha Italia yang sejak tahun 2004 memiliki mayoritas saham sebuah klub Italia, SS Lazio. Lazio yang dimiliki oleh Lotito dalam sejarahnya merupakan salah satu klub yang masih bertahan dalam proses penyatuan klub-klub di kota Roma atas perintah Benito Mussolini kala itu.

Karena itulah, Lazio selalu identik dengan politik sayap kanan, atau lebih tepatnya far-right yang cenderung fasis.

Sering kali pendukung Lazio mendapat sanksi karena nyanyian berbau fasis, rasisme, bahkan bentrokan berbau politik. Salah satu yag terkenal mungkin anda ingat: pendukung Lazio saat derby Roma menampilkan banner besar berukuran 50 meter bertuliskan “Auscwitz is your town, the ovens are your houses.”

Lotito adalah orang yang membebaskan Lazio dari lilitan hutang besar dan membawa Lazio beberapa kali meraih gelar, seperti Coppa Italia 2008/09, 2012/13, dan Italian Super Cup 2009. Ia terkenal dengan pernyataannya beberapa saat setelah mengakuisisi Lazio kala itu. “Saya mengambil tim ini dalam pemakamannya, lalu mengambilnya dalam keadaan koma. Saya harap saya bisa membalikkan keadaan (ini).”

Jasa besar Lotito kepada Lazio membuat namanya populer di kalangan suporter. Namun, belakangan namanya tidak seharum dulu lagi.

Sejak Juli 2011, Lotito membeli Salernitana yang baru saja dinyatakan bangkrut dan harus bermain di Serie D. Bersama saudara iparnya, Marco Mezzoroma, Lotito mendaftarkan Salerno Calcio berkompetisi dan setahun berikutnya membeli lisensi nama Salernitana dan mengembalikan nama klub seperti semula.

Salernitana sebenarnya termasuk tim yang lumayan gurem dan terkenal eksistensinya di Serie B maupun C. Tercatat hanya 2 kali tim berjuluk I Granata ini ke Serie A, yaitu musim 1947/48 dan 1998/99.

Berbeda dengan Lazio yang beraliran sayap kanan, Salernitana dikenal dengan basis pendukung haluan kiri atau komunis. Bersama Livorno dan Pescara, Salernitana adalah klub yang memiliki pendukung besar yang kuat memegang akar komunisme di Italia.

Sejarah singkatnya, kota Salerno, tempat Salernitana bermarkas, merupakan kota penting bagi pergerakan komunis di Italia karena dilangsungkan sebagai tempat dideklarasikannya ‘Svolta di Salerno’ yaitu deklarasi perjanjian antara partai komunis Italia, kerajaan Italia, dan pimpinan militer yang digagas oleh Palmiro Togliatti, pendiri partai komunis Italia.

Kita bisa lihat bagaimana meriahnya susana klub yang bermarkas di Stadio Arechi ini dengan lagu ‘Bella Ciao’ yang merupakan lagu kebebasan dan anti-fasisme saat perang sipil Italia sekitar tahun 1943-1945 dan identik dengan kaum berhaluan kiri atau sosialis-komunis.

Lotito terkenal cukup kontroversial. Ia juga pernah mendapat hukuman akibat skandal Calciopoli yang marak di tahun 2006. Ia juga mendapat hukuman akibat kasus co-owned player yaitu Mauro Zarate dan Julio Cruz. Ia sempat dihukum dilarang beraktivitas selama dua bulan akibat kasus ini.

Kepemilikan Lotito di Salernitana disebutnya sebagai kepentingan bisnis semata. Ia memilih untuk tidak masuk dalam ranah politik antar identitas kedua klub, Lazio dan Salernitana.

Mengenai kontroversi yang berkembang akan kepemilikannya di Lazio dan Salernitana, Lotito berujar seperti yang dikutip majalah Moderate, “Mereka (Lazio & Salernitana) adalah dua hal yang saling berlainan. Lazio adalah tim yang saya dukung sejak kecil, dan yang pasti saya telah mencurahkan segala kekuatan dan akan terus sehingga tercapai tujuan(nya). Salerno Calcio (Salernitana) merupakan investasi utama dan lapar (akan gelar) di sepakbola dan yang pasti mereka tidak pantas berada dalam posisi ini-Salernitana bangkrut dan harus ke Serie D kala itu- yang dapat bekerja sama dengan Lazio di liga,” ujarnya.

Lotito diarak pemain Salernitana saat mereka promosi tahun 2013
Lotito diarak pemain Salernitana saat mereka promosi tahun 2013

Isu kepemilikan Lotito di klub yang mengundang protes di kedua klub juga tidak membuat Lotito gusar. Malah, Lotito menanggapi dengan kepala dingin dan meminta mereka untuk mengerti.

“Saya tidak pernah punya perasaan benci terhadap fans. Saya berpikir bahwa fans harus mendukung, mendukung tim dengan sepenuh hati dalam aturan dan norma-norma. Tidak melampaui batas beradab atau bahkan pelanggaran hukum, karena itu merupakan tindakan pidana. Saya harap fans mengerti pentingnya sikap ini,” ujarnya dalam wawancara beberapa tahun lalu.

Kini tersiar kabar bahwa Lotito akan melepas saham Lazio dan juga kabarnya presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis akan membeli saham tersebut. Kabar ini masih simpang siur mengingat keberhasilan Napoli di Eropa beberapa tahun belakangan.

Menarik disimak apa yang akan dilakukan Claudio Lotito selanjutnya, mengingat Salernitana musim lalu menjuarai Serie-C dan kini berada di Serie-B (walaupun sekarang berada di zona degradasi).

Kini tinggal kita tunggu apa aksi Lotito selanjutnya, karena peraturan jelas melarang kepemilikan dua klub oleh orang yang sama dalam satu divisi. Manakah yang lebih dibela Lotito, kebanggan masa kecilnya di Lazio atau investasi dan simpatinya terhadap Salernitana 1919?

[tr]

Foto: inx.lazialita.it

Komentar