Cortana, Pohon Keramat, dan Kuburan

Cerita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Cortana, Pohon Keramat, dan Kuburan

Dulu, penjudi mesti menginap semalaman di kuburan keramat demi mendapatkan nomor toto gelap (togel). Seiring waktu berjalan, taruhan pun berubah, bukan sekadar empat digit nomor togel, melainkan yang paling gampang: tebak pemenang pertandingan sepakbola.

Judi bola pada masa kini memang lebih kompleks. Mereka menawarkan jenis taruhan yang jauh lebih rumit. Namun, tebak hasil akhir pertandingan tetap yang paling favorit. Bagaimana tidak? Kemungkinan menangnya jauh lebih tinggi: 1/3.

Inggris adalah negara yang melegalkan warganya untuk berjudi, terutama judi bola. Umumnya, setiap preview pertandingan, dilengkapi juga dengan persentase kemungkinan hasil akhir pertandingan.

Aaron Souppouris adalah salah seorang yang keranjingan judi bola. Bukan apa-apa, persentase kemenangannya seringkali lebih besar daripada jumlah yang kalah. Ia biasanya bertaruh untuk seluruh pertandingan dalam satu pekan. Ia, dalam tulisannya di Engadget, menceritakan bahwa dirinya untung beberapa ratus dollar saat bertaruh di Piala Dunia 2014. Ia pun memberi tahu rahasia utamanya.

Pekan lalu, Aaron begitu bersemangat karena 10 dari 14 pertandingan berakhir sesuai dengan prediksinya. Ia kehilangan 20 pounds, tapi berhasil mendapatkan 114 pounds. Ia pun mengaku kalau semua prediksinya itu hasil dari “bertanya” pada sebuah peranti lunak milik Microsoft bernama “Cortana”.


Tampilan Cortana (Sumber gambar: microsoft.com)

Cortana merupakan asisten pribadi pengguna Windows Phone. Fungsinya mirip dengan “Siri” di pengguna iPhone, dan “Google Now” bagi pengguna Android. Pada 4 Februari silam, Microsoft menyatakan kalau Cortana sudah bisa memprediksi secara jitu pertandingan Liga Inggris.

Aaron pun mencoba peruntungannya. Ia hanya bertaruh lima dari sepuluh pertandingan yang digelar pada pukul tiga petang waktu Inggris. Hasilnya? Semuanya sesuai dengan prediksi Cortana, sementara lima pertandingan yang ia tidak bertaruh, gagal memenuhi prediksi Cortana.

Ingin mendapatkan jawaban yang lebih pasti, Aaron lantas bertaruh untuk 10 pertandingan atau semua pertandingan pada pekan selanjutnya.

Ya, seperti yang telah diuraikan di atas, 10 dari 14 pertandingan (satu pertandingan tidak diketahui hasilnya) diprediksi dengan jitu oleh Cortana. Namun, di penghujung tulisan, Aaron menyatakan kalau dirinya tak akan lagi menggunakan Cortana. Mengapa?

Aaron mencoba mencari tahu bagaimana Cortana bekerja. Prediksi yang diangkat Cortana berasal dari mesin pencari Microsoft: Bing. Microsoft sendiri mengembangkan fitur “Bing Predicts” sejak April tahun lalu. Mereka sudah mulai memprediksi pemenang “The Voice”, Piala Dunia, hingga kompetisi American Football, NFL.

Fitur Bing sendiri diperkuat dengan “historical strength of teams” yang mengoleksi jumlah kemenangan dan kekalahan, besar gol kemenangan, lokasi pertandingan, kondisi cuaca, dan lainnya. Bing lalu menghitung dan keluaran yang dihasilkan adalah prediksi. Hasil akhir prediksi inilah yang diberitahu Cortana kepada pengguna Windows Phone.

Aaron menyatakan hasil pencarian Bing jauh lebih rumit, ketimbang Cortana yang hanya memberikan hasil akhir pertandingan, misalnya, Liverpool menang, atau Tottenham kalah. Lewat Bing, pengguna dapat memprediksi sendiri ketepatan akurasi yang dibuat Bing, bukan hanya lewat “history” tapi juga lewat kondisi dan situasi.

Misalnya pertandingan Piala FA antara West Bromwich Albion menghadapi West Ham United. Barangkali Bing memprediksi kalau West Ham yang akan menang. Penampilan WBA di liga untuk saat ini memang buruk. Mereka masih berjuang di zona degradasi. Namun, dalam beberapa pertandingan terakhir, WBA mendapatkan hasil positif, bukan hanya dari hasil tapi juga permainan. Prediksi Bing jelas salah, karena West Ham malah dibantai 4-0.

Gambling
15 pertandingan taruhan Aaron

Detail-detail inilah yang tidak didapatkan dari Cortana. Belum lagi, Microsoft sepertinya tidak memberikan logaritma hasil “seri”, padahal Liga Inggris menghadirkan banyak pertandingan yang berakhir seri.

“Jika Cortana melakukan seperti itu (Bing), aku mestinya mendapatkan lebih banyak uang,” tutur Aaron.

Judi bagi sebagian agama dianggap sebagai dosa besar. Jika “dosa” adalah hubungan personal antara manusia dengan Tuhannya, maka ada baiknya kita mengubahnya sebagai hubungan sosial antara manusia dengan manusia.

Coba Anda perhatikan, siapa pejudi yang paling sukses? Sesukses-suksesnya mereka, pasti akan kalah juga. Apa yang terjadi pada Aaron dengan meraup untung hingga 114 pounds, sebenarnya hanya nilai yang teramat kecil. Ia mengaku kalau itu hanyalah 35% dari total investasinya. Padahal, Aaron sudah berhasil mencapai kemenangan hingga 70%.

Daripada dipakai untuk berjudi, lebih baik uangnya digunakan untuk mentraktir kekasih (kalau punya), atau teman-teman yang setiap Senin selalu resah, bukan karena rutinitas bekerja, tapi karena rutinitas mencari kerja (karena terlalu sibuk berjudi).

Sumber tulisan: engadget.com

Sumber gambar: windowscentral.com

Komentar