Langkah Pertama Arsenal Tahun Ini Sangat Tepat

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Langkah Pertama Arsenal Tahun Ini Sangat Tepat

“Saya akan sibuk, tentu saja,” ujar Arsène Wenger mengenai bursa transfer bulan Januari. Sibuk di bursa transfer bulan Januari sangat tidak Wenger, namun baguslah. “Saya sudah sibuk dan sudah saya katakan satu bulan lalu kami sedikit kekurangan jumlah pemain mengingat jumlah kejuaraan yang kami jalani, terutama di lini tengah. Kami akan sibuk, itu benar.”

Arsenal belum mengeluarkan pernyataan resmi apa pun mengenai aktivitas mereka. Namun kemungkinan besar pemain yang akan menjadi rekrutan pertama Arsenal di bursa transfer kali ini adalah Mohamed Elneny. Kabarnya (menurut The Guardian) pemain berkebangsaan Mesir tersebut telah sepakat menjadi bagian dari kebijakan rotasi Arsenal. FC Basel, kesebelasannya saat ini, kabarnya juga telah mencapai kata sepakat dengan Arsenal perihal biaya transfer sebesar 10 juta euro.

Satu-satunya yang masih mengganjal adalah belum keluarnya izin kerja untuk Elneny. Sebelumnya syarat untuk mendapat izin kerja di Premier League adalah berasal dari negara yang termasuk dalam 70 besar peringkat FIFA dan ambil bagian dalam 75% pertandingan tim nasional selama 24 bulan terakhir sebelum masa pengajuan izin kerja. Per akhir musim lalu Football Association mengeluarkan aturan baru.

Menurut aturan baru tersebut pemain yang berasal dari (berkewarganegaraan) negara non European Economic Area baru bisa mendapat izin kerja untuk bermain di Premier League jika tim nasional negaranya berada dalam 50 besar peringkat FIFA. Jumlah pertandingan yang harus dimainkan sang pemain beragam. Para pemain yang negaranya berada di 10 besar hanya perlu terlibat dalam 30% pertandingan sedangkan para pemain yang negaranya berada di peringkat 31 hingga 50 harus memainkan 75% pertandingan.

Saat ini Mesir berada di peringkat ke-57 sehingga ia tidak memenuhi salah satu syarat. Namun mengingat ia adalah pemain utama di negaranya, Arsenal bisa mengajukan banding dan meminta izin khusus seperti ketika Chelsea merekrut Willian yang saat didatangkan pada 2013 belum menjadi pemain utama Brasil.

Delapan Alasan yang Membuat Elneny Jadi Pembelian yang Baik

“Anda tahu lebih banyak dari saya,” ujar Arsène Wenger ketika media berusaha mencari tahu apakah Mohamed Elneny sudah lolos tes medis di Arsenal. “Sayangnya saat ini kami tidak dapat mengumumkan apa pun mengenai pemain ini karena belum semua urusan selesai.” Dengan kata lain: memang hanya izin kerja yang masih menjadi kendala. Tinggal satu langkah lagi sebelum Arsenal dapat secara resmi mengumumkan pembelian yang baik ini.

Elneny menjadi pembelian yang baik karena beberapa alasan. Pertama, ia dapat menambah kedalaman Arsenal di kejuaraan mana pun. FC Basel tidak lolos ke fase grup Champions League musim ini sehingga Arsenal dapat mendaftarkan Elneny untuk fase gugur Champions League.

Kedua, kehadiran Elneny sendiri, andai ia tidak bisa bermain di Champions League pun, memang baik untuk kedalaman skuat Arsenal. Saat ini lima gelandang Arsenal – Francis Coquelin, Santi Cazorla, Jack Wilshere, Tomáš Rosický, dan Mikel Arteta (ya, tiga nama terakhir masih pemain Arsenal) – sedang berhalangan tampil karena cedera. Menambah kedalaman skuat saja sudah menjadikan Elneny berguna. Lebih berguna lagi Elneny untuk kesebelasan barunya karena ia multiguna. Elneny bisa menjalankan tugas Coquelin atau Cazorla. Namun itu tidak serta merta berarti Elneny memiliki karakter yang sama dengan (salah satu dari) keduanya.

Wenger selalu ingin pemain barunya memiliki karakteristik yang berbeda dengan pemain yang sudah ia miliki. Elneny tidak sama dengan pemain-pemain yang sudah ada; ini alasan ketiga. Ia bukan finisher di dalam dan sekitar kotak penalti seperti Aaron Ramsey. Ia bukan pemain yang artistik seperti Cazorla. Elneny suka merebut bola namun ia tidak hadir di lapangan semata untuk tugas itu seperti Coquelin. Elneny, dari cuplikan-cuplikan yang beredar di internet, memiliki gaya main yang mirip dengan Alex Song.

Cuplikan-cuplikan pertandingan memang bukan gambaran Elneny secara keseluruhan. Namun dari cuplikan-cuplikan tersebut terlihat hal-hal yang tidak benar-benar memerlukan konteks untuk menjadi benar. Alasan keempat: Elneny adalah pelanggar aturan. Dalam artian baik, tentu saja. Para gelandang bertahan biasanya adalah pemain yang rapi. Mereka melepas umpan pendek sesuai anjuran (baca: dengan kaki bagian dalam). Tidak demikian dengan Elneny. Ia mengumpan dengan beragam cara, namun ia tidak meninggalkan aturan utama: umpan harus sampai kepada penerimanya. Walau melepas umpan dengan beragam cara, akurasi tetap menjadi titik perhatian utama.

