Mempertimbangkan Libur Musim Dingin di Liga Inggris

Cerita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mempertimbangkan Libur Musim Dingin di Liga Inggris

Apa hal paling istimewa saat menghabiskan waktu kala libur natal dan tahun baru? Masyarakat di Eropa, ataupun Amerika Serikat mungkin akan menjawab: berkumpul bersama keluarga, dengan pemanas ruangan sembari menonton televisi. Sementara bagi mereka yang tinggal di Inggris, pergi ke stadion bersama rekan kantor bisa menjadi pilihan.

Sudah menjadi rahasia umum jika operator Liga Inggris, Premier League, tak memberi jatah libur natal dan tahun baru. “Boxing Day”, begitu mereka menyebutnya. Hari itu adalah momen di mana orang-orang tidak berkelahi (boxing), melainkan saling memberi kado (box-ing) ke sesamanya.

Sejumlah pemain asing yang merumput di Liga Inggris kerap mengeluh akan hal ini. Mereka, biasanya menghabiskan waktu dengan keluarganya saat libur natal dan tahun baru. Namun di Inggris, mereka malah diminta bermain bola dan menghibur penggemar.

Bekas Wakil Ketua FA, David Dein, meminta Liga Inggris meliburkan segala pertandingan pada boxing day. Ia berpendapat, dengan isu penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar yang akan digelar pada musim dingin, membuat Premier League harus menyesuaikan terhadap jadwal tersebut.

Kami pernah menuliskan mengenai [1] Piala Dunia Qatar yang terlalu panas untuk penonton. [2] Kemungkinan teknologi yang akan digunakan pada Piala Dunia 2022 Qatar.

Dalam permohonannya, Dein mengatakan negara lain pun menerapkan libur musim dingin. “Pemain butuh istirahan, dan begitu juga untuk fans. (Libur musim dingin) tak akan menimbulkan gangguan. Orang-orang gugup untuk mengubahnya, tapi kita memang harus melakukannya,” tutur Dein.

Bekas pemain Inggris, Peter Reid,turut menyatakan dukungannya terhadap ide tersebut. “Aku melihat bagaimana Kosta Rika, Amerika Serikat, dan Jerman sebagai contoh, bermain dengan energi penuh saat Piala Dunia lalu, sementara Inggris tidak memiliki energi, dan aku telah berubah pikiran. Aku secara yakin berpikir bahwa kita memerlukan winter break,” kata Reid.

Seorang pemain Liga Inggris bisa melakoni lebih dari 60 pertandingan per musim, jika mereka bermain di liga, Piala Liga, Piala FA, kompetisi Eropa, serta pertandingan persahabatan internasional. Ini yang membuat Reid menyebutnya sebagai “no energy”.

Cara seperti apa yang bisa dilakukan?

Dalam beberapa musim terakhir, waktu tersibuk di Liga Inggris adalah antara hari Natal dan awal Januari. Menurut laporan jurnalis Amerika, Chris Moore, musim ini sejumlah tim di Liga Inggris mesti melakoni empat pertandingan pada 26 Desember hingga 3 Januari. Artinya, hanya ada waktu sembilan hari untuk empat pertandingan tersebut.

Untuk menyiasatinya, Premier League bisa saja memulai liga lebih cepat satu atau dua minggu, seperti Bundesliga, misalnya. Pada Desember, liga bisa diliburkan hingga dua pekan. Liga sendiri berakhir pada Mei.

Dampak positif dari hal ini adalah pemain yang mewakili timnas, memiliki waktu lebih panjang untuk recovery. Mereka bisa tampil lebih fit saat melakoni laga internasional musim panas seperti Piala Eropa atau Piala Dunia.

Libur musim dingin seharusnya bisa memecah kejenuhan para pemain, dan fans, yang selama 19 pekan disuguhi pertandingan secara rutin. Saat libur tiba, fans biasanya rindu atmosfer stadion, dan ketika putaran kedua dimulai, secara mental mereka sudah siap untuk menyambutnya.

Liga Inggris seolah tidak memiliki jeda antara putaran pertama dan kedua. Bahkan mungkin, tidak mengenal istilah tersebut.

Sulit sebenarnya bagi Premier League untuk mengubah jadwal tiap musimnya Jadwal sudah ada template yang sudah diperhitungkan dari tahun ke tahun. Maka, sebelum “dikejutkan” dengan Piala Dunia 2022 yang kemungkinan digelar pada Desember, ada baiknya ide winter break ini memang segera dilaksanakan.

Sebagai sebuah industri, sepakbola benar-benar dimaksimalkan sebagai komoditas hiburan. Para pesepakbola “ditumbalkan” dengan tidak berkumpul dengan keluarga, melainkan menghibur para penggemar di stadion dan di rumah.

Komentar