Tinjauan Paruh Musim Liga Primer 2015/2016

Cerita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Tinjauan Paruh Musim Liga Primer 2015/2016

Best Eleven Paruh Musim Liga Primer

Untuk 11 pemain terbaik Liga Primer hingga paruh musim, di bawah mistar kami memilih Jack Butland yang berhasil mencetak 8 clean sheet (terbaik di liga bersama Petr ?ech, Heurelho Gomes, dan Joe Hart).

Mantan kiper Birmingham City ini pastinya akan mengancam posisi Hart sebagai kiper nomor satu Inggris untuk Euro 2016. Ia berhasil mencetak 79,81% penyelamatan dari seluruh tendangan yang menghujam gawangnya, angka ini adalah yang terbaik dibandingkan dengan seluruh kiper yang sudah memainkan lebih dari 20 pertandingan di Liga Primer.

Setelah Jack Butland, kami memilih trio Scott Dann, Chris Smalling, dan Jan Vertonghen sebagai tiga bek terbaik Liga Primer. Ketiganya adalah bek tengah.

Untuk Scott Dann, pemain berusia 28 ini memang mengejutkan karena belum sekalipun dilirik masuk ke kesebelasan negara Inggris. Sementara di Palace, pemain yang memiliki kesebelasan favorit Liverpool ini menjadi tulang punggung lini belakang dan bahkan berhasil mencetak tiga gol.

Tidak ada hal positif yang menarik dari Manchester United musim ini, kecuali tentunya Chris Smalling. Bek Inggris ini belum pernah sekalipun membuat kesalahan, dan ia akhirnya sekarang menjadi komandan di lini belakang “Setan Merah”.

Spurs sudah menjadi kesebelasan terbaik di Liga Primer dalam urusan bertahan (baru kebobolan 15 kali, terendah di liga) karena Jan Vertonghen. Statistik pun mencatatkan bahwa bek asal Belgia ini pun masuk dalam tiga bek terbaik di lima liga top Eropa.

Beralih ke lini tengah, kami memilih Mesut Özil dan N’Golo Kanté sebagai gelandang tengah. Özil sudah membuat Arsenal sangat ketergantungan kepadanya, di antaranya dengan 16 asist dan 79 peluang yang berhasil ia hasilkan.

Sementara N’Golo Kanté dari Leicester kami nilai menjadi pemain tengah yang paling bekerja keras di Liga Primer sejauh ini dengan 54 tekel (terbaik ketiga di liga). Kemampuannya membaca permainan juga patut disorot dengan 77 intersep, angka yang terbaik di liga.

Untuk posisi sayap kanan, kami memilih Riyad Mahrez. Sepertinya kami tak perlu menjelaskan secara panjang-lebar lagi karena kami sudah membahas mengenai pemain Leicester ini di atas.

Di seberang Mahrez, kami memilih Kevin de Bruyne yang juga pandai berkreasi. Sampai paruh musim ini, KDB sudah mencetak 5 gol, 8 asist, dan 51 peluang (peringkat kedua di bawah Özil) untuk Manchester City.

Kemudian di posisi penyerang, kami memilih tiga penyerang. Tidak sulit bagi kami untuk memilih ketiganya. Pertama, Odion Ighalo yang sudah mencetak 58% dari seluruh gol Watford sejauh ini.

Selanjutnya ada nama Romelu Lukaku yang sudah mencetak 15 gol untuk Everton. Angka ini adalah angka yang sama dengan, siapa lagi kalau bukan Jamie Vardy.

Selain dari sebelas nama pemain di atas, sebenarnya kami memiliki 7 pemain cadangan yang kontribusinya juga patut kita soroti. Antara lain ada David de Gea yang terus diandalkan Manchester United, Virgil van Dijk dari Southampton yang berhasil memenangkan 69 duel bola udara (terbaik di antara semua bek tengah), Robbie Brady yang memenangkan 49 tekel untuk Norwich, Dele Alli yang semakin bersinar bersama Spurs, Georginio Wijnaldum yang diandalkan Newcastle mskipun mereka tidak bermain gemilang, Ross Barkley yang mencetak 55 dribel untuk Everton, dan Olivier Giroud yang kontribusinya terus terlupakan meskipun ia sudah berbuat banyak bagi Arsenal.

EPLXI


Tips: Agar bacaan lebih mengalir dan bercerita, bisa sambil meng-klik tautan-tautan yang kami pilihkan di beberapa kalimat di tulisan atas.

Komentar