Alasan kelima: Elneny bisa mengangkat kualitas kesebelasan Arsenal secara keseluruhan. Mesut Ozil telah melakukannya dengan umpan-umpan yang ia mainkan, dan Elneny akan melakukannya dengan banyak berlari. “Berlari adalah bagian dari pekerjaanku, dan aku suka terus bergerak,” ujar Elneny dalam sebuah wawancara yang dimuat di Aargauer Zeitung. “Saat masih anak-anak aku seringkali bermain selama sepuluh jam di jalanan, dan dari situlah aku belajar untuk berlari tanpa henti di tengah cuaca panas. Aku harus menolong kesebelasanku dengan kekuatan yang aku miliki. Ketika rekan-rekanku melihatku berlari, mereka juga dengan sendirinya lebih banyak berlari.”

Kemampuannya mencetak gol dari jarak jauh menjadi alasan keenam. Di Arsenal saat ini yang tendangan jarak jauhnya sama baik atau lebih baik dari Elneny hanya Santi Cazorla dan Tomáš Rosický. Aaron Ramsey dan Mikel Arteta, walau juga kompeten melepas tendangan jarak jauh, harus berada dalam situasi yang sangat mendukung agar tendangan yang mereka lepaskan memiliki kekuatan dan menuju ke titik yang tepat. Seorang gelandang bertahan yang bisa mencetak gol dari jarak jauh akan sangat menuntungkan Arsenal.

Alasan ketujuh: Elneny adalah perebut bola yang baik. Ia sangat jarang melakukan pelanggaran dalam usahanya merebut bola dari penguasaan lawan. Belum pernah sepanjang karirnya Elneny diusir keluar pertandingan. Itu, digabungkan dengan kemampuannya melepas umpan panjang (alasan kedelapan), akan membuat Arsenal menyerang lebih cepat. Jika Elneny tidak bisa melepas umpan panjang akurat, maka ia harus mengumpan kepada pemain yang lebih kompeten. Ini, walau singkat, memakan waktu.

Kapan dan Di Mana Elneny Bermain?

Untuk saat ini Mohamed Elneny adalah solusi jangke pendek. Namun usianya baru 23 tahun sehingga sangat tidak mungkin Arsène Wenger tidak menyertakannya dalam rencana jangka panjang. Lagipula jika Wenger hanya menginginkan seorang pemain yang dapat ia gunakan jasanya (sebagai bagian dari kebijakan rotasi pula) hingga akhir musim saja, Wenger bisa meminjam.

Walau Arsenal telah terang-terangan membutuhkannya sebagai bagian dari kebijakan rotasi, dengan kedalaman skuat seperti ini, Elneny tampaknya tidak akan membutuhkan waktu lama untuk dipercaya menjalani pertandingan pertama. Soal menjadi langganan kesebelasan utama siapa yang tahu. Héctor Bellerín juga hanya pilihan ketiga pada awalnya namun ia berhasil memaksa Calum Chambers menjadi pelapis di posisi lain dan Mathieu Debuchy mencari peluang di kesebelasan lain.

Elneny pasti bermain di posisi gelandang namun peran yang ia mainkan belum pasti. Karenanya akan bermain dengan siapa pun belum pasti. Kemungkinannya adalah berpasangan dengan Mathieu Flamini atau Aaron Ramsey.

Jika bermain bersama Mathieu Flamini maka Elneny akan bermain lebih menyerang. Dan karenanya ia akan menggeser Joel Campbell ke bangku cadangan karena Ramsey digesernya pulang ke sayap kanan serangan Arsenal. Jika Elneny berpasangan dengan Ramsey, Flamini yang akan duduk di bangku cadangan. Kemungkinan ini lebih mungkin terjadi mengingat alasan taktikal yang sebelumnya disebutkan. Dengan memainkan Elneny dan Ramsey secara bersamaan pula kemungkinan Arsenal mencetak gol akan meningkat.

Peluang bermain Elneny rasanya baru akan terbatasi jika Santi Cazorla dan Francis Coquelin (dan, bukan atau) sudah sama-sama dapat kembali bermain. Namun andai itu terjadi tak perlu rasanya Elneny khawatir. Usianya masih muda dan di masa depan akan lebih banyak kesempatan untuknya. Elneny hanya perlu memastikan selama ia menunggu, ia belajar.

Dan memang belajarlah yang selama ini ia lakukan. Elneny cukup beruntung memiliki ayah seorang pelatih sepakbola yang membiasakan dirinya tidur dengan bola agar terjalin hubungan. Didikan ayahnya membuat Elneny tumbuh menjadi pemuda yang hanya memikirkan sepakbola dan sepakbola saja.

Pernah dalam sebuah kesempatan – pada pertandingan play-off Champions League 2013 tepatnya – Mohamed Salah, rekan satu negara dan satu kesebelasan Elneny di FC Basel (sekarang Slah sudah bermaun untuk AS Roma) menolak bermain melawan Maccabi Tel Aviv di Israel; karena alasan politis. Salah akhirnya setuju bermain di Israel namun ia tidak mau menjabat tangan para lawannya. Elneny, sementara itu, bersikap biasa dan tetap bermain seolah tidak ada apa-apa. Ia memisahkan sepakbola dari politik. Dengan fokus terhadap sepakbola setinggi itu, tidak mungkin Elneny tidak berkembang.

Komentar