10 Kunci Kepelatihan Menurut Zinedine Zidane

Cerita

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

10 Kunci Kepelatihan Menurut Zinedine Zidane

Zinedine Zidane merupakan bagian dari generasi pertama mega proyek Galactico yang diusung oleh presiden Real Madrid, Florentino Perez. Pemenang Piala Dunia 1998 bersama Prancis tersebut didaratkan ke Santiago Bernabeu dengan mahar sebesar 75 juta Euro. Selama lima musim berkostum Los Blancos - julukan Real Madrid, Zidane mempersembahkan enam gelar juara, termasuk titel Liga Champions tahun 2002, dimana kala itu Zidane mencetak gol kemenangan melalui tembakan voli yang spektakuler.

Selepas aktif bermain, seperti kebanyakan pesepakbola umumnya, Zidane akhirnya memutuskan untuk melanjutkan karier di dunia kepelatihan. Setelah menjabat sebagai direktur teknik Real Madrid pada tahun 2010. Tiga tahun kemudian pria yang akrab disapa Zizou ini ditunjuk sebagai asisten pelatih Carlo Ancelotti. Dan setahun setelahnya atau tepatnya tahun lalu, Zidane resmi diangkat sebagai pelatih tim cadangan klub ibukota Spanyol tersebut, Real Madrid Castilla.

Hasil tidak memuaskan di bawah arahan Rafael Benitez, membuat petinggi-petinggi Real Madrid hilang kesabaran. Real saat ini menempati peringkat tiga klasemen La Liga Spanyol, berjarak lima poin dari pemuncak klasemen yang juga rival sekota, Atletico Madrid. Ditambah kekalahan telak di El Clasico jilid pertama serta keluhan akan taktik yang disuarakan oleh superstar Cristiano Ronaldo, membuat posisi Benitez berada di ujung tanduk.

Zizou  akhirnya resmi naik pangkat pada (05/01) dan akan menjabat kursi kepelatihan Real Madrid, hingga musim ini usai. Disebut-sebut bahwa memang Zidane dipersiapkan untuk menduduki tahta Real Madrid di masa mendatang, Florentino Perez dianggap sangat terinspirasi dengan keberhasilan rival mereka Barcelona yang membuat mantan pemain mereka sukses sebagai pelatih.

Dan sejak menjadi asisten Ancelotti dan menangani Castilla, setidaknya ada 10 metode yang kemudian menjadi pakem Zidane dalam menangani sebuah tim. Berikut seperti yang disampaikan dalam wawancara Zidane kepada L'Equipe.

Tentang Pemain

Menurut Zidane seorang pelatih tidak bisa bersikap lembek kepada pemainnya. Untuk mendapatkan kinerja 100% dari pemain, seorang pelatih harus lebih menuntut bahkan jika diperlukan bersikap manipulatif.

Perlakuan terhadap Pemain

Seorang pelatih tidak perlu untuk terlalu akrab dengan pemain. Pelatih tidak bisa berkata kepada pemain "Tolong lakukan ini untuk saya". Entah Anda itu pemain bintang atau bukan, Anda harus melaksanakan instruksi pelatih.

Tujuan Bersama

Zidane beranggapan bahwa seorang pelatih harus bisa mempersatukan timnya dalam keadaan apapun. "Dari pengalaman saya, anggaplah kita memiliki 23 pemain, sepertiga dari mereka akan loyal kepada pelatih, sepertiga akan menurut apabila diikuti keinginannya, dan sepertiga akan membuat hidup anda sulit, meskipun demikian seorang pelatih harus bisa membuat semua bersatu dalam satu tujuan," ujar Zidane.

Tanggung Jawab

Memimpin sebuah tim bukanlah hal yang mudah, dan bahkan untuk seseorang seperti Zidane yang sudah aktif bermain selama 20 tahun, tapi pelatih harus terus belajar.

Asisten

Untuk membangun sebuah tim, Anda tidak bisa bekerja sendirian, dan dalam tim kepelatihan memang yang paling penting adalah kepercayaan, tetapi mereka juga mesti kompeten. Zidane menuturkan bahwa dirinya membuka kemungkinan untuk bekerja dengan orang yang sama sekali tidak dikenalnya namun memiliki kompetensi yang baik.

Kepekaan

Seorang pelatih harus peka terhadap keadaan yang terjadi, mendengarkan pendapat orang lain, tidak egosentris, mau bertukar sudut pandang.

Kesabaran

Segala sesuatu membutuhkan waktu. tidak mungkin akan mendapatkan hasil dalam waktu yang amat singkat

Ambisi

Poin terakhir, bahwa diperlukan ambisi untuk mencapai sesuatu. karena pada akhirnya orang hanya akan melihat apakah kita berhasil memenangkan sesuatu atau tidak.

***

Zidane bisa jadi orang yang tepat untuk menagani Real Madrid. Merupakan bagian dari sejarah klub, memahami tradisi dan nilai-nilai yang ada, dan tentunya tahu benar mengenai bakat-bakat muda klub tersebut karena pengalamannya sebagai pelatih Castilla.

Pertanyaan besarnya adalah apakah Zidane sanggup memikul beban dan menerima tekanan  sebagai pelatih Real Madrid? Dengan masih minimnya pengalaman, tentunya sebuah pekerjaan berat untuk langsung menangani tim yang disebut-sebut salah satu yang terbaik di dunia tersebut.

Jadi akankah Zidane mengikuti kesuksesan Guardiola dan Luis Enrique? Atau justru tenggelam dan bernasib sama seperti pelatih-pelatih Madrid lainnya yang ditendang keluar dari Santiago Bernabeu?

Sumber: Marca, AS, L'Equipe

Foto: Squawka

Komentar