Thailand yang Percaya pada Para Pemain Muda

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Thailand yang Percaya pada Para Pemain Muda

Selalu sama setiap tahunnya, Thailand merupakan favorit juara di setiap laga dalam event wilayah Asia Tenggara (ASEAN). Wajar karena Gajah Putih, julukan Thailand, ini memiliki modal 12 medali emas SEA Games. Juga menjadi peraih gelar Piala AFF terbanyak kedua dengan tiga juara dan tiga kali runner up. Di bawah Singapura yang meraih empat kali juara di ajang yang dulunya bernama Piala Tiger ini.

Salah satu kiat Thailand menjadi raksasa Asia Tenggara adalah pembinaan pemain yang kontinyu dan terus menerus. Mereka tidak habis-habisnya melahirkan pemain yang berhasil menjadi penggawa timnas. Dan pembinaan pemain itu terlihat dalam Piala AFF 2014 ini.

Tidak seperti negara lainnya, pada AFF Cup 2014 Kiatisuk Senamuang berani tidak membawa nama-nama seperti Singhaweechai Hathairattanakool, Suree Sukha, Suchao Nutnum, Datsakorn Thonglao, hingga striker subur Teeratep Winothai atau Teerasil Dangda. Pemain-pemain berpengalaman itu dianggap sudah tidak perlu lagi turun gelanggang untuk ajang level Asia Tenggara. Senamuang memilih memaksimalkan pemain-pemain muda, dan sedikit saja menggunakan pemain-pemain yang lebih senior.

Langkah berani Thailand ini bukan yang pertama dalam perjalanan sepakbolanya. Pada tahun lalu, Gajah Putih berskuat muda dan hanya disisipi tiga pemain senior. Mampu membantai Cina dengan skor 5-1 pada 15 Juni 2013 di Hefei Olympic Sports Center Stadium Cina. Saat itu nama-nama Peerapat Notechaiya, Tanaboon Kesarat dan Adisak Kraisorn baru muncul.

Hasilnya luar biasa: mereka bahkan bisa lolos ke semifinal Asian Games 2014 di Korea Selatan lalu. Indonesia? Mentok lolos babak grup, itu pun dibantai habis-habisan pasukan Gajah Putih ini dengan skor 1-6.

Kiatisuk Senamuang pun semakin berani dengan memunculkan nama-nama baru di skuad AFF Cup kali ini. Salah satunya Charyl Chappuis yang merupakan jebolan Swiss U-15 hingga U-20 serta pemain muda lainnya. Bahkan yang paling dashyat, pemain nomor punggung 7 tersebut menjadi juara Piala Dunia U-17 bersama Swiss saat 2009 silam.

Apakah dengan menggunakan Chappuis berarti Thailand sudah ikut-ikutan program "naturalisasi" seperti yang dilakukan Indonesia, Sungapura dan Filipina?

Sama sekali tidak. Karena pemain muda di skuat AFF 2014 ini bukan hanya Chappuis. Untuk diketahui, dari 23 pemain yang dibawa, hanya 7 pemain yang merupakan kelahiran 1980an. Sisanya, 16 pemain lainnya, kelahiran dekade 1990an.

"Tim ini merupakan pemain-pemain muda yang baru saja naik dari level U-23 dan saya ingin memberikan mereka pengalaman. Mereka melakukannya dengan baik hari ini dan mempertontonkan permainan yang baik juga," ujar Kiatisuk, seperti yang ditulis dari situs resmi AFF Suzuki Cup.

