Gol Bunuh Diri Konyol dan Poin Minus Chievo

Berita

by redaksi

Gol Bunuh Diri Konyol dan Poin Minus Chievo

Chievo Verona bertindak sebagai tuan rumah saat berhadapan dengan Sassuolo pada lanjutan Serie A Italia pekan ke-11, Minggu (04/11). Laga yang berlangsung di Stadion Marcantonio Bentegodi itu berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Sassuolo. Salah satu gol yang tercipta pada pertandingan ini dinilai konyol sekaligus mencurigakan.

Sassuolo berhasil mencetak gol pertama melalui Federico Di Fracesco di menit ke-42. Sementara gol kedua dicetak menjelang akhir pertandingan melalui gol bunuh diri mantan gelandang Sunderland, Emanuele Giaccherini.

Penyerang andalan Sassuolo, Domenico Berardi, menjadi aktor dari terciptanya gol bunuh diri unik tersebut. Saat itu anak asuhan Gian Piero Ventura sedang diserang habis-habisan di menit-menit akhir pertandingan. Berardi yang sudah berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang Chievo, Stefano Sorrentino, melepaskan sepakan keras. Namun sepakan tersebut berhasil ditahan.

Pilihan aneh dilakukan oleh Giaccherini yang berdiri di dekat gawang. Bukannya membuang bola ke luar area pertahanan, ia memilih untuk mengembalikannya kepada sang kiper yang masih tergeletak di tanah. Ternyata Sorrentino belum siap menangkap bola. Alhasil bola meluncur ke gawang dan menjadi gol penutup pada laga tersebut.

Atas kekalahan yang dideritanya, Chievo semakin terpuruk di dasar klasemen Serie A. Dalam 11 laga yang sudah dilakukan, Chievo sama sekali belum mendapatkan kemenangan dan hanya meraih dua hasil imbang. Kekalahan 0-2 ini juga membuat Chievo menjadi kesebelasan dengan kebobolan terbanyak di Serie A dengan 28 gol.

Nasib buruk nampaknya sedang akrab dengan Chievo. Di awal musim, mereka terkena hukuman dari Federasi Sepakbola Italia (FIGC) berupa pengurangan tiga poin dan harus membayar denda 200 ribu eruo.

“Tribunale Federale Nazionale (TFN) dipimpin oleh Cesare Mastrocola sudah memutuskan akan mengabulkan tuntutan dari jaksa. Hukuman itu sendiri berupa sanksi pemotongan tiga poin untuk Chievo di musim ini dan denda sebesar 200 ribu euro,” begitu rilis resmi Komite Disiplin FIGC beberapa waktu lalu.

Hukuman tersebut dijatuhkan lantaran Chievo terbukti melakukan manipulasi keuangan dalam transfer pemain. Namun hukuman tersebut sejatinya jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa, yang ingin Chievo dihukum pengurangan 15 poin.

Chievo memalsukan laba sebesar 25 juta euro atas transaksi pemain mereka dengan Cessena. Luca Campdelli selalu pemilik Chievo menginstruksikan untuk membuat laporan palsu tersebut agar keuangan Chievo terlihat sehat dan dapat mengantongi izin mengikuti Serie A. Kejanggalan tersebut tercium lantaran Cessena mengalami kebangkrutan.

Lebih menyakitkan lagi bagi Chievo karena mereka belum bisa memperbaiki pengurangan poin yang mereka dapatkan di awal musim. Saat ini Chievo nyaman di dasar klasemen Serie A dengan poin minus satu. Terpaut tujuh poin dari Frosinone dan Empoli yang berada dua tangga di atasnya.

Jika Chievo terdegradasi, itu akan menjadi yang pertama bagi mereka setelah promosi ke Serie A pada akhir musim 2007/08. Pasalnya meski bukan kesebelasan papan atas, penampilan Chievo di sepakbola Italia sebenarnya cukup stabil. Mereka selalu berhasil menghindari degradasi dengan finis di papan bawah maupun tengah.

Komentar