Nenek Ini Bisa Panjang Umur Karena Dukung Liverpool

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Nenek Ini Bisa Panjang Umur Karena Dukung Liverpool

Merayakan ulang tahun sudah menjadi hal yang biasa. Tapi jika merayakan ulang tahun yang ke-100, jelas hal yang luar biasa. Dan itulah yang dialami oleh seorang nenek asal Inggris bernama Mary Chambers.

Lalu apa hubungannya nenek ini dengan sepakbola? Nenek ini ternyata merupakan pendukung Liverpool, atau yang sering disebut Kopites. Dan lebih luar biasanya lagi, nenek ini merupakan pemegang tiket musiman Liverpool selama 60 tahun!

Hingga saat ini, Mary masih terbilang sehat untuk seorang wanita lanjut usia. Ia masih bisa melakukan kegiatan-kegiatan secara normal. Ketika ditanya apa rahasianya sehingga bisa sehat selama 100 tahun, jawabannya sangat mencerminkan Kopites sejati.

Mary berkata, "Saya sudah mendukung Liverpool sejak tahun 1933. Jadi jika ada orang yang bertanya, `Kenapa saya bisa terus sehat?` maka jawabannya adalah karena saya terus mendukung Liverpool. Sepakbola membuat saya selalu lebih baik."

Pada ulang tahunnya ke-100, Mary mendapatkan sebuah kejutan dari para keluarga. Dan kejutan itu berupa hadirnya legenda Liverpool, Robbie Fowler. Bahkan Fowler yang mencetak 183 gol bagi The Reds itu memberikan hadiah sebuah seragam Liverpool bernomor punggung 100 bertuliskan Mary.

"Ini benar-benar istimewa. Ternyata ada seseorang yang selama 60 tahun selalu hadir ke stadion. Kami memang sering mendengar tentang beberapa suporter, tapi Mary adalah satu-satunya yang melakukan hal luar biasa ini," ujar pria yang kini berusia 39 tahun itu. "Mary berkata bahwa saya adalah pemain favoritnya setelah Billy Lidell, mendengar hal itu terasa sangat spesial bagi saya."

Orang tua Mary sebenarnya berkewarganegaraan Irlandia. Namun Mary lahir dan tinggal di Everton. Di kota ini pula-lah ia bertemu Gardner Chambers, suaminya yang juga Kopites. Mereka kemudian menikah pada tahun 1935. Pada 1950, mereka membeli tiket musiman pertama mereka, di mana saat itu masih seharga tujuh poundsterling.

Pasangan ini tak hanya `jago kandang`, keduanya pernah terbang ke Roma, Glasgow, dan Wembley untuk mendukung Liverpool. Mereka pun pernah bertemu dengan jagoan mereka seperti Bob Paisley dan Billy Lidell.

Setelah pindah ke sebuah kota bernama Gateacre, sang suami meninggal. Mary pun bekerja di sebuah pabrik makanan dan menjadi penjaga laundry untuk menyambung hidupnya. Dua pekerjaan ini ia lakukan hingga ia berusia 80 tahun.

Pada 2014, ia pulang kembali ke Everton untuk menikmati sisa hidupnya. Setiap hari ia dikunjungi oleh cucu-cucunya dan `menyaksikan` pertandingan Liverpool lewat sebuah headphones.

foto: liverpoolecho.co.uk

Komentar