Kesebelasan Spesialis Bola Mati, FC Midtjylland

Cerita

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kesebelasan Spesialis Bola Mati, FC Midtjylland

Sebanyak 32 kesebelasan akan berlaga fase knock-out Europa League. Sebagian kesebelasan lolos dari fase grup, dan sebagian lain berasal dari peringkat tiga fase grup Liga Champions. Dan di antara tim-tim yang bertanding nanti, ada nama FC Midtjylland.

Namanya memang sulit dieja. Kesebelasan yang baru terbentuk pada akhir milenium lalu dan belum pernah sekalipun bermain di Liga Champions jelas membuat FC Midtjylland bukan kesebelasan yang menarik perhatian. Padahal sebenarnya kesebelasan ini merupakan kesebelasan terbaik Denmark musim lalu atau dengan kata lain merupakan kampiun Liga Super Denmark.

Berhasil mengumpulkan 71 poin dari 33 pertandingan, The Wolves – julukan FC Midtjylland, berhasil menjungkalkan dua kekuatan tradisional sepakbola Denmark, FC Copenhagen dan Brondby IF, dan merebut gelar juara Liga Super Denmark pertama mereka pada musim 2014/2015 lalu.

Kisah tentang kesuksesan FC Midtjylland bukan melalui proses instan, bukan pula sebuah keberuntungan semata. Adalah sang presiden klub Rasmus Ankersen yang menjadi otak dibalik keberhasilan keberhasilan yang bermarkas di MCH Arena ini. Ankersen yang masih berusia 32 tahun membuat sebuah rancangan revolusioner dengan menggunakan data dan hitungan matematis sebagai fondasi tim.

Presiden Klub FC Midtjylland, Rasmus Ankersen
Presiden Klub FC Midtjylland, Rasmus Ankersen

Dalam sebuah wawancara kepada decorrespondet, Ankersen berujar bahwa dirinya tidak akan bisa mengalahkan pesaing-pesaing mereka dalam hal kekuatan finansial. “Kami tidak bisa mengalahkan mereka dalam hal pembelian pemain, tetapi kami bisa mengalahkan mereka melalui cara pikir kami, sebuah analisa yang bagus mengenai data kompetisi, tim yang berlaga, bahkan tentang pemain bisa membuat kami lebih kompetitif”.

Hasil dari eksperimen ini bukan sembarangan, ada sesuatu yang sangat signifikan saat mereka berhasil keluar sebagai juara liga musim lalu. Menurut statbunker, FC Midtjylland berhasil setidaknya mencetak satu gol dari set piece dalam setiap pertandingan. bahkan 50% peluang yang dibuat Midtjylland berasal dari eksekusi bola mati. Salah satu highlight musim kemarin adalah ketika mereka berhasil memenangkan tiga pertandingan beruntun dengan mencetak empat gol dan seluruhnya berasal dari situasi set piece.

Catatan impresif ini juga merupakan hasil rancangan luar biasa, atau merupakan sesuatu yang terstruktur dengan rapi. FC Midtjylland mengadakan pertemuan besar setiap bulannya untuk membahas mengenai penggunaan eksekusi bola mati dalam setiap pertandingan. Pertemuan ini dihadiri oleh semua komponen klub, bukan hanya pelatih dan pemain, bahkan Ankersen pun terlibat dalam pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan tersebut mereka sempat mendatangkan atlet american football, dengan pertimbangan olahraga tersebut sangat penuh dengan skenario dan taktik baik saat bertahan maupun menyerang. Dan hal tersebut sangat sesuai dengan FC Midtjylland yang ingin memaksimalkan situasi bola mati.

Baca juga: Tendangan Bola Mati, Senjata Bagi Mereka yang Putus Asa dan Kehabisan Akal

Ankersen berpendapat bahwa pemain golf saja melakukan 20 ribu kali pukulan untuk meningkatkan kemampuan mereka, dirinya berpendapat bahwa seharusnya pesepakbola bisa melakukan hal yang sama. Karena itulah Ankersen mengontrak Bertek Sylwestrzak, seorang pelatih ahli tendangan bebas, khusus untuk mengasah kemampuan ekseskusi bola mati para pemain FC Midtjylland.  Pada Europa League musim ini pun mereka mencatatkan 67% gol dari eksekusi bola mati.

FC Midtjylland menjadi salah satu dari 32 kesebelasan yang akan berlaga di fase knock-out Europa League. Mereka berhasil finish di peringkat dua Grup D dan berhak lolos ke babak selanjutnya menemani Napoli yang keluar sebagai juara grup. Sebenarnya sebagai juara Liga Denmark mereka berhak berlaga di Liga Champions musim ini. Namun mereka ditaklukan oleh wakil Siprus, Apoel Nicosia, setelah kalah gol tandang dengan aggregat akhir imbang 2-2.

FC Midtjyllan jelas tidak bisa dipandang sebelah mata.  Mereka pun sebenarnya pernah mengalahkan Chelsea dan Manchester City. Bahkan khusus saat mengalahkan City, FC Midtjyllan menjadi kesebelasan asing pertama yang berhasil mengalahkan City di Ettihad Stadium. Kekalahan tersebut terjadi pada gelaran Europa League yang saat itu masih bernama UEFA Cup musim 2008-2009.

Foto : The Guardian

Komentar