Henderson dan Sturridge Pulih di Saat yang Tepat

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Henderson dan Sturridge Pulih di Saat yang Tepat

Dalam kemenangan Liverpool atas Swansea pada pekan ke-14 Liga Primer Inggris 2015/2016, dua pemain andalan Liverpool, Jordan Henderson dan Daniel Sturridge, mendapatkan kesempatan untuk kembali merumput. Keduanya beberapa waktu belakangan, memang terus berkutat dengan masalah cedera.

Henderson yang mulai musim ini menjabat sebagai kapten Liverpool, baru tiga kali berlaga pada musim ini. Cedera tumit yang dideritanya saat menghadapi AFC Bournemouth pada pekan kedua Liga Primer musim ini, membuatnya harus menjalani perawatan sekitar satu bulan.

Cedera pada 17 Agustus 2015, Hendo, begitu sapaan akrabnya, yang tengah bersiap menjalani laga come back menghadapi Norwich City, kembali menderita cedera saat menjalani latihan. Kali ini ia menderita cedera metatarsal.

Cedera ini membutuhkan penyembuhan sekitar dua bulan. Karenanya, dengan cedera tumitnya di awal musim, total tiga bulan pemain berusia 25 tahun ini harus berkutat dengan cedera. Total 18 pertandingan Liverpool di segala ajang harus ia lewatkan.

Hendo sendiri sebenarnya bukan pemain yang termasuk dalam kategori injury prone atau rentan cedera. Menurut Transfermarkt, cedera metatarsal yang ia alami pada September lalu adalah cedera keempat sepanjang kariernya.

Cedera pertamanya dialami saat ia masih bermain untuk Sunderland pada 2010. Kala itu ia mengalami cedera ankle yang membuatnya harus menepi selama 58 hari dan melewatkan 10 pertandingan bersama Sunderland.

Setelah cedera itu, karier Hendo hampir tak tersentuh oleh cedera. Cedera baru dialaminya lagi empat tahun kemudian dengan cedera yang sama, cedera ankle. Namun pada musim 2014/2015 itu, ia hanya harus menepi selama lima hari. Hanya dua pertandingan yang ia lewatkan.

Namun tak seperti Hendo, Sturridge justru sebaliknya. Penyerang berusia 26 tahun ini kini menjadi pemain yang rentan cedera. Sejak bermain di Chelsea, cedera hampir selalu menghampirinya di setiap musim.

Hanya saja cedera yang paling parah tentunya dialami pada 2013 lalu di mana saat itu menderita cedera ligamen lutut. Upaya penyembuhan dipercepat karena musim itu Liverpool tengah bersaing di papan atas dan Sturridge merupakan andalan di lini depan bersama Luis Suarez.

Setelah sembuh, Sturridge memang langsung tancap gas. Sebanyak 10 laga setelah mengalami cedera, penyerang asal Inggris ini mencetak 10 gol dan tujuh assist. Hanya saja Liverpool tetap gagal menjadi juara, insiden terpelesetnya Steven Gerrard saat menghadapi Chelsea dianggap sebagai momen yang membuat Liverpool kehilangan poin krusial saat itu.

Bertekad menjadi juara bersama Liverpool pada musim berikutnya, musim 2014/2015, Sturridge justru mulai sering terkapar karena cedera. Pada musim tersebut, tercatat tiga cedera dialaminya, yang ketiganya merupakan cedera yang membutuhkan waktu yang tak sebentar untuk disembuhkan.

Pada September 2014, ia mengalami cedera paha yang membuatnya harus menjalani perawatan selama 28 hari. Sempat bisa berlaga selama sebulan, cedera kembali menimpanya pada Oktober 2014. Ia menderita cedera hamstring dan harus beristirahat selama dua bulan lebih.

Yang paling parah adalah cedera pinggul yang dialaminya usai laga melawan Manchester United pada April musim lalu. Sempat divonis hanya absen selama sebulan, ternyata cederanya lebih parah dari yang dikira. Lebih dari enam bulan Sturridge harus bolak-balik menjalani masa rehabilitasi untuk menyembuhkan tulang pinggulnya.

Karena cedera yang dialaminya itu terjadi jelang musim 2014/2015 berakhir, total ia hanya melewatkan 15 pertandingan, termasuk beberapa pertandingan pada musim ini. Pada pertengahan September hingga awal Oktober lalu, ia kembali bermain pada tiga pertandingan dengan turut menyumbang dua gol.

Namun sial baginya, lututnya kembali bermasalah pada pertengahan Oktober. Ia pun harus absen selama sebulan.

Ketika telah kembali pulih, kursi kepelatihan Liverpool telah berpindah tangan, dari Brendan Rodgers ke Juergen Klopp. Meski sudah tak lagi bermasalah dengan cedera, pelatih asal Jerman tersebut tak memasukkan namanya dalam daftar pemain yang berlaga menghadapi Girondins Bordeaux.

Masalah kebugaran disinyalir kini menjadi masalah baru Sturridge. Klopp enggan memainkannya pada laga itu karena Sturridge pernah absen untuk jangka waktu yang lama. Bahkan sebenarnya Klopp tak berniat memainkannya saat Liverpool menghadapi Swansea.

“Musim lalu, Sturridge menjalani operasi dan membuatnya absen untuk waktu yang sangat lama. Ia hanya bermain sebanyak tiga kali setelah itu, kita harus sabar,” ujar Klopp seperti yang ditulis ESPNFC sebelum laga melawan Swansea. “Saya mohon maaf pada Anda, pada diri saya sendiri dan juga padanya [Sturridge]. Tapi seperti itulah situasinya. Saya belum tahu apakah ia punya kesempatan bermain [di laga melawan Swansea].”

Tapi ternyata Klopp mengubah pikirannya dan memainkan Sturridge dengan menggantikan Christian Benteke pada menit ke-71. Benteke sendiri sebenarnya mengalami cedera ringan, bahkan awalnya Klopp meragukan penyerang asal Belgia tersebut akan dimainkan saat menghadapi Swansea.

Dengan dimainkannya kembali Sturridge dan juga Henderson, skuat Liverpool tentunya akan menjadi lebih kuat. Hal ini menjadi penting mengingat Liga Primer Inggris tengah bersiap menghadapi jadwal padat selama Desember ini.

Hendo dan Sturridge tentunya harus menjaga kondisinya setelah mereka pulih. Apalagi Liverpool sebenarnya masih belum sempurna jika menyoal lini penyerangan. Sturridge tentunya diharapkan bisa turut memberikan gol demi gol agar Liverpool tak hanya mengandalkan Philippe Coutinho, Roberto Firmino, dan juga Benteke. Khususnya ketika Divock Origi masih belum produktif dan Danny Ings masih akan menepi hingga jangka waktu yang cukup lama.

foto: espn.co.uk

Komentar