Di María Masih Ingin Berjuang Untuk Manchester United

Cerita

by Redaksi 41

Redaksi 41

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Di María Masih Ingin Berjuang Untuk Manchester United

Angel di Maria mengakui, musim debutnya bersama Manchester United belum berjalan sesuai rencana. Ia tidak lagi menjadi pilihan utama United sejak tersingkir di Piala FA oleh Arsenal di bulan Maret. Ya, Di Maria kerap duduk di bangku cadangan.

Mencadangkan Di Maria tentunya merupakan hal yang mubazir. United memboyong pemain berusia 27 tahun dari Real Madrid dengan biaya 59,7 juta poundsterling pada Agustus 2014. Dan itu menjadi harga yang cukup fantastis.

Pada musim lalu, Di Maria menghasilkan 17 gol untuk Real Madrid. Ia pun menjadi Player of the Match pada babak final Liga Champions yang membantu Real Madrid meraih trofi ke-10. Namun begitu, ia dipaksa untuk pindah dari Real Madrid demi memberikan tempat untuk James Rodriguez.

United pun lantas menjadi pelabuhan berikutnya. Namun alih-alih kembali menorehkan tinta emas, spekulasi kepindahannya kembali berhembus dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Rumor-rumor atas ketertarikan Paris Saint-Germain dan Real Madrid menjadi bumbu-bumbu keganasan media-media Inggris.

Bahkan kabar miring pada bulan Februari yang dimuat metro.co.uk menyebutkan, Di Maria berkata kepada rekannya bahwa ia telah melakukan kesalahan karena bergabung dengan Manchester United pada bursa transfer musim panas lalu. Inilah yang menjadi awal munculnya pemberitaan akan ketidak betahan Di Maria bersama kesebelasan berjuluk Setan Merah tersebut.

Namun belum lama ini, dalam sebuah wawancara dengan tabloid Inggris Daily Mirror, Di Maria berjanji akan masa depan jangka panjang bersama United dan menegaskan tujuannya di United yaitu untuk mencapai kesuksesan di liga domestik maupun di kompetisi Eropa.

"Beradaptasi dengan sepakbola Inggris tidak mudah. Orang mengatakan kepada saya pada tahun pertama untuk orang asing di sini sulit. Dan itu benar. Tantangan saya adalah bukan untuk satu tahun, tapi untuk menjadi bagian dari sejarah Manchester United.”

"Stadion ini [Old Trafford] unik, pendukungnya sensasional. Ini adalah klub yang fantastis. Saya hanya frustrasi ketika kita tidak memberikan penampilan terbaik setiapa minggunya. Mimpi saya di United masih untuk memenangkan Liga Premier dan Liga Champions. "

Meski beberapa bulan pertamanya di Liga Premier berjalan lancar, hal itu tidak serta merta membuat grafik Di Maria terus mencuat. Nyatanya ia telah terjun bebas dari harapan tinggi yang tak sesuai dengan harga tinggi dan silsilah kostum bernomor punggung 7 di United.

Pria berdarah Argentina ini memang memiliki 10 assist di Premier League - yang meletakan dia di posisi kedua setelah Cesc Fabregas dalam kategori tersebut. Namun, dengan dua pertandingan sisa untuknya bermain, rasanya akan sulit untuk menunjukan kemampuannya. Pasalnya ia hanya mencetak tiga gol dalam 26 penampilan liga.

Penyesuaian diri dengan kehidupan di Inggris menjadi salah satu kendala yang belum juga terselesaikan oleh Di Maria. Bahkan di akhir Januari 2015, sebuah insiden perampokan nyaris ia alami. Saat upaya perampokan itu berlangsung, Di Maria tengah menikmati makan malam bersama istrinya, Jorgelina, dan putri mereka. Beruntung, alarm rumah Di Maria langsung berbunyi dan para perampok melarikan diri sebelum bisa masuk ke rumah.

Tapi Di Maria menolak untuk menggunakan peristiwa traumatis itu sebagai alasan, meskipun semenjak kejadian itu penurunan performa terjadi.

"Saya tidak senang dengan tahun pertama saya di Inggris," ujar Di Maria kepada Daily Mirror. "Saya pindah ke sini dari Real Madrid untuk memenangkan gelar dan musim ini telah sangat buruk bagi saya. Aku frustrasi, karena aku ingin melakukan yang lebih baik."

"Para pendukung di Inggris belum melihat nyata Di Maria. Aku tahu aku bisa menawarkan tingkat yang lebih baik. Tahun ini tidak cukup baik. United selalu dituntut untuk meraih gelar Liga Premier - itu sama seperti Real Madrid atau Barcelona di Spanyol."

Lalu, apakah dengan pernyataan Di Maria yang ia beberkan melalui Daily Mirror menjadi sinyal jika ia masih ingin berjuang merebut posisi utama di United? Atau Di Maria akan membuat penyesalan kedua kalinya karena tidak mau memperjuangkan nasibnya di Manchester United? Atau Van Gaal lah yang akan menyesal dengan memberikan jalan keluar untuk Di Maria?

Tentu akan banyak tanda tanya yang akan bertebaran mengiringi perjalanan Di Maria hingga musim ini berakhir. Namun setidaknya Di Maria haruslah mampu melawan seluruh tekanan yang datang kepadanya. Begitu pun mempertahankan nomor punggung 7 yang menjadi permintaan Memphis Depay. Dan tentu saja tekanan dari media Inggris juga harus mampu ia hadapi.

Komentar