Pemasaran yang "Aneh" pada Sepakbola

Cerita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Pemasaran yang

Anda suka Manchester United? Anda suka makan keripik kentang? Jika kedua jawaban di atas adalah ya, maka Anda pasti senang makan keripik kentang sambil menonton pertandingan United. Namun, kali ini kami tidak akan sekadar membahas mengenai keripik kentang.

Pada musim lalu, kita bisa melihat nama perusahaan keripik kentang asal Malaysia, Mister Potato, terpampang pada salah satu sponsor United. Sejak tahun 2004 United memang memiliki banyak cara "aneh" untuk menggaet sponsor mereka dari berbagai negara.

Simak saja beberapa contoh berikut: mereka memiliki 'Official global noodle partner' (Nissin), 'Official motorcycle partner for Thailand' (A.P. Honda), 'Official financial service affinity partner for Indonesia' (Danamon), sampai 'Official integrated telecommunications partner for Azebaijan' (Bakcell).

Beruntung bagi Mister Potato, meskipun musim ini mereka tidak lagi menjadi sponsor, tetapi musim lalu mereka sempat terkenal sebentar di seluruh dunia akibat menjadi 'Official savoury snack partner' untuk Manchester United.

Namun, kasus United ini bukan satu-satunya hal "aneh" yang bisa Anda temukan pada kesepakatan pemasaran pada sepakbola, terutama jika image sponsor tersebut terpampang jelas pada seragam klub tersebut. Bayangkan jika suatu hari nanti Real Madrid memakai Kacang Dua Kelinci sebagai sponsor resmi seragam mereka... saya sendiri kebingungan antara ingin tertawa atau bangga.

Kettering Town dan Kettering Tyres

Jauh sebelum Liverpool mengaet Garuda Indonesia sebagai salah satu sponsor mereka, Kettering Town adalah tim pertama di Liga Inggris yang memperkenalkan sponsor pada seragam mereka.

Pada januari 1976, mereka menghadapi Bath City dengan memampangkan merek Kettering Tyres yang merupakan perusahaan lokal sebagai sponsor seragam mereka. FA kemudian melakukan denda atas aksi tersebut yang dahulu memang belum sepopuler sekarang ini. Hal ini kemudian membuat pemilik klub, Derek Dougan, memutar otaknya dan menunjukkan jurus kreatifnya dengan merubah nama Kettering Tyres menjadi Kettering T.

Kettering T diberi dalih sebagai singkatan dari Kettering Town alih-alih Kettering Tyres. Ada-ada saja. Namun sayang, FA juga melarang aksi tersebut.

Atletico Madrid dan  Azerbaijan

Cardiff City bukan satu-satunya klub yang didanai oleh satu negara (Malaysia Airlines), Atletico Madrid juga sempat menekan kontrak senilai 12 juta euro untuk menampakkan nama Azerbaijan: Land of Fire pada seragam mereka.

Negara Azerbaijan patut bangga, nama negara mereka berhasil dipamerkan kala Atletico bersua Real Madrid di final Liga Champions. Bahkan, Atletico menjuarai La Liga dengan membawa nama Azerbaijan. Luar biasa.

Lagi-lagi Azerbaijan, musim ini klub divisi Championship, Sheffield Wednesday, juga ikut-ikutan tren tersebut dengan menampangkan sponsor serupa pada seragam mereka.

Clydebank dan Wet Wet Wet

wetwetwet

Antara tahun 1993 sampai 1997 mungkin bukan tahun yang membanggakan bagi klub Liga Skotlandia ini. Wet Wet Wet adalah kelompok grup musik terkenal pada masa tersebut. Mereka bersedia untuk membayar sejumlah uang dengan imbalan nama (atau "logo" menurut mereka saat itu) mereka dipampangkan di seragam klub.

Namun, ketika band tersebut sudah mulai kekeringan kreativitas dalam bermusik, begitupun prestasi Clydebank di liga. Sampai saat ini nama Clydebank tentunya masih asing kita dengar. Mungkin ini saat yang tepat bagi mereka untuk menaruh nama Nicki Minaj di seragam mereka. Yah, tidak ada salahnya untuk mencoba.

FC Nurnberg dan Mister Lady

Klub Jerman ini memiliki sponsor perusahaan pakaian lokal asal kota mereka dari tahun 2005 sampai 2008. Jika saja mereka bermain di Inggris, mungkin semua klub akan takut kepada mereka... karena tidak ada yang berani melawan Mister Lady di atas lapangan.

Jika melihat contoh lainnya, mungkin kita akan menemukan lebih banyak lagi contoh pemasaran yang "aneh" pada sepakbola. Seperti Real Madrid dan Barcelona yang memakai sponsor (untungnya bukan sponsor utama pada seragam) Sanitas yang mensyaratkan bagi pemain untuk berpose telanjang dada pada kondisi "seperti tes kesehatan" sambil berlatar logo Sanitas, klub kecil Yunani Voukefalas yang memiliki sponsor utama Villa Erotica yang merupakan brothel atau rumah bordil, serta contoh-contoh lainnya.

Pemasaran sudah menjadi alat yang ampuh dalam sepakbola. Memang sepakbola sudah menjadi olahraga semua umat.

Silakan baca dua artikel berikut ini untuk pembahasan selengkapnya mengenai industrialisasi seragam dan silang sengkarut sponsor, seragam, dan profit.

Komentar