Kertas-Kertas Pengubah Nasib

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kertas-Kertas Pengubah Nasib

Bersama Pep Guardiola, Bayern München tidak mengenal kekalahan. Jika tidak menang, mereka belajar. Kekalahan 0-2 dari Arsenal pada matchday ketiga Champions League musim ini menjadi dasar kemenangan 5-1 ketika berhadapan dengan lawan yang sama pada matchday keempat. Kekalahan dari Borussia Mönchengladbach di pekan ke-15 menginspirasi Pep untuk meniru cara André Schubert pada pertandingan melawan Ingolstadt; lewat kemenangan 2-0 Pep mengunci status juara paruh musim.

“Pujian besar pantas dialamatkan kepada kesebelasanku, juga kepada Ralph (Hasenhuttl, pelatih kepala Ingolstadt) dan Ingolstadt untuk penampilan yang berani,” ujar Pep. “Hari ini kami menghadapi lawan terbaik kami musim ini. Kami memiliki masalah membangun serangan selama beberapa lama, namun pada satu titik kami meningkat, sebagian karena Thiago (Alcântara).”

Bayern kesulitan mencetak gol melawan Ingolstadt. Bahkan ditarik keluarnya Arturo Vidal dan masuknya Thiago Alcântara pada menit ke-51 tidak mengubah keadaan. Pada menit ke-58 Pep memberi secarik kertas kepada Philipp Lahm saat kapten Bayern tersebut mengambil lemparan ke dalam. Di menit ke-65 Robert Lewandowski mencetak gol pembuka. Sepuluh menit kemudian Lahm menggandakan keunggulan Bayern dengan tendangan kaki kiri.



“Pelatih (Pep) berkata aku harus mencetak gol – dan sebaiknya dengan kaki kiriku,” ujar Lahm bergurau ketika dimintai keterangan mengenai isi pesan dalam kertas yang Pep berikan. “Dan sebagai profesional yang dicontoh aku melakukan yang diperintahkan! Terlepas dari gurauan itu, ada beberapa hal yang tidak akan aku ungkap kepada publik, namun semua orang dapat melihat bagaimana kami bermain (sebelum kertas instruksi) dan bagaimana kami secara taktik membaik setelahnya.”

Dari yang terlihat di lapangan, kertas instruksi Pep mengubah susunan pemain Bayern. Lahm naik ke lini tengah sementara Javi Martínez turun ke lini belakang dan Kingsley Coman berpindah dari sisi kanan ke kiri. Secara khusus Pep juga mengaku memberi instruksi untuk menekan Ingolstadt lewat sisi kiri pertahanan mereka, dan Lahm memainkan peran penting dalam taktik ini.

“Kami tidak berniat mengganti satu pemain saja, namun tiga atau empat,” ujar Pep. “Lebih mudah ketika satu pemain berkomunikasi dengan pemain lainnya, ketimbang menarik dan memberi mereka instruksi satu per satu.”

Generated by IJG JPEG Library
Generated by IJG JPEG Library

Menyoal caranya memberi instruksi, Pep tidak malu mengakui bahwa ia mencontohnya dari André Schubert, pelatih kepala Borussia Mönchengladbach. Schubert memberi secarik kertas kepada Oscar Wendt ketika Mönchengladbach tertinggal 3-1 dalam pertandingan melawan TSG Hoffenheim. Wendt mengoper kertas tersebut kepada para pemain lain dan Mönchengladbach berhasil memaksa pertandingan berakhir dengan kedudukan 3-3.

Dengan menulis, Pep dan Schubert mengubah nasib.

Komentar