Kini kita cermati starting line up pada dua pertandingan Gajah Putih, saat menaklukan tuan rumah Singapura yang berakhir dengan skor 2-1 dan saat mengalahkan Malaysia 3-2.

thai vs sing1

1 Kawin Thammasatchanan (24 tahun)

16 DF Adison Promrakth (21 tahun)

8 DF Atit Daosawang (22 tahun)

3 DF Praweenwat Boonyong (24 tahun)

2 DF Perapat Notechaiya (21 tahun)

6 MF Sarach Yooyen (22 tahun)

11 MF Mongkol Tossakrai (27 tahun)

4 MF Kroekrit Thaweekarn (24 tahun)

7 MF Charyl Chappuis (22 tahun)

12 MF Prakit Deeporm (26 tahun)

10 FW Kirati Keawsombut (27 tahun)

Hanya tiga pemain saja yang berusia diatas 24 tahun pada laga yang diturunkan melawan juara bertahan Singapura. Itu pun usianya tidak lebih dari 27 tahun. Mongkol Tossakrai dan Kirati Keawsombut, menjadi pemain tertua Thailand saat itu.

Padahal pada umumnya usia 25 hingga 30 tahun merupakan masa keemasan seorang pesepakbola. Akan tetapi para pemain di bawah usia 24 tahun mampu memberikan bukti, bahwa mereka mampu menjungkalkan juara bertahan di kandangnya sendiri. Bahkan Chappuis menyumbangkan sebiji gol yang menentukan kemenangan melalui titik putih.

Ketika menghadapi Malaysia pada laga selanjutnya, Rabu (26/11), sedikit rotasi dilakukan oleh Kiatisuk pada timnya. Kali ini Anucah Kitpongsri yang berusia 31 tahun, dimainkan sejak awal menggantikan peran Nothechaiya di bek kiri. Sedangkan Tossakrai salah satu pemain senior pertandingan sebelumnya, dirotasi oleh Chanatip Sonkrasin yang menginjak usia 21 tahun.

Maka pemain yang berumur diatas 27 tahun hanya berdua saja, yakni Kitpongsri dan Keawsombut. Di sisi lain Narubodin Weerawatnodom yang berusia 20 tahun, Tanaboon Kesarat dan Promrakht 21 tahun, serta Sarawut Masuk yang berumur 24 tahun menjadi strating line up kemarin.

Thai vs Sing

1 GK Kawin Thammasatchanan (24 tahun)

13 DF Narubodin Weerawatnodom (20 tahun)

17 DF Tanaboon Kesarat (21 tahun)

15 DF Anucah Kitpongsri (31 tahun)

16 DF Adison Promrakth (21 tahun)

6 MF Sarach Yooyen (22 tahun)

4 MF Kroekrit Thaweekarn (24 tahun)

18 MF Chanathip Songkrasin (21 tahun)

14 MF Sarawut Masuk (24 tahun)

7 MF Charyl Chappuis (22 tahun)

10 FW Kirati Keawsombut (27 tahun)

Hasilnya, permainan Gajah Putih bisa menaklukan kampiun yang meraih gelar AFF Cup 2010. Bahkan sejak menit 42, Thailand hanya bermain hanya memakai satu pemain senior saja pada laga yang berakhir dengan skor 3-2 ini.

Setelah Keawsombut digantikan oleh Adisak Kraisorn. Pemain yang baru masuk dan berumur 23 tahun ini langsung tokcer. Gol pertama disumbangkan ketika baru satu menit menginjak rumput hijau. Dirinya pun menjadi penentu kemenangan lewat gol yang dicetak pada menit 90. Sedangkan sebiji gol lagi dilesatkan oleh Chappuis yang didapuk menjadi motor serangan.

Bisa disimak sendiri bagaimana saat ini tim besutan Kiatisuk Senamuang ini lebih dahulu lolos dari fase grup. Selanjutnya Thailand tinggal menunggu calon lawanya di Semi-final pada 6 Desember mendatang. Gajah Putih sendiri memiliki sisa pertandingan grup B melawan Myanmar pada Sabtu pekan ini (29 /11). Menarik untuk melihat rotasi seperti apa yang akan dilakukan Kiatisuk selanjutnya. Apakah tetap akan menyisipkan pemain seniornya, atau memberikan kesempatan pada seluruh pemain dibawah usia 25 untuk bertanding.

foto: affsuzukicup.com

Komentar