Jenas Muncul untuk Hilang Kembali

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Jenas Muncul untuk Hilang Kembali

Jermaine Jenas masih ada. Ia belum pensiun, hanya masih belum aktif bermain sejak April 2014. Dua kalimat tersebut masih valid jika hari ini adalah kemarin. Sekarang tidak lagi. Jenas telah mengumumkan keputusannya pensiun sebagai pemain. Cedera yang tak kunjung sembuh memainkan peran besar dalam pengambilan keputusan ini. Jenas sekarang hidup dari honor sebagai pundit.

“Aku telah secara resmi pensiun,” ujar Jenas, dalam acara Today-nya BBC Radio 4. “Aku berusaha sebaik mungkin untuk sembuh dari cedera lutut namun sayangnya inilah akhir karirku.”

Jenas menderita cedera ACL yang menyudahi kariernya pada sebuah sesi latihan kebugaran yang ia jalani setelah menepi beberapa lama karena cedera otot betis; 26 April 2014.

“Anterior cruciate ligament-nya lutut kanan JJ [Jermaine Jenas] putus total,” ujar kepala medis QPR, Peter Florida, sebagaimana dikutip dari Guardian dalam berita tertanggal 28 April 2014. “Kami akan membawanya menemui spesialis pekan ini untuk mengambil keputusan mengenai langkah selanjutnya. Sejauh ini ia terlihat membutuhkan operasi menyeluruh, yang kemungkinan besar akan membuatnya menepi selama enam hingga sembilan bulan.”

Enam hingga sembilan bulan bukan waktu yang sebentar, namun Jenas menanggapinya tanpa panik karena absen selama itu bukan hal baru baginya.

“Secara keseluruhan JJ dalam kondisi mental yang sangat baik,” lanjut Florida. “Sepanjang karirnya ia berkali-kali tidak beruntung karena cedera, namun ia sangat positif. JJ melakukan segala hal yang disarankan untuk mencegah cedera – namun sayangnya ia adalah salah satu di antara para pemain yang kurang beruntung soal cedera.”

Satu Putaran Penuh

Jenas lahir di Nottingham, 18 Februari 1983. Ia memulai karier profesionalnya bersama kesebelasan lokal, Nottingham Forest, pada 2001. Jenas hanya perlu tampil sebanyak 34 kali dan mencetak lima gol untuk menarik perhatian kesebelasan yang lebih besar. Ketika Newcastle United datang membawa 5 juta poundsterling pada 2002, Nottingham tidak menghalangi kepergian Jenas.

Di musim pertamanya bersama Newcastle, Jenas langsung menjadi andalan. Kerja keras dan penampilannya pun membuahkan hasil. Jenas mengalahkan Wayne Rooney dalam perburuan gelar Young Player of the Year musim 2002/03. Secara keseluruhan Jenas mencetak sepuluh gol dalam 143 pertandingan bersama Newcastle di semua kejuaraan, termasuk di antaranya adalah UEFA Cup dan Champions League. Tiga tahun bersama Newcastle membawa Jenas pindah ke London.

Tottenham Hotspur berpisah dengan 7 juta poundsterling demi mendapatkan Jenas dari Newcastle pada 2005. Sang pemain mencetak satu gol untuk membawa kesebelasannya menahan imbang Arsenal di Emirates Stadium pada semi-final pertama League Cup 2007/08.

Pada pertandingan kedua di White Hart Lane, Jenas mencetak satu gol dan dua assist untuk membantu Tottenham memenangi pertandingan dengan kedudukan 5-1 dan melaju ke final, dimana ia mencetak satu assist dalam kemenangan 2-1 melawan Chelsea. Memasuki musim 2008/09, Jenas diangkat menjadi wakil kapten kesebelasan.

Pada 2011 Tottenham meminjamkan Jenas ke Aston Villa selama semusim penuh, namun hanya bermain dalam tiga pertandingan. Pada hari ketiga bulan Desember 2011, Jenas tampil dalam pertandingan melawan Manchester United di Villa Park. Ia memulai pertandingan sebagai starter namun ditarik keluar pada menit ke-64 karena cedera tendon Achilles. Tiga hari setelahnya Jenas menjalani operasi yang memaksanya absen selama enam bulan. Jenas tak pernah lagi bermain untuk Villa.

“Ini tragis untuk Jermaine dan kami merasakan kesedihan yang mendalam,” ujar Alex McLeish, manajer Villa saat itu, sebagaimana dikutip dari BBC. “Kehilangan pemain dengan bakat sebesar dirinya saja sudah cukup buruk, namun tidak pernah melihatnya memiliki cukup kesempatan bermain untuk Villa agar para pendukung kami dapat menghargainya, jelas merupakan ketidakberuntungan yang amat besar.”

Jenas pulang ke Tottenham namun kembali dipinjamkan pada 2012/13. Kali ini selama setengah musim, ke kesebelasan pertamanya; Nottingham. Pada akhir Januari 2013 ia memilih hijrah sepenuhnya ke Queens Park Rangers. Jenas hanya mendapat kontrak berdurasi 18 bulan, namun ia menerimanya karena Harry Redknapp.

“Keberadaan Harry (sebagai manajer) di sini adalah faktor yang sangat besar,” ujar Jenas kala itu sebagaimana dikutip dari BBC. “Ada tantangan besar di hadapan kami untuk bertahan di Premier League dan aku ingin menjadi bagian darinya.”

Jenas sudah berusia 30 tahun saat itu namun ia tetap menjadi pemain utama. Selama membela QPR, secara keseluruhan Jenas tampil dalam 40 pertandingan. Di QPR pula Jenas menyelesaikan satu putaran penuh kariernya – walau Jenas sendiri tidak langsung menyadari ketika itu terjadi.

Sabtu, 12 April 2014. QPR menjamu sesama kesebelasan pengincar zona play-off, Nottingham Forest. Kedua kesebelasan berbalas gol dan dalam kedudukan sama kuat 2-2 hingga menit ke-83. Chinedum Onuoha kemudian mencetak gol ketiga QPR di menit ke-84. Enam menit berselang Ravel Morisson memperbesar keunggulan tuan rumah. Tak lama berselang Bobby Zamora mengunci kemenangan 5-2.

Jenas tampil sebagai starter melawan kesebelasan pertamanya. Namun ia hanya bertahan selama 13 menit karena menderita cedera betis. Ia bekerja keras hingga sembuh. Untuk dapat kembali bermain, ia hanya perlu mengembalikan kebugaran.

Saat itulah, 26 April 2014, cedera ACL menimpanya. Jenas berusaha sembuh namun tak kunjung berhasil. Sejak bertanding melawan Nottingham – kesebelasan tempatnya memulai karir – tak pernah lagi Jenas ambil bagian dalam pertandingan apa pun.

Komentar